MEMISAHKAN FAKTA DAN FIKSI DISEPUTAR NATAL
Istilah “Natal” berasal dari kata Latin Natalis yang artinya “Kelahiran”. Dalam bahasa Yunani Tiktoo, dalam bahasa Ibrani Yulad, dalam bahasa Aram Etiled. Ketika kata “Natal” dihubungkan dengan Yesus Sang Mesias maka bermakna hari kelahiran Yesus ke dunia.
Kelahiran Yesus (natalis) adalah fakta bukan fiksi. Ketika Lukas 2:11 melaporkan pernyataan malaikat kepada para gembala dengan berkata, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuan, di kota Daud”, itu pertanda bahwa Yesus lahir pada hari tertentu. Istilah “hari ini” (Yun, Semeron, Ibr, Hayom, Arm,Yawmana) bukanlah hari yang bersifat simbolik dan dapat kita letakkan secara metaforis Yesus lahir kapan saja di hati kita. Pernyataan “hari ini” harus diletakkan dalam perspektif historis.
Jika kita berbicara mengenai perspektif historis, maka pertanyaan kita perlu dipersempit. Apakah Yesus lahir pada tanggal 25 Desember sebagaimana kita kenal dengan perayaan Christmass atau di Indonesia dengan istilah Natal?
Apakah Tanggal 25 Desember Cocok Dengan Kesaksian Lukas 1-2?
Mengapa menggunakan laporan Lukas? Karena laporan Lukas sedikit lebih lengkap melaporkan latar belakang sejarah saat Yesus lahir. Jika kita membaca kesaksian Lukas 2:1-11 kita mendapatkan kesaksian sbb:
“Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud -- supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat YHWH di dekat mereka dan kemuliaan YHWH bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuan, di kota Daud”
Kita akan telah satu persatu kata-kata kunci dari kesaksian Lukas 2:1-11 sbb:
Sensus Penduduk
Luk 2:1-2, Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Mulai kapan Kaisar Agustus memerintah? Menurut M.C. Tenney dalam New Testament Times menyebutkan bahwa Kirenius memerintah sebagai wali negeri Syria pada tahun 6 SM[1].
Saat itulah sensus penduduk dilaksanakan. Ada dua sensus yang dilaksanakan oleh Kirenius (Quirinius) namun ada beberapa perbedaan pemahaman diantara para peneliti sejarah. Dr. E. Jerry Vardaman dalam bukunya Chronos, Kairos, Christos mengatakan sensus dilaksanakan setiap 17 tahun sekali dan sensus pertama jatuh tahun 12 sM dan sensus kedua jatuh pada tahun 6 Ms[2]. Pernyataan Dr. E. Jerry Vardaman dikuatkan oleh hasil penemuan arkeologi berupa batu nisan seorang perwira Romawi yang mengerjakan sensus di kota Apamea, Syria. Dalam batu nisan itu tertulis Lapis Venetus (batu Venesia) dengan angka tahun 10 sM.
Sementara Blaiklock dalam bukunya Out of Earth menuliskan bahwa sensus diadakan setiap 14 tahun sekali. Sensus pertama jatuh tahun 104 sM dan sensus kedua jatuh pada tahun 7 atau 8 Ms[3].
Pertanyaannya adalah, apakah mungkin di bulan Desember dengan cuaca dingin dan bersalju pemerintahan Romawi melalui Kirenius akan melaksanakan sensus penduduk? Bukankah ini akan memicu pemberontakan?