RSS Feed

KECEPATAN, NORMA SOSIAL MODERN, ZONA STABILITAS PRIBADI

Posted by Teguh Hindarto


Istilah "GPL", selain istilah-istilah seperti "Selfie", "Nongski", "OTW", akhir-akhir ini telah mengakrabi telinga dan pendengaran kita. Jika kita memesan makanan lantas kita berkata GPL yang merupakan akronim dari "Gak Pake Lama". Istilah GPL seolah telah menjadi norma sosial modern dimana kehidupan semakin cepat dan kita harus menyesuaikan dengan kecepatan tersebut agar tidak tertinggal dalam perubahan dan kemajuan. 

Kita menjadi tergila-gila dengan kecepatan dan tidak nyaman hidup dalam dunia yang lambat. Ada makanan cepat saji (fast food), ada sekolah cepat jadi (ekstensi), ada jasa peminjaman cepat tanpa antri. 

Tahun 2000-an telah menjadi titik balik perubahan sosial kebudayaan melalui revolusi teknologi. Kita mulai mengenal berbagai gadget modern mulai dari hand phone, lap top, note book, tablet. Kita mulai mengenal surat elektronik. Kita mulai mengenal jejaring sosial facebook, instagram, whatsap dll. 

ALUN-ALUN SEBAGAI REPRESENTASI RUANG PUBLIK

Posted by Teguh Hindarto


Dengan menggunakan definisi deskriptif, istilah “Alun-alun” dalam konteks modern yaitu sebuah ruang terbuka dan luas yang ditandai sejumlah elemen-elemen berikut yang ada disekelilingnya yaitu keberadaan pohon beringin di tengah lapangan luas, gedung pusat pemerintahan baik eksekutif dan legislatif serta tempat peribadatan (masjid) di sekitar alun-alun. Alun-alun biasanya menjadi pusat kegiatan warga, mulai dari aktifitas ekonomi baik di siang atau malam hari mulai dari pedagang makanan hingga mainan anak-anak, aktifitas olah raga di pagi hari, upacara nasional, pesta hiburan rakyat mulai dari kesenian tradisional hingga pertunjukkan seni modern kontemporer. Tidak lupa tentunya sejumlah aktifitas muda dan mudi yang memanfaatkan alun-alun dari mulai bercengkrama dengan pasangannya hingga berselfie ria sebagai gaya hidup di erateknologi informasi.