BELAJAR DI BAWAH KAKI SANG RABI
Posted by
Menelaah Gesture Maria ( Lukas 10:38-42)
Di salah satu program televisi swasta di Indonesia ada sebuah judul program “Gesture”. Program ini biasanya mengulas persoalan bahasa tubuh seseorang dalam berbagai interaksi sosialnya dan politik dan yang menjadi subyek pembahasan adalah para tokoh publik (public figure).
Demikian pula kita mendapatkan sebuah gestureyang khas yang kita temui dalam Lukas 10:39, “Maria ini duduk dekat kaki Tuan (Kurios) dan terus mendengarkan perkataan-Nya”. Apa makna “duduk dekat kaki Tuan?”. Sebelum kita mengkaji gesture Maria, kita akan mengkaji terlebih dahulu kedudukan Yesus sebagai Rabi menurut kesaksian Kitab Perjanjian Baru.
Yesus Sang Rabi
Yesus memiliki banyak gelar diantaranya, “Sang Firman” (Yoh 1:14; 19:14), “Anak Tuhan” (Mat 16:16), “Mesias” (Mat 8:30), “Anak Domba Tuhan” (Yoh 1:29), “Anak Manusia” (Mat 9:6), “Tuan/Junjungan Agung” (Fil 2:11, Kis 2:36)[1], “Gembala Yang Baik” (Yoh 10:11),”Pintu (Yoh 10:9), “Jalan” (Yoh 14:6),dll.
Dari sekian banyak gelar Yesus, ada satu gelarnya yang menarik untuk dikaji yaitu “Rabi”. Dalam Kitab Perjanjian Baru, julukan dalam bahasa Ibrani “Rabi” muncul tujuh belas kali (Mat 23:7,8, Mrk 9:5, Yoh 3:2) dan “Rabuni” sebanyak dua kali (Mrk 10:51, Yoh 20:16) serta dalam bahasa Yunani bentuk Nominatif “Didaskalos” sebanyak lima belas kali (Mat 17:24, Mrk 14:14, Luk 22:1, Yoh 13:13) dan bentuk Vokatif (kata seru) “Didaskale” sebanyak 31 kali (Mat 8:19, Mat 12:38, Mrk 9:17, Luk 3:12, Yoh 8:4).