Dalam Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani dikenal sejumlah terminologi (peristilahan) baik yang dihubungkan dengan Ketuhanan maupun jabatan kemanusiaan. Istilah “Theos” dan “Kurios” adalah sejumlah istilah yang kerap muncul dan dipergunakan dalam penulisan dibanding sejumlah istilah lainnya seperti: Pantokrator, Despotes dll. Dalam Kitab Perjanjian Baru berbahasa Aramaik seperti Peshitta kedua gelar tersebut diterjemahkan “Alaha” dan “Maran”. Sekalipun kita tidak memiliki naskah Perjanjian Baru dalam bahasa Ibrani dari periode Abad 1-3 Ms namun kita memiliki sejumlah naskah Injil Matius dalam bahasa Ibrani yang ditulis pada Abad XV Ms seperti Shem Tov, Munster, Du Tillet, Crawford, dimana istilah “Theos” dan “Kurios” dipadankan dengan “Elohim” dan “Adon”. Sementara di Abad XX Ms tersedia Kitab Perjanjian Baru versi terjemahan bahasa Ibrani Salkinson dan Ginsburgh (New Testament) dan Franz Delitsch (Hebrew Gospel) yang menerjemahkan kedua istilah Yunani di atas dengan “Elohim” dan “Adon”.
Lembaga
Alkitab Indonesia (LAI) telah menerjemahkan kedua istilah di atas yaitu “Theos”
dan “Kurios” dengan “Allah” dan “Tuhan”. Dalam artikel berjudul, “Meninjau
Ulang Penggunaan Nama Allah Dalam Terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia”[1]
saya telah mengulas kekeliruan penggunaan nama Allah untuk menerjemahkan
istilah “Theos” atau “Elohim” yang berujung pada berbagai kerancuan
terminologis. Dan saya mengusulkan opsi istilah “Tuhan” dan “Sesembahan”
sebagai pengganti istilah Allah. Dan dalam artikel berjudul, “Pemahaman
Mengenai Sebutan Kurios Bagi Yesus Sang Mesias”[2]
saya pun meredefinisi istilah “Tuhan” bagi Yesus menjadi beberapa opsi yaitu
“Tuan” dan “Junjungan Agung” serta “Junjungan Agung Yang Ilahi”.
Artikel
berikut hendak memperdalam dan mempertajam sebuah upaya kritis dan “gugatan
kebahasaan” terhadap penerjemahan kata “Kurios” bagi Yesus yang diterjemahkan
“Tuhan” oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI)
Makna Kata “Theos” dan
“Kurios”
“The
Theological Wordbook of The Old Testament” memberikan penjelasan mengenai
kata Yunani “Theos” dan “Kurios” serta kata Ibrani “Elohim” dan “Adon” sbb:
Kurios : one
having legal power lord, master.
Adon. Lord, Lord, LORD, master, owner….Adon
usually refers to men[5].
Elohim : is the
assumed root of El, Eloah, and Elohim, which mean "god" or "God”[6]
Dari
analisis tekstual diatas, istilah Yunani “Theos” dan “Kurios”, setara dengan
sebutan “Elohim” dan “Adon” dalam bahasa Ibrani. Sebutan “Kurios”, “Adon”, “Mar”
serta “Maran”, dapat dikenakan kepada manusia, orang terhormat, raja, tuan
tanah, orang kaya, bangsawan, dll namun juga dapat dikenakan untuk menyapa Sang
Pencipta. Sementara sebutan “Theos”, “Elohim”, “Alaha”, “Elah”, hanya patut
ditujukan bagi yang “dipertuhan”. Dalam konteks paganisme, tentunya petung
dewa-dewa dapat disebut elohim atau theos. Sementara dalam konsep monoteistik
Yudaisme dan Kekristenan, sebutan “Theos” atau “Elohim”, menunjuk kepada Bapa
Surgawi, yaitu YHWH sebagai Tuhan Pencipta.