YESUS SANG FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA:
Posted byPemahaman Mengenai Hakikat Yesus
Dan Implikasi Teologis dan Sosiologisnya
Tiap-tiap jatuh
bulan Desember, bagi dunia Kristen pada umumnya, baik di Eropa, Amerika dan
Asia khususnya di Indonesia toko-toko Kristen dan umat Kristen mulai sibuk
menyiapkan Christmass atau Natal yaitu kelahiran Yesus Sang Mesias.
Sekalipun saya tidak mengakui kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember[1]
namun saya tetap memberikan apresiasi dan ruang bagi semua denominasi Kristen
untuk merayakan apa yang mereka yakini dengan sedikit memberikan kritik dan
masukkan secara terbatas[2].
Terlepas dari semua perbedaan tersebut, namun masing-masing pihak yang berbeda
tentu mengimani teks yang sama yang menjadi sumber perayaan selain Matius 1:21
tentunya Yohanes 1:14.
Saya akan mengupas
aspek lain dari Yohanes 1:14 perihal Yesus sebagai perwujudan Sang Firman yang
menjadi manusia dan segala implikasinya baik di ranah teologis maupun ranah
sosiologis.
Firman
Yang Menjadi Manusia: Implikasi Teologis
Yohanes 1: 1 dibuka dengan kalimat, εν αρχη ην ο λογος
(en arkhe
en ho Logos – Greek New Testament) Apa arti pernyataan tersebut? Istilah Logos dalam arti
filsafatnya sudah lama di pakai sebelum penggunaannya di dalam Kitab Yohanes,
baik dalam konteks pemikiran Yunani maupun Mesir bahkan pemikir Yahudi bernama
Philo[3].
Heraklitus (500 SM)
mula-mula menggunakan istilah Logos.
Menurutnya, dunia selalu mengalami perubahan. daya penggerak perubahan tersebut adalah Logos. Logos adalah
pikiran yang benar dan bersifat kekal. Anaxagoras (400 SM) beranggapan
bahwa Logos adalah jiwa manusia yang
menjadi pengantara antara Tuhan dan manusia. Logos berdiam di dalam dunia. Philo (20 SM-20 Ms) seorang
Yahudi Alexandria menyatakan bahwa Logos
adalah akal Tuhan yang menjadi
pengantara antara Tuhan dan manusia. Logos tidak berkepribadian dan Logos
tidak dapat berubah menjadi manusia.