Peringatan
dan Pembenahan
Terhadap
Komunitas Back to Hebraic Root/Mesianik di Indonesia
Akhir-akhir ini terjadi sebuah kecenderungan konversi (kepindahan agama) dari komunitas Back to Hebraic Root (kembali ke akar Ibrani) dan Mesianik di Indonesia berpindah ke Yudaisme, khususnya di beberapa wilayah seputar Jakarta dan juga beberapa terjadi di Papua. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, orang-orang yang pernah menghubungi saya baik per telepon ataupun media sosial serta tatap muka dan berbunga-bunga ingin menjadi murid dan belajar perihal apa dan bagaimana itu akar Ibrani Iman Kristen, tiba-tiba kedapatan sudah putus kontak dan ada yang tetap menjalin kontak lalu membuat berbagai pernyataan di media sosial Facebook yang mengutip pendapat-pendapat Ortodox Yudaisme dan menolak kemesiasan Yesus.
Melalui kehadiran seorang rabi dari Ortodox Yudaisme (yang menolak kemesiasan Yesus) yang gencar melakukan sejumlah seminar dan komunitas-komunitas kecil, kelompok-kelompok ini mulai percaya diri menegaskan eksistensi dirinya. Dalam sejumlah foto yang diunggah di beberapa media sosial kelompok-kelompok tersebut dapat terlihat sejumlah wajah yang setahu saya pernah aktif di komunitas Back to Hebraic Root (kembali ke akar Ibrani) dan Mesianik.
Dari sejumlah penelusuran dan percakapan tidak langsung (per telepon atau melalui media sosial), ada sejumlah motovasi yang berbeda mengenai fenomena konversi ke Yudaisme dari kelompok-kelompok Mesianik al., ingin mengikuti jejak Yesus yang memelihara Torah, merasa telah menjadi korban ajaran pengajar-pengajar Mesianik, ada sejumlah kekacauan dalam Kitab Perjanjian Baru, adanya manipulasi ajaran Bapa Gereja terhadap Yudaisme dll.
Dari sejumlah percakapan tersebut saya mendapat sejumlah gambaran sbb: (1) Mereka yang melakukan konversi kepada Yudaisme, belum memahami apa dan bagaimana Mesianik Yudaisme bahkan akses pada literatur-literatur Mesianik Yudaisme pun begitu minim. (2) Mereka yang melakukan konversi kepada Yudaisme, keliru menafsirkan makna “kembali ke akar Ibrani” (back to Hebraic root) menjadi “kembali ke Yudaisme” (back to Judaism). (3) Mereka yang melakukan konversi kepada Yudaisme tidak bisa membedakan antara Mesianik Yudaisme dan Ortodox Yudaisme. Mirip seperti adegan dalam Film berjudul Alias yang diperankan oleh Jennifer Gardner yang kesasar masuk organisasi SD-6 yang dianggapnya menginduk kepada CIA. Padahal organisasi SD-6 adalah organisasi kontra CIA yang merupakan kepanjangan tangan dari Alliance of Twelve. (4) Mereka yang melakukan konversi ke Yudaisme kebanyakan belum pernah membaca dan berinteraksi langsung secara intelektual dengan literatur pemikir Messianic Judaism. Seberapa banyak dari mereka yang melakukan konversi telah membaca buku-buku sbb: God,Torah,Messiah karya DR Louis Golberg, Jewish New Testament dan Jewish New Testament Commentary karya DR David Stern, Torah Rediscover karya Ariel Berkowitz dll?
Oleh karena alasan-alasan di atas maka melalui buletin ini saya akan menguraikan secara singkat apa dan bagaimana Mesianik Yudaisme lalu bagaimana respon Kekristenan terhadap kehadiran Mesianik Yudaisme dan yang terakhir saya akan mengutip resensi buku karya DR. David Stern, tokoh Mesianik Yudaisme agar kita memiliki pemahaman yang benar mengenai apa dan bagiaman Mesianik Yudaisme tersebut.