JIWA PROKLAMASI YANG TEREDUKSI
Posted by
Refleksi 70 Tahun
Indonesia Merdeka (2)
Setiap tahun perayaan
kemerdekaan Indonesia, hampir seluruh lapisan masyarakat kita tidak pernah
melewatkannya baik melalui ritual simbolik formal berupa upacara peringatan
kemerdekaan yang diselenggarakan negara maupun lembaga pemerintahan di
daerah-daerah serta institusi pendidikan maupun ritual non formal berupa
perlombaan-perlombaan untuk memeriahkan perayaan kemerdekaan dan kelahiran
sebuah nation bernama Indonesia yang
telah mengalami keterjajahan ratusan tahun sebelumnya mulai sejak VOC, Hindia
Belanda hingga Jepang.
Namun jika saya memperhatikan,
di wilayah di mana saya tinggal, entahkah di alami pula di wilayah lain, yaitu
sebuah gejala yang saya namakan “jiwa proklamasi yang tereduksi”. Mengapa
demikian? Bayangkan saja bagaimana perayaan hari kemerdekaan tidak bisa
dibedakan lagi dengan perayaan hari-hari keagamaan, mulai dari musik iringan
yang jauh dari nilai-nilai nasionalisme melainkan primordialisme berbasis
keagamaan. Belum lagi sejumlah lomba-lomba yang diselenggarakan tidak ada
bedanya dengan lomba-lomba di saat menjelang hari raya agama tertentu. Kesan
yang diciptakan bahwa kemerdekaan yang telah diperoleh dan dirayakan adalah
milik golongan dan agama tertentu belaka dan golongan dan kelompok masyarakat
lainnya adalah penonton dan obyek pelengkap.