RSS Feed

YAHSHUA (YESHUA) TERANG DUNIA

Posted by Teguh Hindarto



Midrash Khanukah


Yohanes 10:22-42
Nats: Yohanes 8:12


Yesus Merayakan Khanukah

Yohanes 10:22-23 menuliskan, “Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Tuhan di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Tuhan, di serambi Salomo”. Apakah yang dimaksudkan dengan Hari Raya Pentahbisan Bait Tuhan? Bukankah itu tidak termasuk dalam Sheva Moedim (Tujuh Hari Raya) yang ditetapkan YHWH di Sinai? Dan mengapa Yesus merayakannya pula?

Dalam naskah berbahasa Yunani frasa “hari raya pentahbisan Bait Tuhan” dipergunakan kata Egkainia dan kata ini hanya muncul sekali dalam keseluruhan Kitab Perjanjian Baru berbahasa Yunani. Arti kata tersebut berasal dari kata Yunani Kainos yang artinya “baru”. Kata Yunani untuk “pembaruan” adalah Anakainoosis. Dalam Peshitta Aramaik frasa “hari raya pentahbisan Bait Tuhan” dipergunakan kata Ida D’khudata. Tidak ada keterangan makna kata tersebut namun petunjuk waktu pelaksanaannya terjadi di musim dingin yang diindikasikan dalam naskah Yunani Cheimoon.

Jika hanya mengandalkan teks Yunani dan Aramaik di atas, kita tidak akan mendapatkan pemahaman yang utuh mengenai hari raya tersebut. Namun dengan dilengkapi membaca sejarah Agama Yahudi Abad 1 Ms maka kita dapat memastikan bahwa perayaan yang dimaksudkan di atas adalah perayaan Khanukah.

Oleh karenanya Franz Delitz dalam terjemahan Yohanes 10:22 dalam bahasa Ibrani menuliskan, wayehi Khanukah birushalayim (dan ada perayaan Khanukah di Yerusalem). Dan DR. David Stern dalam Complete Jewish Bible menerjemahkan dalam bahasa Inggris, “Then came Hanukkah in Yerushalayim. It was winter”.

Apa dan bagaimanakah perayaan Khanukah tersebut? Apa yang melatarbelakangi perayaan tersebut? Mengapa perayaan tersebut masuk dalam penulisan Kitab Injil? Apa relevansi perayaan tersebut dengan Kekristenan?

Makna dan Latar Belakang Perayaan Khanukah

Khanukah berasal dari kata Khanak yang artinya “Pentahbisan”. Perayaan ini dilaksanakan selama 8 hari yang dimulai pada tanggal 25 Kislew yang jatuh sekitar tanggal 27 November dan 27 Desember. Perayaan Yahudi di zaman modern ditandai dengan penyalaan lilin sebanyak 8 lilin dan satu lilin untuk menyalakan lilin kesatu, kedua dst selama setiap hari sampai hari kedelapan. Lilin yang dpergunakan untuk menyalakan namanya Shamash (pelayan).

Latar belakang perayaan Khanukah terjadi saat Yerusalem berada dalam kekuasaan Anthiokus IV Ephiphanes, raja Yunani di Syria. Dalam catatan sejarah, ketika Alexander Agung wafat, maka kerajaannya terpecah empat bagian dan dipimpin oleh empat jendral. Salah satu jendral menguasai wilayah utara yaitu dinasti Seleukus yang berpusat di Syria. Yudea dan Yerusalem menjadi wilayah jajahan Syria pada waktu itu.

Raja Anthiokhus IV terkenal sangat kejam. Berbeda dengan Alexander Agung pendahulunya yang sangat menghormati orang Yahudi. Alexander Agung pernah menemui Yaakov ha Tsadiq, imam di Yerusalem dan turun dari kudanya serta memberikan penghormatan. Mengapa? Karena saat Alexander berperang, dia melihat penglihatan wajah seorang imam Yahudi sehingga Alexander mengalami kemenangan dalam peperangan. Dan wajah imam Yahudi itu adalah wajah Yaakov ha Tsadiq.

Berbeda dengan Anthiokus IV. Dia menjuluki dirinya Ephiphanes (titisan dewa) walaupun banyak orang Yahudi menjulukinya Epimenes (orang gila). Anthiokus banyak membunuh orang Yahudi dan melakukan pencemaran terhadap Bait Suci dengan cara menyembelih hewan babi dan mengorbankan di Bait Suci. Bahkan Anthiokus mendirikan patung dewa Zeus dalam Bait Suci. Dia melarang ibadah korban Yahudi, dan melarang Sabat serta membebani orang Yahudi dengan pajak yang menjerat.

Kesewenang-wenangan Anthiokus IV tidak berlangsung lama. Muncul perlawanan dari keluarga Matityahu ha Makabi (Matthathias). Penerus dinasti Makabe bernama Yehuda ha Makabi (Yudas Macabeus) mengangkat senjata dan mengajak para pemuda yang berani untuk melakukan perlawanan.


Kekuatan tempur pasukan Yehuda Makabi luar biasa karena menguasai wilayah. Taktik perang gerilya dan perang terbuka adalah dua strategi yang kerap mereka pergunakan untuk melumpuhkan pasukan Syria. Semboyan perang mereka, Mi kamoka YHWH (siapakah seperti diri-Mu YHWH) lalu mereka melakukan penyergapan di malam hari dan setelah mengagetkan lawan mereka bersembunyi dibalik rerimbunan pohon dan lenyap. Dengan kekuatan 6000 pasukan, Yehuda Makabi mengalahkan 47.000 pasukan Syria[1]

Pada suatu pertempuran terbuka di desa kecil Modi’in, pasukan Yehuda Makabi berhasil mengalahkan pasukan Anthiokus IV dan merebut Bait Suci di Yerusalem. Pada petang menjelang Sabat, pasukan Anthiokus segera membersihkan Bait Suci dari berbagai kenajisan dan patung-patung berhala. Mereka berniat memulihkan dan menahbiskan kembali Bait Suci sebagai pusat ibadah dan korban.

Imam mulai menyalakan api di menorah. Namun ada masalah bahwa minyak yang dipakai untuk menyalakan menorah hanya tahan untuk satu hari dan untuk membuat minyak yang baru dibutuhkan waktu satu minggu lamanya.

Namun keajaiban terjadi, api tidak padam selama delapan hari sampai mereka bisa membuat minyak yang baru. Peristiwa mukjizat menorah menyala selama delapan hari dengan minyak satu hari inilah menjadi peristiwa yang diperingati oleh orang-orang Yahudi sampai di zaman Mesias dan sampai hari ini, sebagai wujud pemeliharaan dan perlindungan Tuhan atas Israel.

Signifikasi Mesianik Perayaan Khanukah

Apakah perayaan Khanukah memiliki makna yang menunjuk pada karya Yesus sebagai Mesias? Jawabannya adalah Ya. DR. David Stern mengatakan, “Messianic Jews use Chanukkah as an occasion for rededication to God and his Messiah” (Mesianik Yahudi mengunakan perayaan Khanukah sebagai peristiwa penghormatan kembali bagi Tuhan dan Mesiasnya)[2]. Jika kita lihat konteks perikop Yohanes 10:22-42, adalah saat perayaan Khanukah dimana Yesus berada di serambi Bait Suci, banyak orang Yahudi berkumpul dan menanyakan apakah dirinya adalah Mesias yang dijanjikan.

Yesus memberikan jawaban tidak langsung dengan mengatakan, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku” (Yoh 10:25). Perayaan Khanukah menjadi momentum bagi Yesus untuk MENEGASKAN KEMBALI arti kehadirannya sebagai Mesias Yahudi dan bangsa-bangsa.

Dengan demikian, umat Kristen yang percaya pada Yesus sebagai Mesias selayaknya merayakan pula Khanukah dalam pengertian yang baru yang tertuju pada karya Yesus sebagai Mesias yang menyelamatkan. Sekalipun peristiwa patriotisme Yehuda Makabe tidak ada korelasinya dengan keimanan Kristen, namun peristiwa mukjizat YHWH dengan menyediakan api yang menyala selama delapan hari sekalipun tidak tersedia minyak yang memadai, menjadi sebuah momentum bersama baik Yahudi dan Kristen untuk mempercayai bahwa kita sekalian membutuhkan Terang yang sejati.

Siapakah Terang yang sejati itu?

Yesus Adalah Terang Dunia:
Parelelisasi Tema Terang/Cahaya Dalam Peristiwa Khanukah

Pada suatu kesempatan Yesus bersabda, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12).

Tema Terang (Ibr: Or) sebagai simbol penyelamatan telah dinubuatkan dalam Yesaya 60:2 sbb, “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang YHWH terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu”. Dan Terang yang menyelamatkan bangsa-bangsa tersebut berhubungan dengan pengajaran atau Torah sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 51:4, “Perhatikanlah suara-Ku, hai bangsa-bangsa, dan pasanglah telinga kepada-Ku, hai suku-suku bangsa! Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa”

Frasa, “Sebab pengajaran akan keluar dari pada-Ku dan hukum-Ku sebagai terang untuk bangsa-bangsa” dalam bahasa Ibrani dituliskan, ki Torat meitti tetse umishpati leor amim argiy’a.

Kalimat leor amim (terang bagi bangsa-bangsa) mencapai pemenuhannya saat Yesus memproklamasikan dirinya sebagai Or ha olam (terang dunia). Arti perkataan Yesus bahwa dirinya adalah Or ha Olam (terang dunia), bukan semata-mata menggenapi nubuatan para nabi akan datangnya terang bagi bangsa-bangsa melalui kehadiran Yesus sebagai Mesias namun juga arti perkataan Or ha Olam menunjuk kepada apa yang dilakukan oleh Yesus dan apa dampak bagi mereka yang percaya padanya yaitu, “barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup”.

Dunia membutuhkan terang atau cahaya. Bukan hanya terang dan cahaya dari matahari melainkan terang dan cahaya dalam setiap sanubari yang berjiwa. Tanpa terang dan cahaya dalam sanubari, maka kehidupan yang dijalani akan kehilangan orientasi alias kehilangan arah dan tujuan.

Dunia seperti hutan rimba. Dalam hutan rimba penuh berbagai kejutan yang tidak terkirakan. Dalam rimba berlaku hukum “siapa kuat dia yang dapat bertahan hidup”.

Kita membutuhkan Terang sejati untuk menerangi jalan hidup kita. Kita membutuhkan Terang sejati untuk menerangi hati kita agar tidak disusupi dan ditunggapi nafsu hewani yang membenarkan segala cara untuk mencapai tujuan.

Berbagai peristiwa mencengangkan dan menggetarkan hati kita akhir-akhir ini al., kasus pembantaian Mesuji, kasus suap Wisma Atlet, kasus Bank Century, kasus konflik berbagai SARA yang semakin tidak terkendali, adalah salah satu contoh dan bukti bahwa sanubari banyak orang tertutupi kegelapan dan tidak menerima Terang sejati, sehingga banyak orang berbuat kekejian, kebiadaban dan berani melakukan tindakan mengkhianati kepercayaan masyarakat.

Dalam perayaan Khanukah 5772/2011 kali ini, marilah kita memproklamirkan kembali arti kehadiran Yesus sebagai Or ha Olam (terang dunia) dengan menjadikan sabda-sabdanya hidup dan bergema serta mengejawantah dalam seluruh sikap hidup kita sebagai seorang Kristiani. Yesus bersabda, “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga” (Mat 5:14-16).

Perayaan Khanukah
Sebagai Momentum Pengharapan Terhadap Mukjizat

Khanukah bukan hanya dihubungkan dengan perayaan Terang dan Cahaya namun juga perayaan mukjizat atas tindakan YHWH memberikan kemenangan bagi Israel melawan penjajah, melawan anti semitisme dan menyediakan api selama delapan hari di Bait Suci.

Demikian pula kita menjadikan Perayaan Khanukah 5772/2011 tahun ini sebagai momentum untuk menaikkan doa dan harapan agar mukjizat Tuhan dinyatakan dalam kehidupan kita dan kehidupan jemaat.

Mereka yang sedang mengalami sakit, mereka yang sedang berada dalam kekalutan karena persoalan yang berat menghimpit, mereka yang sedang mengalami guncangan ekonomi dan finansial, mereka yang merasa terdhalimi pihak lain, mereka yang dikuasai ketakutan akan masa depan, mereka yang sedang memiliki sebuah kebutuhan yang sangat diinginkan dll, biarlah Perayaan Khanukah kali ini membawa mukjizat dan perubahan besar atas hidup mereka. Mintalah pada-Nya agar mukjizat-Nya dinyatakan dalam semua persoalan dan pergumulan kita.

Selamat Merayakan Khanukah 5772/2011

Nesh Gadol Hayah Sham (Ada Mukjizat Terjadi di Sana)!






[2] Jewish New Testament Commentary, JNTP 1992, p 187

0 komentar:

Posting Komentar