TANGGAPAN UNTUK SITUS JEWS FOR ALLAH
Siapakah Kelompok “Jews for Allah?”
Mereka adalah kelompok orang-orang Yahudi yang berasal dari Yudaisme khususnya rabi-rabi Yahudi yang telah memeluk agama Islam dan memiliki tujuan untuk menjangkau orang-orang Yahudi atau keturunan Yahudi untuk memeluk agama Islam.
Mereka memiliki semboyan,“Rescuing Jews from flesh worship, Paganisme, Atheism and Talmudism[1] (menyelamatkan orang-orang Yahudi dari ibadah lahirian, penyembahan berhala, ateisme dan kepercayaan terhadap Talmud).
Mereka memiliki sejumlah situs yang didirikkan dan berafiliasi dengan situs Jews For Allah yaitu: MICHAEL'S PAGE, PENOMEE'S PAGE , AMIN'S PAGE, FOUAD'S PAGE, DAVID'S PAGE, MARYAM'S PAGE, EMAD'S PAGE, ISA'S PAGE[2]
Beberapa tokoh Yudaisme yang memeluk agama Islam al., Michael David Shapiro, Yiddishe Muslimah, Yousef al Khatab, Qamar al Khattab (Luna "Melul" Cohen), Abdel Rahman al Khattab (Rahamim Cohen), Hesibeh al Khattab (Hesibeh Cohen), Abdel Aziz al Khattab (Ezra Cohen), Abdullah al Khattab (Ovadia Cohen), Mohammed Ben Zerroda, Josh Hasan, Adam Wolfer, Ali ibn Sahl , Aisha, Samau'al al-Maghribi, Prof. Abdullah Shleifer, Abd al-Haqq Islami , Ka`b al-Ahbar, Rashid al-Din, Ibn Kammuna, Sayed Udeen, Mohammed Yusuf, Sind b. ‘Ali, Muhammad (Abu Abdullah) Samuels, Hudhayfa b. al-Yaman, `Ammar b. Yasir, Abu Malik `Abdallah b. Sam of Kinda, Michelle, Isa Adam Naziri[3]. Beberapa foto mereka dapat diunduh di link berikut[4].
Mereka telah berupaya menerjemahkan Qur’an dalam bahasa Arab. Sayangnya upaya mereka kurang berhasil karena sejak tahun 2000-an saya menemukan situs ini, ternyata mereka hanya mampu menerjemahkan Al Fatihah dalam bahasa Ibrani.[5]
Sebenarnya kelompok ini termotifasi oleh keberhasilan situs Jews-for-Jesus.org [6] yang berhasil menjangkau 300.000 orang-orang Yahudi menjadi pengikut Yesus, sementara jumlah orang Yahudi sekitar 10 juta di seluruh dunia. Mohamed Ghounem, pendiri situs Jews for Allah berkata bahwa jika orang-orang Kristen berhasil membawa Yudaisme kepada pemahaman yang Politeis dan Triteis, sudah seharusnya Islam mengajak penganut Yudaisme pada Monoteis sejati dalam Islam[7].
Tujuan Jews for Allah adalah, “Our goal is not to kill the Jews, but instead Enlighten them by guiding them to the Right Path , Our goal is to convert the 10 million Jews in the world to Islam , yet *every* new Jewish Muslim is a new brother or sister in Islam and important” (Tujuan kita bukanlah untuk membunuh orang-orang Yahudi, sebaliknya memberikan mereka pencerahan dengan menuntun mereka pada jalan yang benar. Tujuan kita adalah mempertobatkan 10 juta orang-orang Yahudi di dunia Islam, sehingga (setiap) orang-orang Yahudi Muslim yang baru adalah saudara lelaki dan saudara perempuan dalam Islam dan teramat penting)
Islam Mesianik di Indonesia Sebagai Kepanjangan Tangan Jews for Allah
Akhir-akhir ini saya mendengar istilah Islam Mesianik dan banyak pertanyaan yang ditujukan pada saya mengenai apa dan bagaimana Islam Mesianik. Istilah Islam Mesianik pertama kali saya baca dalam tulisan seseorang yang menggunakan akun Facebook (bukan nama sebenarnya) yaitu Priscillia Daniel alias Helena Shimeon Daniel (meski menggunakan nama dan foto perempuan namun pemilik akun adalah seorang lelaki).
Dalam artikel yang ditulis Priscilla Daniel dengan judul Mengenal Aliran Islam Messianic Indonesia[8],dikutip surat seorang tokohnya di Indonesia bernama Mochamad Ali (Menahem Eliy) yaitu penulis buku Discovering the Hebraic Root of Islamic Messiah: A Study of Semitic Philology on the Hebrew Torah, the Jerusalem Talmud and the Midrash[9]
Dear brother Shemiah.
I have a good will to spread over the movement of Messianic Islam among the the Abrahamic believers such as Messianic Jews, Arab Moslems and Zionist Christians in Indonesia, so that why I coordinate with other Moslem brothers and sisters in Southeast Asia to enrich their episteme about the existence of the Jews for Allah,... and cooperate together with them to introduce the Islamic mission for the Jews and the world. I hope you will be the one of representatives for the divine guidance which so-called the Last Testament, the Quran.
Todaraba.
(Moch Ali, Letter for Shemiah Girgis Al Khodry)
Dalam artikelnya, Priscillia Daniel mengklaim bahwa Islam Mesianik sudah dikembangkan sejak Ibnu Ishaq hingga diterjemahkan dalam bentuk-bentuk modern. Salah satunya di Indonesia dikembangkan oleh Moch. Ali alias Menahem Eliy.
Priscillia Daniel menulis, “Namun demikian aliran-aliran Messianik dari Islam dan Kristen tidak begitu kuat untuk dapat bersaing ,Moch Ali, K.Min seorang sarjana filologi Indonesia yang pernah berguru dengan Abdullah Wasian, yang juga dikenal sebagais pemikir KeIslaman yang meruapkan putra kaum bangsa Madura dan keturunan yahudi Falani . Beliau menyusun sebuah organisasi yang bertujuan mengkaji Kristologi untuk memperkenanlkan dan memberikan argumen contra positif. Namun demikian kekuatan Messianisme yang dirancang oleh beliau masih sulit untuk dikenal dan belum juga cukup dekat dengan kalangan umat Islam”[10]
Dalam artikel terbarunya yang berjudul, “Messianic Islam Indonesia : Treatise On Sincretism”, Helena Shimeon Daniel (bukan nama sebenarnya) menjelaskan perihal Islam Mesianik sbb: “Islam Messianik merupakan komunitas & lembaga penyelidikan, riset dan penelaahan terhadap kajian - kajian dalam bidang - bidang Islamogi & Yudeologi sebagai bentuk dialog dan perdamaian antara komunitas - komunitas Islam & Yudaisme untuk membendung serangan-serangan brutal yang dialancarkan kelompok Jewish Messianic yang dipelopori oleh Tuya Zarosky (www.jews-for-jesus.org) & aliran Christian Judaisme yang merupakan lembaga propaganda untuk menghadapi komunitas Yahudi”
Dalam perbincangan melalui pesan singkat dengan Moch. Ali atau Menahem Eliy, saya mendapat keterangan bahwa Islam Mesianik memang bentuk lain atau kepanjangan tangan Jews for Allah dan didukung oleh beberapa artis keturunan Yahudi di Indonesia.
Menjawab Kajian Jews for Allah Mengenai Kidung Agung 5:16
Dari sekian banyak artikel yang dipublikasikan oleh Jews for Allah, saya akan memfokuskan pada kajian terhadap Kidung Agung 5:16 yaitu kata Ibrani Makhmadim yang diklaim sebagai nubuat untuk Muhamad. Karena beberapa nubuatan dalam Torah yang diklaim untuk Muhamad yang ditulis dalam situs Jews for Allah hanya mengulang pendapat salah seorang mantan pastor Katolik yang berpindah Islam pada Abad XIX yaitu Prof Abdul Ahad Dawud yang menuliskan buku Muhamad in the Bible (yang sudah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Al Mahira di Indonesia), maka saya akan membahas secara tersendiri argumentasi dalam buku Muhamad in the Bible.
Dalam salah satu artikel berjudul “Was he Solomon, Jesus or Muhammad ?”[11] (Apakah yang dimaksudkan oleh Salomo adalah Yesus atau Muhamad?) diklaim bahwa Kidung Agung 5:16 adalah nubuatan untuk Muhamad. Demikian argumentasi mereka:
The 5th chapter of Songs of Solomon is discussing someone. Jews will say it is discussing Solomon, while Christians will say it is discussing Jesus. Considering this is the Songs of Solomon, it would seem logical that it is discussing Solomon. The verses describing this mystery man have the narators speech conjuagted in the feminine (meaning it is a woman who is describing this man) so it is possible that it is one of Solomon's wives discussing her Husband (Solomon). However, if a Christian tries to assert that Jesus is being discussed, then they are insinuating that this is discussing a future prophet (a man who was not yet alive at that point), a prophesy.... If the 5th chapter of Songs of Solomon is looking into the future, then there is no doubt it is discussing Muhammad.
(Kitab Kidung Agung Pasal 5:16 membicarakan mengenai seseorang. Orang-orang Yahudi akan berkata bahwa ayat ini membicarakan Salomo sementara orang Kristen akan mengatakan bahwa ayat ini membicarakan mengenai Yesus. Mempetimbangkan hal ini maka lebih masuk akal bahwa ayat ini memang membicarakan mengenai Salomo. Ayat-ayat tersebut menggambarkan sosok laki-laki misterius dimana pencerita menggunakan bentuk kata feminin (artinya ini seorang perempuan yang menggambarkan seorang laki-laki). Sehingga sangat mungkin bahwa ini adalah salah seorang istri Salomo yang sedang membicarakan suaminya. Namun jika Kekristenan mencoba untuk memaksakan bahwa ayat ini membicarakan mengenai Yesus, maka mereka menyindir secara tidak langsung bahwa ayat ini sedang membicarakan nabi masa depan (seseorang yang belum muncul saat itu), sebuah nubuatan. Jika Kidung Agung Pasal 5 melihat masa yang akan datang maka tidak diragukan bahwa ayat ini membicarakan mengenai Muhamad).