RSS Feed

BONEKA ANNABELLE DAN KEWASPADAAN TERHADAP AKTIFITAS ROH JAHAT

Posted by Teguh Hindarto

 
Resensi Film “Annabelle” dan Tinjauan Kritis


Awal Oktober ini, dunia film diramaikan oleh tayangan film luar negeri bertemakan “something horrible” (sesuatu yang menakutkan) dengan judul, “Annabelle”. Film yang disutradarai oleh James Wan dan diproduksi oleh direktur utamanya John R. Leonetti merupakan “spin off” (penggalan atau sub seri) dari film horor sebelumnya yang meraih sukses yaitu “The Conjuring” (2013).

Jika penikmat film telah melihat film “The Conjuring” maka ada adegan awal dimana tokoh yang akan terlibat dalam penanganan kasus demonik yaitu Edward "Ed" Warren Miney  dan Lorraine Rita Warren yang berprofesi sebagai demonologist dan investigator gejala-gejala paranormal sedang mewawancarai sekumpulan muda-mudi yang dihantui oleh kehadiran boneka “Annabelle” di apartemen mereka. Nah, film “Annabelle” merupakan prekuel atau bagian dari film sebelumnya yang kemudian dikembangkan menjadi kisah utama film yang saat ini beredar.

Bagi saya sebagai penikmat film bertemakan petualangan, sains, sejarah, detektif serta horor, mengulas film-film bertemakan “something horrible” khususnya film-film Barat sangat mengasyikkan tinimbang mengulas film-film horor lokal. Selain dikarenakan faktor efek visual yang sempurna juga dikarenakan alur penceritaan yang tidak mudah ditebak serta melibatkan berbagai kegiatan investigasi latar belakang berbagai peristiwa seram yang muncul.

Di Indonesia dimana masyarakatnya masih memiliki kecenderungan “mystic society”[1], film-film bertemakan hororisme, gaib, misteri tentu saja akan dengan mudah dan cepat diminati para penontonnya. Dan film-film sejenis ini akan menginspirasi sejumlah film-film horor lokal dengan mengombinasikan dari kisah-kisah “urban legend” setempat.

Memberikan ulasan sejumlah film bertemakan aktifitas roh-roh jahat khususnya film Barat, bukan semata-mata ketertarikan namun sekaligus keterlibatan saya sebagai praktisi demonologi sejak akhir-akhir masa kuliah hingga sekarang ini ditengah-tengah aktifitas pekerjaan keagamaan. Film “Annabelle” yang diangkat dari kisah nyata boneka yang dirasuki kekuatan jahat pada tahun 1970-an mengingatkan saya untuk pertama kalinya menangani sebuah kasus pada tahun 90-an di Yogyakarta, menjelang akhir kuliah saya. Bedanya yang saya hadapi bersama rekan-rekan saya bukan boneka melainkan seorang anak yang berasal dari Nias yang diangkat menjadi bagian anggota keluarga. Anak yang tidak jelas latar belakangnya ini kerap membuat masalah-masalah yang bersifat demonik al., menghilangkan tas, uang namun beberapa hari kemudian tas dan uang akan ditemukan di tempat terpisah. Pada kesempatan lainnya dia akan meneror saya dengan mimpi buruk seolah-olah dia hendak mencekik saya padahal secara fisik dia tidur di lantai persis di bawah kaki saya. Pernah dia menghilang berhari-hari dan tiba-tiba ditemukan di ruang antara genting dan atap plafon rumah dengan tangan seperti simbol “baphomet”. Puncaknya saat kami mendoakan dan menanggai kasus anak tersebut dia menghilang entah kemana. Sampai hari ini saya tidak pernah mendengar atau bertemu dengan anak tersebut.

Baiklah, kita akan memulai melakukan sinopsis dan mengulas film dan kisah nyata dibalik film tersebut.

Sinopsis

Film “Annabelle” dimulai dengan adegan yang sama dengan pembuka dari film “The Conjuring yang berlatar belakang tahun 1970-an, di mana dua wanita muda dan seorang pemuda memberitahu Ed dan Lorraine Warren tentang pengalaman mereka mengenai boneka bernama Annabelle yang mereka percayai berhantu

Pada tahun 1969, John (Ward Horton) dan Mia Gordon (Annabelle Wallis) sedang hamil anak pertama mereka. John memberinya boneka yang Mia telah berusaha untuk menemukannya. Mia menyukainya dan meletakkannya dengan seluruh koleksi boneka yang ada padanya. Pada malam hari, Mia mendengar pembunuhan yang terjadi pada tetangga sebelah rumah mereka yaitu keluarga Higgins dan diserang oleh seorang wanita yang memegang boneka dan teman laki-lakinya. John dan polisi tiba dan membunuh lelaki yang hendak menyerang Mia sementara wanita pembunuh yang masuk ke rumah John dan Mia membunuh dirinya sendiri. Perempuan yang bunuh diri tersebut meninggalkan simbol berdarah yang tergambar di dinding dan setetes darahnya jatuh pada wajah boneka dalam pelukannya. Sebuah laporan berita keesokkan harinya menunjukkan bahwa para penyerang adalah Annabelle Higgins dan pacarnya. Mereka telah membunuh orang tuanya dan dikatakan telah menjadi bagian dari sebuah sekte pemuja Setan


Mia beranggapan bahwa boneka tersebut terlibat dalam kejadian misterius, selanjutnya Mia meminta John untuk membuangnya. Mia akhirnya melahirkan seorang bayi perempuan yang sehat bernama Lea. Banyak kejadian aneh paska peristiwa pembunuhan keluarga Higgin. Boneka yang berpindah sendiri, mesin jahit yang bergerak sendiri sepanjang malam, mesin pemanggang yang menyala sendiri dan meledakkan pop corn yang tidak jadi dimasak sehingga mengakibatkan kebakaran kecil.

Kejadian-kejadian mencekam tersebut mendorong keluarga baru tersebut berpindah ke sebuah tempat yang baru yaitu di sebuah apartemen. Saat Mia membongkar-bongkar beberapa kardus dan kotak berisikan barang-barang perabotan mereka, Mia mendapati boneka Annabelle yang sebelumnya sempat dibuang oleh John suaminya. Sudah dapat diduga kemudian, berbagai peristiwa yang lebih aneh mulai menimpa Mia dan bayi barunya

Berbagai peristiwa paranormal ini mendorong Mia memanggil seorang detektif, yang kemudian memberitahu Mia mengenai sejarah dan latar belakang  roh yang memasuki boneka Annabelle yaitu wanita dan  pacarnya yang pernah menyerang Mia. Kedua orang tersebut pernah mengikuti sebuah perkumpulan  pengikut Setan dan menginginkan jiwa seseorang

Pada suatu hari Mia pergi ke sebuah toko buku yang dikelola oleh seorang wanita bernama Evelyn dan menentukan dari sebuah buku bahwa roh yang  menghantui Mia sesungguhnya menginginkan jiwa Lea, bayi Mia

Pasangan suami istri ini kemudian berusaha menghubungi imam gereja mereka bernama, Pastor Perez, yang kemudian mengambil boneka itu untuk di bawa ke gereja. Hantu Annabelle menyerang pastor tersebut dengan kehadiran makhluk demonik yang menampakkan dirinya, selanjutnya boneka tersebut menghilang

Pada suatu hari Evelyn mengatakan pada Mia bahwa dia memiliki seorang putri bernama Ruby yang seusia Mia jika dia masih hidup. Ruby meninggal dalam kecelakaan mobil yang disebabkan oleh Evelyn. Dia begitu putus asa dan dikejar perasaaan bersalah sehingga ia mencoba bunuh diri. Namun, dia mengklaim telah mendengar suara Ruby mengatakan padanya itu bahwa itu bukan waktunya

Setelah siuman dan mendapati dirinya di rumah sakit, Pastor Perez memperingatkan John bahwa boneka itu adalah roh Annabelle yang menyebabkan luka-lukanya pada dirinya, dan bahwa ia akan mengambil jiwa malam hari itu juga

John kemudian bergegas untuk memperingatkan Mia. Sementara itu di apartemen, kehadiran setan telah melemparkan Evelyn keluar dari apartemen dan mulai mengejek Mia. Lea, bayi Mia tiba-tiba hilang dan tidak ditemukan sehingga mengakibatkan kepanikkan pada diri Mia. Mia mencoba untuk membunuh Annabelle namun setan kemudian meminta jiwa Mia sebagai ganti bayinya yang dihilangkan

John dan Evelyn kemudian mendobrak pintu bersama-sama untuk menemukan Mia dan mereka berdua dikagetkan ketika melihat Mia bersiap untuk melompat keluar jendela dengan boneka Annabelle di tangannya

John berhasil menyelamatkan Mia namun tidak disangka-sangka Evelyn kemudian meraih boneka Annabelle dan memutuskan untuk mengorbankan dirinya karena Evelyn mengetahui ini adalah cara dia bisa menebus kematian Ruby. Dia melompat keluar dari jendela dan mati. Lea, bayi Mia dan John kemudian ditemukan aman dan sehat di tempat tidurnya

Enam bulan kemudian, Mia dan John telah berpindah rumah dan tidak pernah melihat boneka Annabelle sejak saat itu. Di tempat lain, ibu dari salah satu gadis di adegan pembuka film ini kemudian membeli boneka Annabelle sebagai hadiah untuk anaknya

Akhir kisah film ini menuliskan catatan bahwa boneka Annabelle adalah nyata dan saat ini berada dalam di Museum yang dimiliki oleh  Ed dan Lorraine Warren dimana berbagai isi benda-benda bersifat deminik dalam museum itu didoakan dan diberkati oleh seorang imam Katolik sebanyak dua kali sebulan untuk menjaga keamanan masyarakat dari kejahatan yang masih tinggal di dalam boneka tersebut.

Film Fiksi Berlatarbelakang Fakta

Bagi saya sendiri, jika dibandingkan film sebelumnya, “The Conjuring”, film berjudul, “Annabelle” ini kalah seram. Bahkan film “The Conjuring” masih tetap menimbulkan efek mencekam walau hanya ditonton di layar televisi atau layar lap top. Tidak mengherankan jika Frank Scheck dari Hollywood Reporter mengritisi film ini hanya “menumpuk-numpuk kengerian dalam ceritanya”[2] namun minim alur cerita yang memunculkan keingintahuan lebih jauh. Namun demikian efek visual dan suara musik yang menghentak dan mencekam akan menggiring fantasi penonton saat menontonnya di layar lebar sehingga larut dalam suasana mencekam yang luar biasa.

Kekuatan film ini – sebagaimana film “The Conjuring” – tertolong oleh latar belakang peristiwa nyata seputar boneka yang dihuni oleh roh jahat di dalamnya. Saat ini boneka terkutuk itu tersimpan di  “The Warren's Occult Museum”, Connecticut. Museum Okultis ini didirikan oleh pasangan suami istri yang berprofesi sebagai Demonologis dan peneliti gejala paranormal terkemuka di dunia yaitu Ed dan Lorraine Warren.  Hingga saat ini, museum tersebut merupakan museum mistis tertua di dunia, dimana di dalamnya tersimpan benda-benda magis yang berhasil “diamankan“ keduanya dari peredaran masyarakat awam. Selain boneka “Annabelle”, museum yang dikunjungi ratusan ribu pengunjung di seluruh dunia ini, memiliki berbagai koleksi artefak berbahaya. Semuanya menjadi bukti banyaknya praktek-praktek satanisme manusia. Ada Shadow Doll ( Boneka Bayangan) yang diperoleh di hutan Connecticut. Boneka ini kabarnya bisa hadir dalam mimpi dan membuat anda mati ketakutan. Ada cermin yang digunakan untuk memanggil roh jahat datang ke alam nyata, ada peti mati drakula, ada alat music organ bernama Alters yang suka bermain sendiri semaunya, ada peralatan sihir Vodoo dan super banyak lagi.  

Boneka “Annabelle” memang termasuk benda berbahaya. Saking berbahayanya, pengelola menuliskan peringatan keras agar pengunjung tidak menyentuh atau mencoba bermain-main. Roh jahat yang merasuki boneka, dianggap bertanggung jawab atas banyaknya kecelakaan akibat melakukan kontak dengan benda yang kini dikurung di etalase kaca itu.  Pada sebuah laporan investigasi, Annabelle di duga  menyebabkan seorang perempuan terluka akibat cakaran di dada.

Siapakah Edward "Ed" Warren Miney  and Lorraine Rita Warren?

Edward "Ed" Warren miney (Lahir 7 – 9 - 1926 wafat 23 Agustus 2006) dan Lorraine Warren Rita (Lahir 31 – 1 -  1927) adalah peneliti paranormal Amerika dan penulis yang berhubungan dengan kasus-kasus yang utama berupa fenomena hantu dan gejala demonik. Edward adalah seorang veteran Perang Dunia II dari Angkatan Laut Amerika Serikat dan mantan perwira polisi yang kemudian hari menjadi seorang ahli Demonologi secara otodidak yang kemudian menghantarkannya sebagai penulis dan dosen. Istrinya Lorraine memiliki kemampuan paranormal dan melihat sesuatu yang bersifat metafisikan dan menjadi medium yang bekerja sama dengan suaminya[3]

Pada tahun 1952, Warrens mendirikan New England Society for Psychic Research, yaitu kelompok pemburu hantu tertua di New England dan membuka The Warrens 'Occult Museum. Mereka adalah penulis banyak buku tentang paranormal dan seputar investigasi pribadi mereka ke dalam berbagai laporan aktivitas paranormal. Mereka mengaku telah menyelidiki lebih dari 10.000 kasus selama karir mereka. Kelompok Warren berada di antara para peneliti pertama pada peristiwa kontroversial “gejala hantu Amityville yang kemudian difilmkan. Peristiwa “Amityville” kemudian mendorong penulis Jay Anson menuliskan novel berjudul, The Amityville Horror - A True Story” (1977)  dan kemudian dijadikan film berjudul, “The Amityville Horror” (2005) dengan sutradara Andrew Douglas.

Kisah Nyata Latar Belakang Boneka Annabelle

Kisah nyata mengenai boneka “Annabelle” ini dapat dibaca di situs yang dibuat oleh Ed dan Waren. Berikut kisahnya:[4]

Pada tahun 1970 seorang ibu membeli boneka dari kain perca (Raggedy Ann Doll) dari toko mainan anak-anak. Boneka itu hadiah untuk putrinya Donna pada hari ulang tahunnya. Donna, pada saat itu, adalah seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang sedang mempersiapkan untuk lulus dengan gelar keperawatan dan tinggal di sebuah apartemen kecil dengan kawan sekamarnya bernama Angie (perawat juga). Senang dengan hadiah boneka tersebut, Donna meletakkannya di tempat tidurnya sebagai hiasan dan tidak berfikir dua kali sampai beberapa hari kemudian terjadi sesuatu peristiwa

Pada suatu hari Donna dan Angie melihat bahwa tampaknya ada sesuatu yang sangat aneh dan menyeramkan pada boneka tersebut. Boneka itu nampaknya bergerak, mulanya sebuah gerakan yang relatif tidak terlalu mencolok sendiri, seperti perubahan posisi, namun seiring waktu berlalu gerakan boneka menjadi lebih sering terlihat. Saat Donna dan Angie pulang, mereka akan menemukan boneka di ruang yang sama sekali berbeda dari mana mereka telah meninggalkannya. Kadang-kadang boneka itu akan ditemukan melintasi kaki di sofa dengan tangan dilipat, di lain waktu boneka tersebut ditemukan berdiri tegak pada kakinya atau bersandar di kursi di ruang makan. Beberapa kali Donna, menempatkan boneka tersebut di sofa sebelum berangkat kerja saat mereka kembali ke rumah mereka akan menemukan boneka itu kembali kamarnya di tempat tidur dengan pintu tertutup.

Boneka Annabelle tidak hanya bergerak tapi bisa menulis juga. Sekitar setelah satu bulan pengalaman yang mereka alami, Donna dan Angie mulai menemukan pesan pensil di atas kertas perkamen bertuliskan "Help Us" (tolong kami) dan "Help Lou" (bantulah Lou). Tulisan tangan tampak tulisan seorang anak kecil. Bagian yang membuat seram bukan pada pesan yang ditulis melainkan cara mereka menulis. Donna tidak pernah menyimpan kertas dari kulit di rumah, darimana catatan tersebut ditulis, lalu darimana asalnya?

Donna dan Anggie akhirnya memutuskan berkonsultasi dengan  seorang paranormal. Hal ini dilakukan karena malam sebelumnya, mereka menemukan sejumlah tetesan darah segar di tangan dan dada boneka. Ritual pemanggilan arwahpun diadakan. Melalui sang mediator, keduanya mendapat jawaban.

Menurut sang mediam, ada seorang bocah kecil berusia 7 tahun bernama Annabelle Higgins. Mulanya dia tinggal dengan penuh bahagia di tanah yang kini menjadi apartemen Donna - Anggie. Namun semuanya tak berlangsung lama. Annabelle ditemukan tak bernyawa persis di tempat dimana kamar keduanya berada. Lewat mediator, roh Annabelle memohon, agar dirinya diijinkan tetap tinggal di dalam boneka. Annabelle tiba-tiba merasa nyaman, punya keluarga, dan dicintai oleh dua mahasiswa itu.  Mendengat penuturan ini, Donna terharu. Donna mengijinkan Annabelle tetap berada dalam boneka dan tinggal bersama mereka. Maka inilah awal mula kesalahan besar itu terjadi. Menurut sang medium, roh tersebut  merasa nyaman dengan Donna dan Angie dan ingin tinggal bersama mereka serta dicintai. Merasa kasihan terhadap Annabell dan kisahnya maka Donna memberi izin agar roh dalam boneka tersebut tinggal bersama mereka. Namun mereka segera menemukan bahwa Annabelle bukan sebagaimana yang mereka pikirkan. Ini bukan kasus biasa dan pastilah bukan boneka biasa pula.

Di awal tadi kita menemukan tulisan “Help Lou”. Siapakah Lou itu? Dia adalah teman laki-laki Donna sekaligus adik kelas yang diminta menemaninya tinggal di apartemen karena Anggie berencana pindah. Berbeda dengan Donna, Anggie punya pendapat lain tentang Annabelle. Dia tak setuju kawannya itu membiarkan arwah Annabelle tetap berada dalam tubuh boneka.

Sejak pertama kali Lou tinggal di apartemen Donna, Lou merasa risih dengan Annabelle. Baginya, boneka itu sama sekali tidak lucu. Kumuh dan menakutkan. Setiap hendak tidur, Lou berusaha menyingkirkan Annabelle ke dapur.  Suatu malam Lou terbangun dari tidur nyenyaknya. Entah mengapa suasana menjadi sangat berbeda. Dia memandang ke sekeliling tapi tak ada yang aneh. Saat memandang ke bawah, Lou terkejut. Boneka Annabelle bergeral ke arah dirinya. Dalam sekejap Annabelle tiba-tiba meloncat ke arahnya dan mencekiknya. Lou terasa lumpuh, sesak nafas dan akhirnya pingsan.

Keesokkan harinya Lou siuman. Dari peristiwa tersebut Lou  yakin itu bukan mimpi namun apa yang benar-benar dia alami. Lou makin yakin boneka Annabelle punya kekuatan jahat. Dia berencana mengundang Anggie yang saat itu sudah pindah apartemen untuk membahas persoalan ini. Dia ingin mengajaknya mencari solusi pengusiran roh tanpa diketahui Donna. Baru saja Lou membukakan pintu bagi Anggie, ketika mendadak terdengar suara berisik dari kamar Donna. Seperti ada yang pecah. Buru-buru Lou mencari tahu apa yang terjadi. Dia masuk ke kamar Donna. Tak ada apa-apa hanya ada Annabelle sedang duduk di sudut kamar. Dengan kesal Lou mengambil boneka itu lalu melemparkannya ke lantai. Baru beberapa langkah Lou meninggalkan kamar, seperti ada seseorang yang mengikutinya dari belakang. Lou berbalik cepat. Namun sengatan perih segera menhujam dada dan perutnya. Darah membanjir membasahi bajunya. Lou berlari ke cermin dan membuka bajunya. Tujuh tanda cakaran mengerikan muncul disana. Tiga berbentuk verticak dan empat berbentuk horizontal. Rasanya panas bagai dibakar. Teriakan Lou mengundang Anggie untuk berlari mendekat.  Namun anehnya, saat Anggie mendekat dan memeriksa luka pada tubuh Lou, luka itu mendadak sembuh dan hanya menyisakan bercak-bercak darah.

Peristiwa ini menuntun Donna, Anggie dan Lou untuk menghubungi Pastor Hegan dari Gereja Episkopal. Pastor Hegan yang mengetahui bahwa ini persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan roh-roh jahat maka meminta bantuan dari otoritas yang lebih tinggi darinya yaitu Pastor Cooke. Tidak lama kemudian Pastor Cooke menghubungi Ed dan Loraine Warren untuk menyelidiki dan mengatasi persoalan ini.

Setelah menyelidiki kasusnya, Ed dan Waren berkesimpulan sbb: “To begin with, there is no Annabelle! There never was. You were duped. However, we are dealing with a spirit here. The teleportation of the doll while you were out of the apartment, the appearance of notes written on parchment, the manifestation of three symbolic drops of blood, plus the gestures the doll made are all meaningful. They tell me there was intent, which means there was an intelligence behind the activity. But ghosts, human spirits, plain and simply can’t bring on phenomena of this nature and intensity. They don’t have the power”[5] (Untuk mengawali, kita mulai dengan tidak ada Annabelle! Tidak pernah ada. Anda telah ditipu. Namun, yang sesungguhnya, kita berhadapan dengan roh dalam kasus ini. Teleportasi (melayang-layang) boneka sementara Anda berada di luar apartemen, penampilan catatan yang ditulis pada perkamen, manifestasi dari tiga tetes simbolis darah, ditambah gerakan boneka membuat semua hal tersebut mengandung makna. Mereka mengatakan pada saya bahwa ada niatan yang berarti ada kecerdasan di balik kegiatan tersebut. Namun demikian baik hantu, arwah manusia, secara sederhana dan jelas, tidak bisa membawa fenomena dirinya dan meneruskannya. Mereka tidak memiliki kekuatan apapun).


Boneka Asli Tersimpan di The Warrens 'Occult Museum

Langkah berikutnya adalah ditetapkan upacara exorcisme (pengusiran setan) yang dilakukan oleh Pastor Cooke yang kemudian melakukan pemberkatan terhadap isi apartemen dengan membaca buku doa sebanyak 7 halaman. Tidak ada reaksi apapun dari boneka tersebut. Setelah menyelesaikan upacara exorcisme, boneka tersebut dibawa oleh Ed dan Waren untuk disimpan di museumnya. Namun sepanjang perjalanan mereka mendapatkan gangguan fisik berupa rel blong sehingga menabrak kendaraan lain. Dengan memerciki boneka dengan air suci serta membuat simbol salib, hanya mencegah sementara aktifitas jahat boneka tersebut.

Sesampai di rumah, boneka yang ditaruh pada kursi rumahnya tersebut sempat bangun dan terangkat beberapa saat sampai akhirnya jatuh kembali. Selama beberapa minggu, boneka tersebut kerap membuat ulah dan muncul tiba-tiba di tiap-tiap ruangan dalam rumah Ed dan Loraine Warren.

Boneka tersebut kerap memperlihatkan kebenciannya terhadap pendeta atau pastor. Suatu kali Romo Jason Bradford mengunjungi rumah Ed dan Loraine Warren untuk sebuah keperluan. Tak jauh dari tempatnya duduk, boneka Annabelle tergeletak. Romo Jason mengira boneka itu sudah hilang kekuatan jahatnya. Diambilnyalah boneka tersebut sambil berkata, “Sekarang kamu hanya boneka perca biasa, Annabelle. Kamu tak bisa lagi melukai siapapun!“. Annabelle lantas di lempar ke kursi.  Ed terkejut dan langsung memperingatkan Romo Jason. “Anda tidak seharusnya mengatakan hal tersebut!”

Sebelum pulang, Lorraine meminta Romo Jason untuk berhati-hati dalam menyetir mobil. “Roh jahat sebenarnya telah kembali memasuki boneka itu. Anda harus waspada di jalan. Jangan lupa menelpon kami jika sudah tiba di biara anda“. Benar saja, Pastor Jason beberapa jam kemudian menelpon Loraine dan mengatakan bahwa dirinya mengalami kecelakaan parah setelah remnya blong di jalanan sibuk.

Kasus lainnya menimpa sepasang muda mudi yang berkunjung ke “Occult Museum” milik Ed dan Warren. Setelah mendengar kisah boneka tersebut dari Ed, si pemuda dengan percaya diri menggedor-gedor kaca Annabelle sambil berkata, “Kata orang kamu bisa mencakar manusia ya?. Sekarang aku ingin kamu melakukannya padaku!”, tantangnya. Kekasihnya juga berkali-kali mengolok-olok boneka Annabelle. Sepulang dari museum, kedua pasangan itu dikabarkan kecelakaan mengenaskan. Kepala lelaki tersebut pecah menghantam pohon, sementara kekasihnya masuk rumah sakit selama satu tahun. Dia cacat. “Anda tidak seharusnya mengganggu setan. Setan lebih kuat dalam urusan mengganggu manusia“ pesan Ed Warren”.

 Loraine Warren sedang menggendong boneka asli

Demikianlah penggalan kisah nyata mengenai boneka Annabelle yang menginspirasi film horor Barat berjudul “The Conjuring” (2013) dan “Annabelle” (2014)

Kewaspadaan Terhadap Roh Jahat: Refleksi Akhir

Sayangnya, film “Annabelle” ini diakhir dengan sebuah kesan betapa setan tidak terkalahkan dan akan terus menerus meneror kehidupan manusia yang lemah dengan menampilkan tindakan bunuh diri Evelyn yang dianggapnya sebagai tindakan “pengorbanan” dan “penebusan dosa” terhadap kesalahan yang dia lakukan pada anaknya beberapa tahun silam, sehingga tindakan Evelyn mengakibatkan bayi Mia yang bernama Lea yang diculik roh yang merasuki boneka Annabelle dikembalikan. Bahkan Pastor Perez dibuat tidak berdaya menghadapi kekuatan roh jahat yang merasuk boneka Annabelle (khas film-film horor Barat yang sekuler dengan mengecilkan peranan rohaniawan untuk mengalahkan roh-roh jahat, kecuali film “The Conjuring”).

Sebagai seorang Kristen dan yang terlibat dalam penangganan kasus-kasus demonik, saya ingin membagikan perspektif keimanan terkait fenomena aktifitas roh-roh jahat dalam kehidupan keseharian kita. 

Ada beberapa catatan yang hendak saya tekankan dalam ulasan film “Annabelle” sbb: Pertama, Satan ada dan dia adalah lawan yang dapat dikalahkan sebagaimana dikatakan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu (αντιδικος - antidikos, Yun) si Satan (διαβολος - Diabolos) berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah (αντιστητε  - antistete )dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama” (1 Petr 5:8-9). Ayat di atas menegaskan agar semua orang beriman harus sadar dan berjaga-jaga bahwa Satan selalu mencari kesempatan agar kita lengah dan menunggu waktu yang baik untuk mereka beraksi dan menjatuhkan manusia. Wujud serangan Satan dan roh-roh jahat itu beraneka ragam. Ada yang menyerang pikiran dan kejiwaan kita dengan memberikan hasutan atau godaan yang dapat menjerumuskan kita mengikuti hawa nafsu kita. Kisah Yesus digoda Satan di padang gurun saat berpuasa 40 hari memberikan petunjuk bagaimana Satan memberikan godaan dan hasutan dalam pikiran dan kejiwaan Yesus (Luk 4:1-13). Selain menggoda dan menjerumuskan manusia dalam pilihan yang salah sehingga berbuat dosa, Satan pun terlibat dalam melakukan berbagai tindakan berikut, mengirimkan bencana (Ayb 1:12-19), mengirimkan penyakit (Ayb 2:6-7), mencuri Firman yang ditabur (Mat 13:19), merasuk manusia (Yoh 13:27), menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor 11:14), membuat mujizat palsu (2 Tes 2:9), menyesatkan banyak orang (Why 12:9), membuat bisu dan tuli (Mrk 9:25), dll. 

Orang beriman bukan hanya sadar dan berjaga-jaga namun diminta untuk melakukan perlawanan. Tidak ada wilayah netral dengan Satan. Orang beriman harus sadar dan memahami strategi Satan dan melakukan perlawanan jika kita mengalami penggodaan atau teror berupa tindakan demonik. Dengan apa perlawanan itu dilakukan? Dengan iman dan dengan senjata Firman Tuhan. Tanpa iman maka kita tidak memiliki hubungan dengan kekuasaan dan kekuatan Tuhan YHWH dan Yahshua Mesias kita. Iman, menghubungkan diri kita dengan perlindungan Tuhan YHWH sebagaimana dikatakan:

“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada YHWH: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku (ליהוה מחסי ומצודתי  - la YHWH makhsi umetsudati), Tuhanku, yang kupercayai (אלהי אבטח־בו - Elohai evtakh bo). Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab YHWH ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu. Singa dan ular tedung akan kaulangkahi, engkau akan menginjak anak singa dan ular naga. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku” (Mzm 91:1-16)
Bukan hanya iman melainkan Sabda Tuhan atau Firman Tuhan adalah senjata untuk melakukan perlawanan sebagaimana dikatakan:

“Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Tuhan (την πανοπλιαν του θεου – ten panoplian tou Theou), supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh (την μαχαιραν του πνευματος - ten machairan tou pneumatos), yaitu firman Tuhan” (Ef 6:13-17)
Yesus telah memberikan contoh bagaimana menerapkan strategi melawan Satan yang menggoda dengan mengucapkan Sabda Tuhan dengan selalu berkata, “Ada tertulis…” (Luk 4:1-13). Demikian pula untuk mengatasi gangguan roh-roh jahat, kita bisa membacakan ayat-ayat Kitab Suci baik dalam bahasa sumbernya (Ibrani, Aramaik, Yunani) atau dalam bahasa Indonesia.

Kedua, usirlah kekuatan Satan dan roh-roh jahat yang bermanifestasi dalam benda-benda tertentu, ruangan tertentu atau tubuh orang tertentu dengan otoritas nama Yesus (Yahshua) sebagaimana dikatakan: “Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Tuhan Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Sang Mesias aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu” (Kisah Rasul 16:16-18). Menghardik roh-roh jahat adalah diteladankan oleh tindakan Yesus sendiri saat melakukan exorcisme sebagaimana dikatakan: “Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya.” (Luk 4:35). Dalam setiap tampilan film Barat bertemakan roh-roh jahat, kita tidak pernah melihat pola exorcisme menggusir dalam nama Yesus. Kalaupun ada hanya penyebutan secara umum saja, “In the name of God!” (dalam nama Tuhan) atau “In the name of the Father, Son and Holy Spirit!” (dalam nama Bapa, Putra, Roh Kudus) serta penggunaan simbol-simbol lahiriah seperti pemercikkan air suci, lambang salib, gerakan tangan menyilang seperti salib.

Yesus bukan hanya menunjukkan dirinya berkuasa atas Satan namun dia juga melimpahkan kuasa yang sama kepada para muridnya dimanapun yang percaya bahwa dirinya adalah Mesias dan Anak Tuhan (Mat 16:16). Yesus bersabda mengenai otoritas yang dimiliki oleh orang beriman sbb: “Lalu Ia berkata kepada mereka: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh” (Mrk 16:15-18).

Ketiga, milikah hubungan pribadi (personal relationship) dengan Tuhan YHWH dan Yesus Sang Mesias, Anak Tuhan Yang Tunggal, Juruslamat kita. Mazmur 91 yang telah kita kutip sebelumnya memberikan gambaran bahwa pertolongan dan kuasa Tuhan YHWH akan tetap mengalir dalam hidup kita manakala kita tinggal, dekat, melekat dan percaya pada-Nya. Yesus pun telah bersabda, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia” (Yoh 14:23) Demikianpula dituliskan oleh Rasul Yohanes, “Kamu berasal dari Tuhan, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia” (1 Yoh 4:4).

Pengalaman Ed dan Loraine Warren tahun 1970-an yang kemudian ditayangkan menjadi film “The Conjuring” dan “Annabelle” bukan sekedar sebuah hiburan yang membuat kita berdebar kencang melihat aktifitas demonik yang dikemas dengan teknik sinematografi yang canggih namun membuat kita sadar mengenai keberadaan mahluk-mahluk jahat yang menjadi lawan abadi manusia dan bersiap sedia di segala waktu untuk memberikan perlawanan dengan senjata keimanan dan Sabda Tuhan.




Resensi Film lainnya:

1.   UNBORN: ANATOMI KEBERADAAN ROH JAHAT YANG MERASUK DAN EXORCISME ALA YUDAISME
http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/03/unbornanatomi-keberadaan-roh-jahat-yang.html

2.   THE EXORCISM OF ANNELIESE MICHAEL

3.   PEREMPUAN BERKALUNG SURBAN:
MENALAR KEBERAGAMAAN KITA
http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/03/perempuan-berkalung-surban-menalar.html

4.   SOEKARNO: INDONESIA MERDEKA (Ulasan Film dan Catatan Kritis)
http://teguhhindarto.blogspot.com/2014/01/soekarno-indonesia-merdeka-ulasan-film.html

5.   MERANTAU: UPAYA MENGANGKAT SENI BELA DIRI WARISAN BANGSA KE RANAH GLOBAL
http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/03/merantau-upaya-mengangkat-seni-bela.html



Catatan Kaki:

[1] Teguh Hindarto, Aksi dan Interaksi Hantu-hantu di Televisi
http://teguhhindarto.blogspot.com/2014/03/aksi-dan-interaksi-hantu-hantu-di.html

[2] Triyanisya, Kritikus Film Sebut Horor "Annabelle" Terlalu Dipaksakan
http://hiburan.metrotvnews.com/read/2014/10/10/303075/kritikus-film-sebut-horor-annabelle-terlalu-dipaksakan

[3] Ed and Lorraine Warren
http://en.wikipedia.org/wiki/Ed_and_Lorraine_Warren

[4] Annabelle: The Curse of the Devil Doll Housed in the Warrens Occult Museum

[5] Annabelle: The True Story of a Demonic Doll
http://mysteriousuniverse.org/2013/10/annabelle-the-true-story-of-a-demonic-doll/

2 komentar:

  1. dagadum

    Pak, apakah saya boleh meminta alat email Bapak? Ada hal yang ingin saya tanyakan. Terima kasih

  1. industri4.0

    gimana mao menyelami dunia anak , banyak yang jual boneka juga jual boneka besar jadi kwalahan karena ini cerita

Posting Komentar