Midrash Shavuot Kisah Rasul 1:1-26
Nats: Kisah Rasul 1:8
Hari Raya Pentakosta atau Yom Shavuot yaitu hari raya kelimapuluh pengumpulan omer. Sebagaimana kita ketahui bahwa setelah Pesakh maka pada hari pertama sesudah Sabat, berkas gandung (omer) harus dipersembahkan pada YHWH melalui imam sebagaimana dikatakan dalam Imamat 23:10-11 sbb:
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam, dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan YHWH, supaya YHWH berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu”
Pentakosta atau Yom Shavuot adalah salah satu dari tiga perayaan wajib yang harus dilaksanakan dengan berangkat ke Yerusalem. Dalam tradisi Yahudi disebut dengan Shalosh Reglayim.
“Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat YHWH Tuhanmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat YHWH dengan tangan hampa” (Ul 16:16)
Bagaimana Pentakosta atau Yom Shavuot dirayakan pada zaman Israel kuno? Dikatakan dalam Imamat 23:16-21 sbb:
“Sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada YHWH. Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi YHWH. Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi YHWH, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi YHWH. Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan. Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan YHWH, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi YHWH dan adalah bagian imam. Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun”.
Berdasarkan petunjuk di atas, perayaan Pentakosta adalah perayaan ucapan syukur atas panen yang ditandai dengan memberikan dua buah roti dari hasil panen gandum yang dipersembahkan ke Bait Suci beserta korban hewan.
Dalam tradisi Yahudi, Pentakosta atau Yom Shavuot dirayakan bukan hanya sebagai pesta panen melainkan perayaan turunya pewahyuan Torah di Sinai karena Bangsa Israel berangkat menuju Sinai pada bulan ketiga setelah Pesakh.
“Pada bulan ketiga setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir, mereka tiba di padang gurun Sinai pada hari itu juga” (Kel 19:1)
Oleh karenanya nama lain hari raya Pentakosta atau Shavuot adalah Zmaan Matan Torateynu (Waktu Pemberian Torah kita). Keyakinan ini berpengaruh pada tradisi perayaan ini. Sinagoga-sinagoga Yahudi dihias dengan tumbuhan hijau, bunga dan keranjang buah-buahan untuk melambangkan aspek panen di masa Shavuot. Pembacaan Kitab Suci diambil dari Keluaran 19-20 (pemberian Torah) dan Yekhezkiel 1 (penglihatan nabi mengenai kemuliaan Tuhan). Demikian pula gulungan Kitab Ruth dibacakan selama masa panen Shavuot atau Pentakosta.
Kebiasaan lainnya adalah Tikun Leil Shavuot (persiapan menyambut Shavuot) yaitu sepanjang malam membaca dan mempelajari Torah. Sinagog penuh dengan anak-anak remaja yang mempelajari Torah.
Sementara di rumah dilaksanakan jamuan makan menyambut Shavuot dengan alas meja berwarna putih disertai dengan penyalaan lilin hari raya dan pengucapan berkat kemudian diteruskan dengan pengucapan berkat atas roti dan anggur.
Dengan latar belakang sejarah dan pemahaman yang benar dan utuh mengenai Sheva Moedim (tujuh hari raya) yang ditetapkan YHWH di Sinai (Im 23:1-44) khususnya Pentakosta atau Shavuot maka kita akan memahami pembacaan Kisah Rasul 1-2 dimana pada perayaan tersebut terjadi pencurahan Roh Kudus ke atas para murid Yesus Sang Mesias Junjungan Agung kita Yang Ilahi.
Sebagaimana kita telah pelajari sebelumnya bahwa semua sistem hari raya yang ditetapkan YHWH di Sinai bukan hanya sebuah peringatan bersejarah mengenai tindakan YHWH atas bangsa Israel melainkan memiliki makna profetis atau nubuatan terhadap karya Mesias yang akan datang. Rasul Paul menyebutnya dengan istilah “bayangan” (Ibr: tselalim/Arm: telanita/Yun: skia)
“Semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Mesias” (Kol 2:17)
Pentakosta atau Yom Shavuot dalam zaman Yahshua Sang Mesias dipergunakan oleh YHWH sebagai momentum untuk terjadinya pencurahan Roh Kudus yang telah dijanjikan oleh Yahshua Sang Mesias sebelumnya sebagaimana dikatakan:
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan” (Kis 7:38-39)
Pencurahan Roh Kudus pun telah dijanjikan berabad-abad sebelumnya sebagaimana diprediksikan dalam Yekhezkiel 36:25-27 sbb:
“Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu.Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya”
Bahkan ketika orang-orang Yahudi di zaman itu sudah menyelesaikan pembacaan Yekhezkiel 1 mengenai penglihatan akan kemuliaan Tuhan yang dialami nabi Yekhezkiel dan pembacaan Keluaran 19-20 mengenai turunya Torah maka pada zaman mereka suatu pengalaman supranatural terjadi dan melawat mereka melalui pencurahan Roh Kudus dalam wujud lidah-lidah api yang turun di atas kepala para murid Yahshua Sang Mesias.
Apakah peristiwa pencurahan Roh Kudus sebagaimana terjadi di Yerusalem 2000 tahun lampau sudah berhenti dan tidak akan terjadi kembali? Pencurahan Roh Kudus hanya terjadi satu kali sebagai peristiwa bersejarah sebagaimana Torah tidak akan diturunkan dua kali atau berkali-kali.
Apakah kita sebagai pengikut Mesias sudah menerima pencurahan Roh Kudus? Roh Kudus bukan lagi dicurahkan dengan cara yang sama kepada kita. Namun ketika kita menjadi percaya akan Yahshua sebagai Mesias dan Anak Tuhan yang menghapus dosa kita dan berkuasa memberikan kehidupan kekal, maka pada saat itulah kita menerima Roh Kudus.
“Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Junjungan Agung Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat”(Kis Rasl 19:5-6)
Apakah menerima pencurahan Roh Kudus harus mengalami fenomena “berbahasa lidah” dan “bernubuat?” Dalam beberapa kasus yang dikisahkan dalam Kisah Rasul memang demikian namun tidak selalu harus terjadi demikian (Kis Rasl 8:4-25).
Yang terpenting harus kita ketahui adalah apa yang kita akan peroleh setelah Roh Kudus kita terima saat kita menjadi percaya atau saat kita dibaptis dalam nama Junjungan Agung Yahshua Sang Mesias? Sebagaimana dikatakan dalam Kisah Rasul 1:8 sbb:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi" (Kis Ras 1:8)
Inilah yang akan kita alami saat kita menerima Roh Kudus ketika kita percaya dan dibaptis yaitu menerima KUASA dan kuasa itu yang akan memampukan dan memberdayakan kita untuk menjadi SAKSI.
Kata “kuasa” (Yun: exousia/Ibr: oz/Arm: khayla) artinya “kemampuan” atau “tenaga” baik yang bersifat natural maupun supranatural (Mat 25:15, Luk 9:1, Rm 9:17, 1 Kor 1:24). Kata “saksi” (Yun: marturos/Ibr: eday/Arm: shahde) artinya “orang yang melihat sebuah peristiwa dan menceritakan apa yang dilihatnya” (Luk 11:48, Kis 3:15, 1 Tes 2:10).
Namun faktanya banyak orang Kristen yang hidup tanpa kuasa dan tidak menjadi saksi yang baik. Banyak diantara orang Kristen yang masih dipenjara oleh kebiasaan-kebiasaan buruknya. Banyak diantara orang Kristen yang hidup masih diperbudak hawa nafsunya. Banyak orang Kristen yang menjadi teladan yang buruk bagi sesamanya yang bukan Kristen.
Mengapa hal itu masih terjadi? Karena kita tidak hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Rasul Paul berkata:
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki” (Gal 5:16-17)
“Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”(Gal 5:25)
Ketika kita menyerah pada kedagingan kita maka hidup kita selalu dan selalu jatuh dalam kubangan dosa. Jika kita lebih menuruti hawa nafsu kita maka kita akan selalu dan selalu ditawan dan mengalami kekalahan.
Marilah Pentakosta atau Yom Shavuot tahun 5771 – 2011 ini kita jadikan momentum untuk memperbarui diri kita di hadapan Tuhan agar kuasa-Nya lebih nyata dalam hidup kita sehingga hidup kita menjadi saksi-saksi Mesias yang baik dan surat-surat Mesias yang memantulkan kebaikan Mesias bagi orang lain sebagaimana dikatakan:
“Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Tuhan yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia” (2 Kor 3:3)
Khag Sameakh Shavuot 10 Siwan 5771 / 12 Juni 2011
Pustaka Bacaan:
Barney Kasdan, God’s Appointed Times: A Practical Guide for Understanding and Celebrating the Biblical Holidays, Lederer Books 1993
Teguh Hindarto, Tujuh Hari Raya YHWH (Sheva Moedim) Sebagai Bayangan Karya Mesias
http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/04/tujuh-hari-raya-yhwh-sheva-moedim.html
Customs Anda Traditions of Shavuot
The Story Behind Shavuot
Shavuot Anda The Torah
History Anda Origin of Shavuot
Significance of Shavuot
http://www.netglimse.com/holidays/shavuot/significance_of_shavuot.shtml
0 komentar:
Posting Komentar