RSS Feed

DISKUSI PERIHAL PEMINDAHAN STATUS BANGSA PILIHAN (2)

Posted by Teguh Hindarto

TANGGAPAN SHEM TOV ATAS BEJO JOKO KRISTIANTO
TANGGAL 14 FEBRUARI 2012


Bejo Joko Kristanto:
Rupanya saya ada salah ketik.  Memang yang Anda katakan itu benar, bhw Surat 1 Petrus ditujukan untuk Jews yang tersebar (diaspora) di Asia Kecil.

Saya jelaskan apa yang saya maksud... Saya tidak memaksudkan bhw surat 1 Petrus ditujukan kepada gentiles, tetapi penafsiran ayat (I Petrus 2:9) tersebut bisa ditujukan kepada semua orang percaya, termasuk gentiles didalamnya. Makanya saya sebelumnya mengatakan : “Dan bukan hanya gentiles, tetapi baik Israel maupun gentiles yang percaya kepada Kristus (ekklesia) adalah BANGSA YANG TERPILIH.” BEDAKAN!
------------------
Shem Tov:
Anda salah ketik? Penafsiran 1 Petrus 2:9 bisa ditujukan kepada semua orang percaya termasuk gentiles? Lalu mengapa Anda menuliskan demikian, “Setiap gentiles yang percaya kepada Kristus adalah bangsa yang terpilih. Dan secara otomatis, ini memindahkan status bangsa pilihan yang dulu melekat kepada bangsa Israel jasmaniah, sekarang melekat secara rohani kepada semua bangsa di seluruh dunia.” 

Lihatlah pernyataan Anda di atas:

“SETIAP GENTILES YANG PERCAYA KEPADA KRISTUS ADALAH BANGSA YANG TERPILIH”

‘SECARA OTOMATIS INI MEMINDAHKAN STATUS BANGSA PILIHAN...”

Anda salah ketik atau malu mengakui kekeliruan kesimpulan Anda?

Bejo Joko Kristanto:
Kalau Anda mengaku tidak memilah2 ayat, silahkan jawab pertanyaan saya ini :

I Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

Ayat 10 menyatakan siapa yang dimaksud oleh ayat 9. Bangsa yang terpilih adalah mereka yang adalah umat Allah dan yang telah beroleh belas kasihan (anugerah). Jikalau Anda tetap ngotot bhw Israel jasmani adalah bangsa pilihan Allah,  - bagaimana bisa diayat 10 Petrus menyebut Yahudi (yg tidak percaya) sbg bukan umat Allah?  - bagaimana bisa diayat 10 Petrus menyebut Yahudi (yg tidak percaya) sbg tidak dikasihani? Bukankah itu sama saja dengan Petrus mengatakan bhw Israel jasmani tidak semuanya adalah ‘bangsa pilihan Allah’, dan hanya mereka yang percaya saja yang adalah umat Allah? Jikalau ‘hanya mereka saja yang percaya kepada Kristus’ yang disebut sebagai umat Allah, maka mereka juga mendapatkan status sebagai ‘bangsa yang terpilih’? 

Ini sama dengan maksud Rasul Paulus yang menyatakan bhw tidak semua Israel adalah termasuk Israel.

Bagaimana Anda menjawab serangan saya (atau lebih tepatnya, serangan Alkitab) itu, Mr. Teguh Hindarto?
 ---------------- 
Shem Tov:
Dengan melihat konteks yang saya jelaskan sebelumnya dimana 1 Petrus 2:90-10 tidak bisa dilepaskan dari 1 Petrus 1;1 dan 1 Petrus 2:11-12, maka pernyataan dalam 1 Petrus 2;9-10 harus dilihat secara keseluruhan memang ditujukan kepada YAHUDI YANG TELAH PERCAYA DAN MENERIMA YESUS SEBAGAI MESIAS, ANAK TUHAN.

Maka kalimat, “kamu, yang dahulu bukan umat Tuhan, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan’ tidak bisa dilepaskan dan kemudian dilekatkan pada bangsa-bangsa non Yahudi.

Pernyataan saya ini bukan bermakna bahwa 1 Petrus 2:9-10 tidak memiliki relevansi terhadap gentiles yang telah percaya pada Yesus Sang Mesias. Ayat ini tetap bermakna bagi gentiles bahwa dalam keimanan kepada Yesus Sang Juruslamat, maka baik orang Yahudi dan non Yahudi MENJADI BANGSA PILIHAN DI MATA TUHAN dan bukan PEMINDAHAN STATUS BANGSA PILIHAN TUHAN dari Israel Jasmani kepada Gereja. Padahal Gereja mula-mula adalah murid-murid Yesus yang beretnis Yahudi

(Shem Tov: Konsep ENTEN bukan hanya berbicara mengenai iman melainkan juga bangsa namun bukan dalam artian politik)
 ------------
Bejo Joko Kristanto:
Konsep itu tidak ada disana. Anda eisegesis Mr. Teguh Hindarto! Kalau itu yang Paulus maksudkan, tentu ia akan mengatakan bhw seseorang percaya perlu di 'israel' kan agar ia bisa dicangkokkan ke akar zaitun penuh getah. Tetapi Paulus tidak punya ide itu sama sekali disana. Seseorang ditempelkan atau dilepaskan pada akar pohon zaitun yang penuh getah (iman nenek moyang Israel /Abraham kepada Allah, yang membawa berkat) berdasarkan kepercayaan, bukan kebangsaan.

Roma 11:23 Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. 

SEE Mr. Teguh! Ide itu tidak ada disana sama sekali! Maaf Mr. Teguh, Alkitab tidak mendukung kepercayaan Anda. Saya hanya mengutarakan apa yang Alkitab maksudkan melalui ayat2 tsb.
 -------------------
Shem Tov:
Mengapa saya dikatakan Eisegesis padahal saya menyertakan dalil dan alasan saya berdasarkan kajian teks berikut:

“Bukankah yang dientenkan atau ditempelkan adalah BANGSA-BANGSA NON YAHUDI? Bagaimana mungkin bangsa-bangsa non Yahudi dientenkan bukan pada BANGSA YAHUDI secara iman? Jadi memisahkan iman dan kebangsaan adalah irasional. Bukankah keselamatan datang dari BANGSA YAHUDI? 

“...sebab keselamatan datang dari BANGSA Yahudi” (Yoh 4:22) “

Bejo Joko Kristanto:
Memang keselamatan datang dari bangsa Yahudi, dalam arti bhw keselamatan mula-mula dipercayakan dan diberitakan kepada bangsa Yahudi. Tetapi itu tidak berarti bhw bangsa Yahudi lah yang menyebabkan keselamatan itu sendiri. Mengapa Allah mau memakai bangsa Israel / Yahudi sebagai satu bangsa yang pada dipercayakan dan diberitakan keselamatan? Apakah karena Yahudi/Israel adalah bangsa superior? BUKAN!

Alkitab menjawab, karena :

Ulangan 7:7-8 Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.

Ulangan 9:6 Jadi ketahuilah, bahwa bukan karena jasa-jasamu TUHAN, Allahmu, memberikan kepadamu negeri yang baik itu untuk diduduki. Sesungguhnya engkau bangsa yang tegar tengkuk!"

Lihat Mr. Teguh, apakah kebangsaan dimana Anda tidak pernah dan tidak akan memiliki itu sama sekali (karena Anda bangsa Indonesia), yang anda bangga-banggakan? Allah tidak membanggakan kebanggan bangsa Israel karena mereka Israel! Allah mau memilih mereka karena Ia berkehendak. Allah memilih mereka agar rencana dan tujuanNya tercapai, yaitu supaya berkat Abraham bisa sampai kepada semua bangsa di dunia, baik Israel maupun Gentiles!
 --------------- 
Shem Tov:
Sayang sekali, jawaban Anda meleset dari apa yang saya maksudkan. Mari perhatikan pernyataan Anda sebelumnya sbb:

“Ditempelkan BUKAN PADA KEBANGSAAN secara jasmani, ide ini tidak ada disana! tetapi kepada iman yang menyelamatkan, yang dulu dimiliki oleh Abraham dan sekarang bisa dimiliki oleh bangsa-bangsa lain oleh percayamereka kepada Kristus”

Saya menjawab dan menyanggah dengan memberikan bukti sbb:

“Bukankah yang dientenkan atau ditempelkan adalah BANGSA-BANGSA NON YAHUDI? Bagaimana mungkin bangsa-bangsa non Yahudi dientenkan bukan pada BANGSA YAHUDI secara iman? Jadi memisahkan iman dan kebangsaan adalah irasional. Bukankah keselamatan datang dari BANGSA YAHUDI? 

“...sebab keselamatan datang dari BANGSA Yahudi” (Yoh 4:22) “

Penolakkan Anda akan konsep ENTENISASI yang bersifat kebangsaan dan hanya membatasi kepada iman jelas ditolak berdasarkan logika (bangsa non Yahudi secara logis dientenkan dengan bangsa Yahudi yang beriman pada Mesias) dan Kitab Suci sendiri (Keselamatan datang dari BANGSA Yahudi, Yoh 4:24).

Lucunya, Anda malah memberikan jawaban, “Tetapi itu tidak berarti bhw bangsa Yahudi lah yang menyebabkan keselamatan itu sendiri?”. Ini jelas tidak selaras dengan pembuktian yang saya tuntu dari Anda. Saya sudah membuktikan bahwa ENTENISASI bukan hanya persoalan iman melainkan persoalan kebangsaan berdasarkan konteks Roma 11 dan Yohanes 4:22.

Adalah tidak relevan ketika Anda membantah bahwa bangsa Yahudi bukan sumber keselamatan karena memang kita tidak berbicara mengenai sumber keselamatan? Kita membicarakan pembuktian proses ENTENISASI Kristen non Yahudi kepada iman bangsa Yahudi yang menerima Mesias.

(Shem Tov: Bacalah dengan seksama Roma 11:1-2 sbb, “ Maka aku bertanya: Adakah Tuhan mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. TUHAN TIDAK MENOLAK UMAT-NYA YANG DIPILIH-NYA. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Tuhan:...”

Lagi-lagi gagasan pemindahan status dan penolakkan Israel sebagai pilihan tidak mendapat dasar yang kokoh dalam Kitab Perjanjian Baru).
-----------------
Bejo Joko Kristanto:
Saya sudah tanggapi ini. Silahkan tanggapi seluruh argumentasi saya secara integral, bukan parsial. Dan kalau tidak jelas dari tulisan saya, silahkan bertanya, karena saya menyusun tanggapan ini sembari melakukan kerjaan lain.
 -------------- 
Shem Tov:
Anda tidak suka dinilai berdasarkan IMPRESI (KESAN) yang terbersih dibalik tulisan namun Anda berulang kali melakukan sebuah tindakan yang akan mendorong lawan bicara Anda akan membuat penilaian atas kesan yang Anda tinggalkan lewat ekspresi pernyataan Anda. Ini ilmu psikologis Sdr Bejo. Anda selalu memposisikan sudah menjawab segala sesuatu atau persoalan yang lawan diskusi Anda tanyakan walau faktanya Anda tidak memberikan jawaban yang akurat. Anda sering mengurangi beban bukti dengan mengalihkan sedang mengerjakan pekerjaan lain, seolah-olah Anda meminta dimaklumi jika jawaban Anda menimbulkan salah paham padahal faktanya memang Anda salah paham. 

Apalagi dengan Anda menyuruh saya bertanya, maaf, Anda nampaknya sedang memposisikan saya seperti seekor bebek yang hendak Anda ajari berenang. Apakah Anda punya blog atau website dimana Anda secara rutin menuangkan perspektif Anda terhadap isue teologi, politik, sosial, budaya sehingga menunjukkan Anda adalah seorang pemikir? Jika Anda memiliki itu semua dan melakukan itu semua, maka Anda layak melakukan pernyataan “silahkan bertanya” pada saya. Namun jika kondisinya terbalik, silahkan untuk tidak “mengajari bebek bagaimana caranya berenang”

Bejo Joko Kristanto :
Mempersatukan BUKAN didalam kebangsaan Israel, atau kembali ke akar semitik, tetapi mempersatukan didalam Kristus (Efesus 2:16-22). Lagi2 Anda mencoba memaksakan kepercayaan yang Anda ingin Alkitab percayai.

Efesus 2:16-22, “dan untuk memperdamaikan keduanya, DI DALAM satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan SEWARGA DARI ORANG2 KUDUS DAN ANGGOTA2 KELUARGA ALLAH, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, DI DALAM TUHAN. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, DI DALAM ROH”
 --------------- 
Shem Tov:
Nampaknya Anda tidak seksama dan kurang hati-hati dalam menjawab setiap pernyataan atau penjelasan saya. Perhatikan penjelasan saya sebelumnya, “Memang benar bahwa Efesus 2:14 tidak berbicara mengenai bangsa Israel jasmani masih bangsa pilihan Tuhan, namun Efesus 2:14 (sebagaimana saya jelaskan sebelumnya) saya pergunakan untuk memperkuat makna PROSES ENTENISASI non Yahudi kepada Yahudi (secara iman)”.

Jika eksistensi non Yahudi adalah SEBUAH BANGSA atau SUKU-SUKU BANGSA, maka logikanya ketika di ENTEN kan pada iman Yahudi yang telah menerima Yesus sebagai Mesias, maka tentu saya Yahudi sebagai BANGSA dan bukan yang lain.

Efesus 2;16-22 yang Anda kutip justru menguatkan apa yang saya tegaskan secara berulang-ulang bahwa baik Yahudi (secara iman dan kebangsaan) TELAH DIPERSATUKAN dengan non Yahudi (secara iman dan kebangsaan) oleh YHWH Sang Bapa melalui karya kematian dan kebangkitan Yesus Sang Mesias. Kedua entitas tidak disubordinasi dan tidak pulang dinegasi dengan cara terjadi PEMIDAHAN STATUS melainkan BERSAMA-SAMA SEBAGAI KAWAN SEKERJA TUHAN DALAM SATU TUBUH.

Jika Efesus 2:16-22 berbicara penghancuran tirai yaitu perseteruan antara Yahudi dan non Yahudi melakui kematian Yesus Sang Mesias dan menjadi satu tubuh untuk melayani-Nya, maka Roma 11 berbicara proses entenisasi non Yahudi kepada iman Yahudi yang telah menerima Mesias. Karena kita dientenkan dari cabang liar ke dalam zaitun asli maka janganlah kita bermegah.

Menyatakan diri sebagai Israel Rohani yang telah menggantikan Israel Jasmani adalah ekspresi Replacement Theology dan Replaceement Theology adalah wujud dari sikap bermegah atas Israel Jasmani yang telah menerima keselamatan.

Bejo Joko Kristanto:
Selanjutnya saya hanya bisa ha hi ho he melihat Anda sedang menghibur diri sendiri dengan menjelaskan bhw I Petrus ditujukan kepada Yahudi di perantauan sebagai eksegesis sempurna dari I Petrus 2:9-10. Padahal anda belum tafsirkan ayat-ayat tsb. Ini sama seperti seseorang mengklaim sudah mengeksegesis Roma 11 dengan hanya mengatakan bhw surat Paulus ditujukan kepada orang Kristen di kota Roma.
 --------------- 
Shem Tov:
Inilah kebiasaan buruk Anda. Setiap orang yang kerap mengatakan lawannnya tidak melakukan eksegesis dengan baik sejatinya adalah mencerminkan dirinya sendiri yang memang tidak melakukan eksegesis dengan baik. Dan saya telah membuktikan berkali-kali kekeliruan penafsiran Kitab Suci yang Anda kerjakan khususnya misinterpretasi atas 1 Petrus 2:9-10. Masih pula Anda berani berkata kepada saya, “. Padahal anda belum tafsirkan ayat-ayat tsb”. Mata Anda sibuk melihat dan meyakini tafsiran Anda sendiri sehingga tidak punya kebesaran hati untuk menerima tafsiran orang lain sehingga menuduh orang lain belum menafsirkannya.

Lagi-lagi pernyataan Anda di atas menyimpang dari penjelasan yang saya sampaikan sbb:

“Yang saya amini adalah pernyataan Anda sbb, “Ketika Roh Kudus turun di Kisah pasal 2, itu adalah deklarasi bahwa mulai saat itu Injil diberitakan kepada semua bangsa. Dan tentu saja, permulaan Injil diberitakan saat itu adalah wilayah dimana para murid2 itu berada, yaitu di Yerusalem”

Yang tidak saya amini adalah, “bhw bangsa pilihan adalah setiap orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat!”

Anda hanya punya satu ayat untuk membenarkan pernyataan Anda bahwa ” bangsa pilihan adalah setiap orang yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat!” yaitu 1 Petrus 2:9-10 dan sudah saya buktikan kekeliruan Anda dan Anda mengakuinya dengan kalimat yang tidak begitu jelas arahnya dengan mengatakan “salah ketik” dll.

(Shem Tov:Retorika? Kesan dari komentar Anda, seolah-olah rasul Paul tidak serius dan bermain kata dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak menolak umat Yahudi? (Jangan bilang, “apakah saya mengatakan demikian?”, sebagaimana kebiasaan Anda)
 ------------
Bejo Joko Kristanto :
Hehehe...oh jadi modal Anda untuk berdiskusi/berdebat ini adalah 'KESAN' dimana itu sangat subyektif? Ini namanya apa kalau bukan PREJUDICE? Anda mengatakan saya prejudice terhadap Anda, disaat yang sama Andalah yang ternyata prejudice terhadap saya. Silahkan berkaca sendiri Pdt. Teguh Hindarto, M.Th! Tanggapi komentar saya berdasarkan 'APA YANG TERTULIS', bukan berdasarkan 'KESAN'!
-------------- 
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Anda tidak suka dinilai berdasarkan IMPRESI (KESAN) yang terbersih dibalik tulisan namun Anda berulang kali melakukan sebuah tindakan yang akan mendorong lawan bicara Anda akan membuat penilaian atas kesan yang Anda tinggalkan lewat ekspresi pernyataan Anda. Ini ilmu psikologis Sdr Bejo. Mungkin Anda hanya tahu membaca Alkitab dan tidak mengerti keilmuan yang lain sehingga tidak mengerti ilmu membaca kesan yang terseurat dan yang tersirat. Atau mungkin Anda tidak bergaul dengan banyak orang sehingga tidak pernah mampu membaca sebuah kesan atas apa yang diucapkan oleh seseorang?

Celakanya, Anda kelewat berani mempertontonkan kecerobohan dalam membuat penilaian dengan mengatakan kepada saya, “Hehehe...oh jadi modal Anda untuk berdiskusi/berdebat ini adalah 'KESAN' dimana itu sangat subyektif?”. Sejak awal diskusi ini apa saya terlihat hanya punya satu ilmu belaka seperti Anda? Naif sekali menilai bahwa modal saya hanya kesan!

‎(Shem Tov:Anda tidak bisa mengelak bahwa Roma 11:1 adalah dalil kuat bahwa Israel/Yahudi adalah umat pilihan yang tidak akan pernah dipindahkan statusnya kepada bangsa lain atau umat lain. Kata TIDAK artinya TIDAK dan BUKAN TIDAK!
 -------------
Bejo Joko Kristanto:
Siapa yang telah menyerang saya, Mr. Teguh, sehingga saya menggelak? Bukankah Anda yang menyerang saya dengan ide semitik anda itu? Alkitab sama sekali tidak menyerang saya. Saya mengutarakan apa yang Alkitab utarakan! Hehehe…disana tidak ada ide bhw Israel masih tetap bangsa pilihan. Saya sudah mengeksegesisnya (benar2 eksegesis, bukan hanya sekedar clam kosong spt yg Anda lakukan)
. ---------------- 
Shem Tov:
Saya sering geli membaca pernyataan Anda. Anda itu orangnya aneh. Suka mangkir dari penilaiann orang atas kesan yang Anda buat sendiri lewat ucapan dan argumentasi yang Anda keluarkan. Mengapa harus selalu mengelak dengan membuat penolakkan penilaian orang? Bukankah pernyataan yang Anda buat sudah mewakili kesan diri Anda. Orang yang jatuh cinta pada seseorang akan menampilkan gerak tubuh dan kata-kata tertentu pada seseorang yang dicintainya. Seseorang yang sedang marah akan menampilkan ekspresi mimik wajah dan perkataan tertentu pada seseorang yang tidak disukainya. 

Ekspresi yang sama selalu Anda keluarkan untuk mempertahankan penafsiran Anda atas ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan bahwa telah terjadi pemindahan status dari Israel jasmani kepada Israel rohani. Ketika saya berikan analisis mendalam atas ayat yang Anda jadikan dalil, Anda memang berusaha mengelak dengan menyalahkan tafsiran saya.


Saya tidak melihat bahwa Anda telah “mengutarakan apa yang Alkitab utarakan” sebaliknya ANDA TELAH MENAFSIRKAN APA YANG ALKITAB UTARAKAN. Dan apa yang Anda tafsirkan BERHADAPAN dengan apa yang saya telah tafsirkan. Dan sudah mulai terlihat tafsiran mana yang paling masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan

Roma 10:20-21 berbicara mengenai penolakkan SEBAGIAN UMAT ISRAEL atas Kasih Karunia Tuhan. Justru dengan dilanjutkan Roma 11:1, maka ayat kelanjutannya ADALAH NEGASI bahwa Israel ditolak oleh Tuhan. Bahkan KONFIRMASI kesetiaan Tuhan atas umat-Nya, Israel jasmani.
-----------
Bejo Joko Kristanto:
Penolakan sebagian umat Israel dikarena mereka bangsa yang tegar tengkuk dengan menolak Allah dan tidak percaya kepada Kristus. Allah tetap memilih sebagian Israel yang lain karena iman percaya mereka kepada Kristus, bukan karena semata-mata faktor kebangsaan! Jangan mengarang teori sendiri, Mr! Ini bukan pelajaran mengarang!:)
 ---------------------- 
Shem Tov:
Waduh...repot juga beradu argumentasi dengan Anda. Lha khoq malah mengomentari kalimat “sebagian Israel” dengan memberikan pernyataan seperti di atas? Saya mengutip ayat tersebut untuk MEMBUKTIKAN bahwa TIDAK ADA PEMINDAHAN STATUS dari Israel Jasmani ke Israel Rohani. Justru penolakkan YHWH atas bangsa Israel bukan penolakkan keseluruhan atas Bangsa Israel melainkan sebagian saja. Pemindahan status bangsa pilihan dapat bermakna penolakkan YHWH. Faktanya YHWH tidak menolak umat-Nya


Bejo Joko Kristanto:
Pada zaman PL status bangsa pilihan memang bersifat jasmani, tetapi di PB itu tidak berlaku lagi, karena status ini ada hubungannya dengan percaya kepada Kristus atau tidak. Nalar logika sehat apa yang anda maksudkan? Nalar logika sehat ala kekristenan semitik dan bukannya Alkitabiah? Adanya pemindahan status bangsa pilihan itu juga tercermin dari perumpamaan Tuhan Yesus di Mat 21:41 / Mark 12:9 / Luk 20:16. Silahkan Anda eksegese itu, Mr. Teguh
. ------------- 
Shem Tov:
Ciri khas penganut paham Replacement Theology adalah selalu mengatakan kata-kata TIDAK BERLAKU LAGI atas apa-apa yang tertulis dalam TaNaKh. Ayat bukti tidak berlakunya status bangsa pilihan yang Anda kutip hanya bermodalkan kekeliruan penafsiran 1 Petrus 2:9-10 yang sudah saya kritisi sebelumnya.

‎(Shem Tov:Justru mengklaim gereja adalah Israel rohani yang menggantikan status Israel jasmani adalah wujud BERMEGAH sebagaimana disitir Paul dalam Roma 11:18 sbb: “ janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu”
 ---------------
Bejo Joko Kristianto:
Hehehe…itu tidak ada kaitannya Bung, antara mengatakan Gereja adalah Israel rohani menggantikan Israel Jasmani dengan bermegah! Anda jangan ngawur saja memakai seadanya kata dalam suatu ayat untuk dikenakan ke orang lain!

Yang dimaksud dengan BERMEGAH diayat 18 adalah sbb :

Rupanya banyak orang-orang non Yahudi dalam gereja Roma yang menjadi sombong, dan merendahkan orang-orang Yahudi, dan karena itu Paulus memberikan peringatan ini. Ini bisa ditekankan. Sombong karena diselamatkan, merupakan sesuatu yang sangat buruk, karena keselamatan adalah semata-mata karena anugerah / kasih karunia Allah.

----------------- 
Shem Tov:
Eh, masih berkelit dan tidak percaya dengan penjelasan saya ya? Saya bold pendefinisian Anda mengenai kata arti bermegah dalam konteks Roma 11:18, “Rupanya banyak orang-orang non Yahudi dalam gereja Roma yang menjadi sombong, dan MERENDAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI, dan karena itu Paulus memberikan peringatan ini”

Silahkan Anda membaca buku Martin Luther, Bapak Reformasi Gereja yang berjudul ON THE JEWS AND THEIR LIES dimana beliau mengatakan sbb:

What shall we Christians do with this rejected and condemned people, the Jews? Since they live among us, we dare not tolerate their conduct, now that we are aware of their lying and reviling and blaspheming. If we do, we become sharers in their lies, cursing and blasphemy. Thus we cannot extinguish the unquenchable fire of divine wrath, of which the prophets speak, nor can we convert the Jews. With prayer and the fear of God we must practice a sharp mercy to see whether we might save at least a few from the glowing flames. We dare not avenge ourselves. Vengeance a thousand times worse than we could wish them already has them by the throat. I shall give you my sincere advice:

First to set fire to their synagogues or schools and to bury and cover with dirt whatever will not burn, so that no man will ever again see a stone or cinder of them. This is to be done in honor of our Lord and of Christendom, so that God might see that we are Christians, and do not condone or knowingly tolerate such public lying, cursing, and blaspheming of his Son and of his Christians. For whatever we tolerated in the past unknowingly ¬ and I myself was unaware of it ¬ will be pardoned by God. But if we, now that we are informed, were to protect and shield such a house for the Jews, existing right before our very nose, in which they lie about, blaspheme, curse, vilify, and defame Christ and us (as was heard above), it would be the same as if we were doing all this and even worse ourselves, as we very well know. Second, I advise that their houses also be razed and destroyed. For they pursue in them the same aims as in their synagogues. Instead they might be lodged under a roof or in a barn, like the gypsies. This will bring home to them that they are not masters in our country, as they boast, but that they are living in exile and in captivity, as they incessantly wail and lament about us before God.

Third, I advise that all their prayer books and Talmudic writings, in which such idolatry, lies, cursing and blasphemy are taught, be taken from them. (remainder omitted)

Fourth, I advise that their rabbis be forbidden to teach henceforth on pain of loss of life and limb. For they have justly forfeited the right to such an office by holding the poor Jewscaptive with the saying of Moses (Deuteronomy 17 [:10 ff.]) in which he commands them to obey their teachers on penalty of death, although Moses clearly adds: "what they teach you in accord with the law of the Lord." Those villains ignore that. They wantonly employ the poor people's obedience contrary to the law of the Lord and infuse them with this poison, cursing, and blasphemy. In the same way the pope also held us captive with the declaration in Matthew 16 {:18], "You are Peter," etc, inducing us to believe all the lies and deceptions that issued from his devilish mind. He did not teach in accord with the word of God, and therefore he forfeited the right to teach.

Fifth, I advise that safe¬conduct on the highways be abolished completely for the Jews. For they have no business in the countryside, since they are not lords, officials, tradesmen, or the like. Let they stay at home. (...remainder omitted).

Sixth, I advise that usury be prohibited to them, and that all cash and treasure of silver and gold be taken from them and put aside for safekeeping. The reason for such a measure is that, as said above, they have no other means of earning a livelihood than usury, and by it they have stolen and robbed from us all they possess. Such money should now be used in no other way than the following: Whenever a Jew is sincerely converted, he should be handed one hundred, two hundred, or three hundred florins, as personal circumstances may suggest. With this he could set himself up in some occupation for the support of his poor wife and children, and the maintenance of the old or feeble. For such evil gains are cursed if they are not put to use with God's blessing in a good and worthy cause. Seventh, I commend putting a flail, an ax, a hoe, a spade, a distaff, or a spindle into the hands of young, strong Jews and Jewesses and letting them earn their bread in the sweat of their brow, as was imposed on the children of Adam (Gen 3[:19]}. For it is not fitting that they should let us accursed Goyim toil in the sweat of our faces while they, the holy people, idle away their time behind the stove, feasting and farting, and on top of all, boasting blasphemously of their lordship over the Christians by means of our sweat. No, one should toss out these lazy rogues by the seat of their pants.

http://www.jewishvirtuallibrary.org/jsource/anti-semitism/Luther_on_Jews.html

http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther_and_antisemitism

Apa arti pernyataan tersebut jika bukan wujud MERENDAHKAN ORANG YAHUDI alias BERMEGAH?


Bejo Joko Kristanto :
Mr. Teguh Hindarto, kalau anda memakai ilmu 'KESAN', jangan anggap orang lain sama seperti Anda. Saya tidak prejudice terhadap anda, Mr. Teguh!

Saya melihat bahwa Anda tidak berani kutip ayat-ayat Alkitab yang ada hubungannya dengan penolakan Israel jasmani sebagai bangsa pilihan Allah, dan pemberian keselamatan kepada bangsa-bangsa lain (gereja) sebagai antitype dari Israel. Makanya saya mengajak Anda bereksplorasi ke ayat2 lain untuk mengeksegesenya, namun sayang Anda gagal total!

Saya tahu tujuan akhir Anda didalam kengototan anda untuk tetap mengklaim status bangsa pilihan masih ada pada Israel jasmani adalah agar itu bisa menjadi pijakan Anda untuk mengajak semua orang Kristen kembali kepada akar semitik, dimana ide itulah ada dibelakang aliran YHWHisme yang Anda anut tsb. Saya mengatakan ini bukan memakai ilmu 'KESAN' Anda, tetapi kalau Anda mau jujur, toh semua yang Anda pertahankan didalam diskusi/debat ini pasti lari kesana! Saya tahu itu! Jujurlah!

Silahkan anda teruskan kekanak-kanakkan Anda yang mengklaim sudah mengeksegese I Petrus 2:9-10, dengan hanya satu sisi kecil bhw ayat tsb ditujukan kepada Jews. Padahal Anda belum mengeksegese bhw Jews yang dimaksud disana adalah Jews yang percaya kepada Kristus.Dan ini berarti (berimplikasi) bhw bukan hanya Jews saja, tetapi semua orang (termasuk Gentiles) yang percaya kepada Kristus yang disebut sebagai bangsa yang terpilih.

Hehehe….melihat ini saya jadi bertanya, apa yang Anda tahu tentang eksegese? Apa eksegese itu hanya sekerdil itu saja tanpa melihat keseluruhan maksud daripada ayat2 tsb? Hanya katakan satu aspek langsung ...WUUZZZ... itu sama dengan eksegese. Hehehe...
--------------- 
Shem Tov:
Saya tidak butuh dan tidak akan memaksa Anda untuk mengakui kesan-kesan yang dapat terbaca dalam tulisan Anda. Hanya seorang gentleman yang layak mengakui kesan-kesan dari apa yang ditulisnya. Sangat jelas argumentasi Anda dipengaruhi sebuah pra paham yang mendorong Anda. Berkali-kali Anda mengatakan, “Kekristenan Semitik bukan kepercayaan berdasarkan Alkitab”. Pernyataan ini bukan hanya berdasarkan prasangkan tapi juga mencerminkan kebodohan dan ketidakcerdasan. Kajian-kajian saya sangat banyak dan selalu menyertakan analisis, eksegesis, kritik atas penafsiran, kritik atas sejarah yang keseluruhannya disertai literatur pendukung, namun dengan naifnya Anda mengatakan bahwa apa yang saya tuliskan tidak memiliki refernsi Alkitab. Sebuah pernyataan yang lebih mencerminkan prasangka negatif, tidak mau belajar, tidak suka membaca dlll.

Bejo Joko Kristanto:
Hehehe….melihat ini saya jadi bertanya, apa yang Anda tahu tentang eksegese?Apa eksegese itu hanya sekerdil itu saja tanpa melihat keseluruhan maksud daripada ayat2 tsb?Hanya katakan satu aspek langsung ...WUUZZZ... itusama dengan eksegese. Hehehe.
.. --------------- 
Shem Tov:
Kalimat ini kerap keluar dari mulut Anda. Nampaknya Anda seorang pemula dalam berteologia sehingga masih latah dengan ilmu Hermeneutik dan istilah-istilah Eksegesa dan Eisegesa. Tampilkan wajah Anda yang sebenarnya jika Anda memang tidak malu menghadapi argumentasi saya!

Bejo Joko Kristanto:
MENARIK!!! Bahwa pernyataan saya yang gamblang dan ayat Alkitab yang eksplisit dibawah ini :

"Pada zaman PL, yang disebut bangsa pilihan adalah Israel secara jasmani. Tetapi Rasul Paulus menegaskan bhw yang disebut bangsa pilihan adalah Israel secara rohani, yaitu Gereja (Ekklesia) sebagai antitype dari Israel PL. Rasul Paulus menegaskan bhw tidak semua yang berasal dari Israel adalah orang Israel. Tidak semua yang berasal dari Israel adalah bangsa pilihan. Status bangsa pilihan di PB (Perjanjian Baru) bukan lagi menurut daging atau masalah jasmaniah tentang kebanggaan kebangsaan, melainkan berdasarkan iman percaya mereka kepada Kristus.

Roma 9:6-8 Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar. ……………. Roma 9:24-26 yaitu kita, yang telah dipanggil-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi, tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain, seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup.""

dan hanya dijawab oleh Mr. Teguh dengan :

"Kalau dinalar dengan logika sehat, jika Tuhan menolak sebagian dan menerima yang lain dari Israel, lalu bagaimana mungkin Dia menghilangkan status dan melimpahkan status bangsa pilihan pada bangsa non Yahudi yang dalam hal ini gereja? Jika sebagian umat Israel yang menerima kehilangan statusnya sebagai bangsa pilihan, maka harus ada pernyataan tegas sbb, “israel sekarang bukan lagi bangsa pilihan karena sudah dipindahkan pada bangsa-bangsa”"

Kalau diteliti, ternyata Mr. Teguh sama sekali tidak menjawab serangan saya (atau lebih tepatnya, serangan Alkitab). Dengan kata lain Mr. Teguh telah melakukan kesalahan yang dinamakan RED HERRING alias ngacir!
---------------- 
Shem Tov:
 He...he...mulai nampak watak asli Anda yang berangasan dan tidak bisa tenang kalau bicara dan beradu argumentasi sehingga tidak tahan akhirnya harus mengeluarkan kata-kata umpatan dan ejekan “red herring’, “tidak menjawab” dll. Lha memangnya Roma 9:6-8 dan Roma 9:24-26 sudah menjawab apa yang saya tanyakan, “Jika sebagian umat Israel yang menerima kehilangan statusnya sebagai bangsa pilihan, maka harus ada pernyataan tegas sbb, “israel sekarang bukan lagi bangsa pilihan karena sudah dipindahkan pada bangsa-bangsa”"?

Bejo Joko Kristanto:
Jika sebagian umat Israel yang menerima kehilangan statusnya sebagai bangsa pilihan, maka harus ada pernyataan tegas sbb, “israel sekarang bukan lagi bangsa pilihan karena sudah dipindahkan pada bangsa-bangsa”"

Ayat Alkitab di I Petrus 2:9, Roma pasal 9 - 11, peristiwa Pentakosta, Efesus 2:19, Mat 21:41 / Mark 12:9 / Luk 20:16, dll semua diskusi kita disini sudah membuktikan bhw Israel yang tidak percaya kepada Kristus BUKAN bangsa pilihan lagi. Hanya mereka yang adalah umat Allah, yang percaya kepada Kristus, yang disebut sebagai bangsa yang terpilih. Alkitab tidak harus mengikuti rumusan kata/kalimat yang Anda coba paksakan, Mr. Teguh.

Frasa 'bangsa pilihan' pada zaman PL dikenakan kepada orang Israel karena mereka dipilih oleh Allah sebagai suatu bangsa yang kepadanya dipercayakan kebenaran2 FT, dan dari bangsa ini diturunkannya Mesias dalam keadaanNya sebagai manusia. 'Bangsa pilihan' di PL sangat bersifat jasmaniah/lahiriah.

Pada zaman PB, frasa 'bangsa pilihan' berarti orang-orang dari segala tempat dan abad yang percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehingga mereka menjadi satu bangsa/kewarganegaraan didalam kerajaan sorga (Efesus 2:19, I Petrus 2:9). Disini istilah 'bangsa pilihan' bersifat rohani dan tidak terikat dengan hal2 jasmaniah/lahiriah.
-------------------- 
Shem Tov:
Lha khoq malah mengulang asumsi yang didasarkan pada misinterpretasi atas 1Petrus 2:9, Roma pasal 9 - 11, , Efesus 2:19, Mat 21:41 / Mark 12:9 / Luk 20:16, dimana semua asumsi dan interpretasi Anda sudah saya kritisi dan Anda belum berhasil membuktikan dan menyanggahnya. Setidaknya dalil 1 Petrus 2:9-10 sudah gugur sebagai alat bukti karena istilah “bangsa pilihan” dalam ayat tersebut memang ditujuka

Bejo Joko Kristanto:
MENARIK!!! Melihat bagaimana Rasul Paulus sama sekali tidak bermegah didalam hal2 yang lahiriah, yang bersifat sementara dan yang tidak membawa keselamatan ini, seperti kebanggan sebagai bangsa Israel atau ketaatan pada hukum taurat:

Filipi 3:2-7, “ Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu, karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus”

BAHKAN Paulus mengecam orang2 yang mengajarkan untuk bermegah pada hal2 lahiriah ini dengan kata-kata kasar :i 'anjing-anjing', 'pekerja2 jahat', 'penyunat2 palsu'. Bagaimana dengan Anda, Mr. Teguh Hindarto yang bergelar Master of Theology yang bangga pada bangsa Israel padahal dirinya adalah orang Indonesia asli 100%? Cobalah Anda berkaca, Saudaraku (dalam kemanusiaan, bukan dalam iman)!
---------------- 
Shem Tov:
Seperti saya sudah katakan sebelumnya, barangsiapa sering menuduh orang lain ini dan itu, sejatinya si penuduhlah yang kerap melakukan apa yang dituduhkan pada orang lain tersebut. Anda baru saja mengatai saya “red herring” (bukan ngacir artinya melainkan mengalihkan perhatian). Anda telah melakukan apa yang Anda tuduhkan. Apa sich relevansi Filipi 3:2-7 di atas dengan diskusi mengenai ada atau tidaknya ayat bukti mengenai pemindahan status bangsa pilihan dari Israel kepada Gereja?

Filipi 3:2-7 lebih menceritakan pertobatan Paulus yang meninggalkan hidup lama dan bermegah dalam hal-hal lahirian. Hal-hal lahiriah yang dibanggakannya dianggap sebagai bukti kesalehan dan alat mendapatkan pembenaran dan kehidupan kekal di hadapan Tuhan. Namun setelah mengenal Yesus Sang Mesias, ternyata kebanggaan tersebut sia-sia dan dia menganggapnya sampah belaka. Lha apa hubungannya dengan diri saya yang sedang menegakkan visi BAC TO HEBRAIC ROOT OUR CHRISTIANITY dengan mengusung Semitic Christian atau Judeo Christian?

Kalau ingin mengetahui apa dan bagaimana seseorang, pelajarilah perkataan dan perilaku orang. Kalau Anda ingin mengetahui apa dan bagiamana Semitic Christian atau Judeo Christianity, bacalah artikel-artiikel terkait dan jangan langsung membuat stigmatisasi tertentu. Sikap ini bukan hanya tidak fair tapi juga naif!

0 komentar:

Posting Komentar