RSS Feed

APAKAH YESUS WAFAT PADA HARI JUM’AT?

Posted by Teguh Hindarto

Kita sudah cukup mengenal Perayaan Jum’at Agung di hampir semua kalangan Gereja Kristen. Perayaan yang diyakini sebagai hari dimana Yesus  wafat di kayu salib Golghota. Persoalannya adalah, benarkah Yesus wafat pada hari jum’at sore?? Padahal Yesus pernah berkata demikian:

Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam” (Mat 12:40)

 Jika Yesus wafat pada hari jum’at, apakah lama waktu Yesus dikubur didalam bumi ada tiga hari tiga malam, jika Dia bangkit pada hari minggu? Waktu dari jum’at sore sampai minggu pagi adalah 1 hari 2 malam, benar bukan?


Banyak pakar teologia dan sarjana keagamaan mencoba untuk menyelesaikan persoalan tersebut dengan berpendapat bahwa beberapa bagian siang atau malam dihitung seperti satu hari atau satu malam. Selanjutnya, beberapa menit terakhir dari jum’at sore dihitung sebagai satu hari dan keseluruhan hari sabtu, dihitung hari kedua, dan beberapa menit minggu pagi dihitung sebagai hari ketiga. Apakah alasan tersebut terdengar masuk akal?

Hari Persiapan: Kunci Pembuka Tabir

Lalu bagaimana kita dapat mengetahui pada hari apa Yesus wafat? Rujukan pertama dapat kita kaji dari Yohanes 19:31 sbb:

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan


Apakah yang dimaksud dengan “hari persiapan” itu? Jika melihat kalimat selanjutnya, tentulah “hari sabat”. Namun “sabat” yang mana? Karena Torah mengatur bahwa ada dua jenis “sabat”, yaitu “Sabat Mingguan” yang selalu jatuh pada hari ketujuh, yaitu hari sabtu, dan yang YHWH memerintahkan untuk senantiasa dipelihara (Kel 20:8-10). Dan berikutnya “Sabat Tahunan” yang jatuh tiap-tiap jatuh hari raya dari keseluruhan “Sheva Moadey” (tujuh hari raya) dalam Imamat 23:1-44. Yang dimaksud dengan hari persiapan, dimana akan jatuh Sabat, bukanlah Sabat mingguan yaitu Sabtu, melainkan Sabat hari raya. Hari raya apa? Pesakh dan Hari Raya Roti Tidak Beragi. Imamat 23:5-7 menjelaskan bahwa saat Pesakh dan ha Matsah atau Roti Tidak Beragi, harus ada sabat atau perhentian. Dengan demikian, yang dimaksud dengan “Hari Persiapan” dalam Yohanes 19:31, bukan menunjuk pada Sabat yang jatuh pada hari Sabtu, melainkan Sabat Moedim atau Sabat Perayaan, yaitu Pesakh dan ha Matsah. Matius 27:61 melaporkan “keesokkan harinya, yaitu sesudah Hari Persiapan, datanglah imam-imam kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus”. Hari apakah sesudah “Hari Persiapan?” Bukan hari Minggu, melainkan hari Kamis atau bahkan Jum’at.

Jika “Hari Persiapan” tidak jatuh pada hari sabtu, lalu kapankah persisnya “Hari Persiapan” itu? Penentuan dengan tepat “Hari Persiapan”, akan membuka tabir pada hari apa Yesus wafat dan pada hari apa Yesus makan Seder Pesakh. Jika Yesus ditemukan pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu (Mark 16:2, Luk 24:1), maka kita dapat menarik mundur sejumlah tiga hari tiga malam terhitung dari sabtu, jum’at, dan kamis, sesuai dengan perkataan Yesus bahwa Dia ada dalam rahim bumi selama tiga hari tiga malam (Mat 12:40). Maka dapat disimpulkan bahwa Yesus wafat pada hari rabu sore, Tgl 14 nisan akhir (karena dalam kalender Yahudi, hari dimulai pada petang hari dan berakhir pada petang hari kembali) bertepatan kaum Farisi hendak melaksanakan Hari Raya Roti Tidak Beragi yang jatuh pada Tgl 15 nisan awal. Inilah yang disebut “Hari Persiapan” atau “Sabat Hari Raya” yang jatuh pada rabu sore atau kamis awal. Yesus makan Seder Pesakh pada Tgl 14 Nisan awal, yang jatuh pada hari selasa petang. Luar biasa!!

Dalam buku “Passover: A Memorial for all Time”, dijelaskan: “Dictionary of The New Testament menyingkapkan bahwa beberapa sarjana Yahudi mengakui bahwa Pesakh dilaksanakan bersamaan dengan dua peristiwa pada tahun 31 Ms, yaitu ketika Yahshua dipaku di palang kayu. Tentu saja Sang Juruslamat melaksanakan Pesakh dengan tepat pada tanggal 14 nisan sebagaimana yang dilaksanakan oleh kaum Saduki yang merupakan instruksi ibadah Bait Suci. Dia tidak mengenal Pesakh kedua atau kekeliruan kaum Farisi mengenai Pesakh yang jatuh pada tanggal 15 Nisan, yang masih diikuti sebagian besar kaum Yahudi saat ini”[1]. Demikian pula Scott Ashley menuliskan, “Beberapa perangkat lunak program komputer yang ada, mampu untuk menghitung saat tibanya Paskah dan hari raya-hari raya yang ditetapkan Tuhan. Program tersebut menunjukkan bahwa pada tahun 31 Ms, tahun dimana peristiwa  jamuan Paskah terjadi pada hari selasa malam dan rabu petang yang ditandai dengan dimulainya ‘hari besar’, yaitu hari yang pertama dari Hari Raya Roti Tidak Beragi. Kemudian, Yahshua disalibkan dan dikuburkan pada hari rabu sore, bukan pada hari jum’at”[2]

Apakah Yesus bangkit dari kematian pada minggu pagi? (Yoh 20:1) Tidak! Maria dan murid-murid Yesus sudah menemukan kain kafan yang dilipat rapi dan batu penutup kubur terguling, pada minggu pagi, namun pastilah sekitar sabtu petang – entah tidak ada yang tahu – sesuai dengan perkataan-Nya bahwa pada hari ketiga Dia akan bangkit, maka Yesus telah bangkit mengalahkan maut.

Kronologi Wafat & Kebangkitan Yesus: Sebuah Rekonstruksi

  • Tgl 14 Nisan awal (selasa malam rabu), Yesus melaksanakan Seder Pesakh, dan memberikan penjelasan bahwa upacara itu menunjuk pada tubuh dan darah-Nya yang akan dikorbankan (Mat 26:17-29). Tengah malam ditangkap prajurit Roma dan dibawa ke markas (Mat 26:55-58)
  • Tgl 14 Nisan siang (rabu), Yesus diinterogasi dan pada jam ketiga atau jam sembilan Yesus disalibkan di Golghota (Mrk 15:25). Jam 12.00 kegelapan menyelimuti Golghota (Mat 27:45). Jam 15.00, Yesus wafat (Mat 27:46). Sebelum pukul 18.00, Yesus diturunkan dari kayu salib karena menjelang Sabat Perayaan Roti Tidak Beragi (Yoh 19:38-42). Rabu malam kamis Yesus berada dalam rahim bumi sampai Sabat petang.
  • Tgl 18 Nisan (minggu pagi), murid-murid menemukan mayat Yesus tidak ada (Mat 20:1). Namun Yesus tidak bangkit pada hari minggu pagi. Tidak ada yang tahu pasti jam berapa Dia telah bangkit. Kemungkinan Sabtu petang atau tengah malam Yesus telah bangkit. Kebangkitan-Nya tepat tiga hari tiga malam (rabu malam kamis dihitung sebagai kamis, karena pergantian hari Ibrani, dimulai petang. Kamis malam jum’at dihitung jum’at. Jum’at malam dihitung sabtu). Sabtu petang atau hari Minggu awal, Yesus  telah bangkit dari maut.

Data-data yang telah saya sampaikan masih terbuka untuk diperdebatkan. Setidaknya artikel ini dapat menjadi peta jalan dan pendorong untuk melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menemukan kebenaran peristiwa seputar hari kewafatan dan kebangkitan Yesus Sang Mesias dari alam maut. Terlepas dari kontroversi akurasi hari kewafatan dan kebangkitan Yesus Sang Mesias dari alam maut, yang terpenting adalah berita Injil bahwa Yesus Sang Mesias telah bangkit dan benar-benar bangkit secara riil bukan metaforis sebagaimana anggapan kontemporer yang berusaha menihilkan karya Mesianis Yesus. Rasul Paul berkata:

Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Mesias telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya” (1 Kor 15:1-7).

Marilah kita tetap berada dalam persekutuan kematian dan kebangkitan Yesus Sang Mesias sehingga kuasa kebangkitan-Nya selalu menghidupi hari-hari kita dan meluputkan kita dari kematian iman dan kebinasaan kekal oleh kuasa dosa, Amen we Amen.


End Notes

[1] Yahweh’s New Covenant Assemblies, 1991, p.30 


[2] Jesus Wasn’t Crucified on Friday – or Resurrected on Sunday!, GOOD NEWS Magazines , Marc-Apr 2006, On www.gnmagazines.org

2 komentar:

  1. Unknown

    Semua bentuk perayaan hari2 gerejawi sanga erat hubungannya dengan sejarah kehadiran Yesus di dunia dalam wujud manusia sehingga dunia bisa menerima Nya... dan perayaan itu diatur sedemikian rupa sehingga dalam setahun kita dapat merayakan sesuai kronologi kehadiran Yesus sejak Ia dilahirkan hingga naik ke sorga... semua bentuk perayaan itu adalah merupakan pembuktian sejaran mengenai karya keselamatan yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus. Dan menurut pendapat saya bahwa Mengapa Hari Kematian Tuhan Yesus di rayakan pada hari Jumat yang dikenal dengan Jumat Agung, saya setuju dengan penjelasan diatas.. dan satu hal bahwa pada waktu kebangkitan Tuhan Yesus, pada Kitab Injil 28:1 : 'Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain menengok kubur itu'... pada hari pertama minggu itu, berarti Tuhan Yesus bangkit pada hari Minggu, karena hari pertama dalam setiap minggunya kan hari Minggu (dan bukan hari Senin)... dan kalau hitung ke belakang Tuhan Yesus mati dan akan bangkit pada hari ketiga, berarti memang Tuhan Yesus mati pada hari Jumat.. itulah sebabnya alasan lain mengapa kita mengenal 'Jumat Agung''''.

  1. Unknown

    Maaf, maksud saya pada Injil Matius 28:1....

Posting Komentar