Saya cukup terkejut ketika menerima laporan jemaat yang masih sekolah di sekolah menengah atas, dimana suatu ketika dia mendengar saat mata pelajaran agama Islam, ada pembahasan mengenai keyakinan Kitab Suci Kristen yang bias. Saya fikir jika penjelasan itu muncul dari lisan sang guru, mungkin masih dapat dimaklumi. Namun ketika anak tersebut saya desak apakah pelajaran tersebut merujuk pada buku panduan pelajaran atau hanya tambahan pengetahuan sang guru, ternyata pernyataan tersebut didasarkan pada buku panduan sebuah buku agama dengan judul Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas karya H. Khuslan Haludi dan Abdurrohim Sa’ad dengan penerbit Tiga Serangkai, Solo.
Sangat disayangkan bahwa materi tersebut dapat masuk menjadi bagian kurikulum pelajaran agama. Mengapa?Pertama, penjelasan yang bias akan menyebabkan siswa memiliki pemahaman yang salah mengenai agama dan keyakinan agama lain mengenai kitab sucinya. Kedua, menciptakan sikap permusuhan dan menganggap penganut agama lain sebagai orang yang memiliki keyakinan yang keliru.
Artikel ini ditulis untuk memberikan pelurusan dan penjelasan sebagai wujud panggilan orang Kristiani untuk memberikan pertanggungjawaban iman sebagaimana diamarkan dalam 1 Petrus 3:15 sbb, “Tetapi kuduskanlah (Mesias) di dalam hatimu sebagai (Junjungan Agung Yang Ilahi)! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu”.
Untuk membuktikan pernyataan bias pemahaman dalam buku panduan agama tersebut, kita akan membahas satu persatu pernyataan dalam Bab VII dengan judul Iman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT tersebut.
Apakah Injil Suatu Kitab Yang Diberikan Pada Yesus?
Dalam buku panduan agama dikatakan, “Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa a.s. bin Maryam. Kitab ini pada intinya berisi ajakan kepada umat nabi Isa a.s. untuk hidup dengan zuhud yaitu menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal ini dimaksudkan untuk meluruskan pandangan orang-orang Yahudi yang bersifat materialistis”[1].
Untuk meluruskan pemahaman di atas, kita akan menelaah arti kata Injil. Istilah Injil adalah berasal dari bahasa Arab. Namun artinya tidak begitu terang. Geoffrey Parrinder melacak asal usul kata Injil sebetulnya merupakan Arabisasi dari kata Etiophia Wangel yang berasal dari bahasa Yunani Euanggelion. Kemungkinan Muhamad menerima kata tersebut dari orang Kristen Syria yang mengucapkannya dengan Awengilyon[2]. Kata Yunani Euanggelion sendiri artinya Kabar Baik.
Kitab Suci Perjanjian Baru dalam bahasa Indonesia menerjemahkan kata Euanggelion dengan terjemahan Injil. Dalam pemahaman agama Kristen, Injil ternyata tidak hanya menunjuk pada sebuah kitab melainkan juga sebuah pesan keilahian. Kita akan lihat beberapa contoh ayat dalam Kitab Perjanjian Baru.
Kitab Mengenai Yesus
“Inilah permulaan Injil tentang Yesus Sang Mesias, Anak Tuhan” (Mrk 1:1)
Pewartaan Ajaran Yesus
“Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah memberitakan sepenuhnya Injil Mesias” (Rm 15:19)
Ajaran yang disampaikan Yesus
“Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Tuhan. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia” (Luk 8:1)
Dari penjelasan di atas, Kekristenan tidak pernah memiliki keyakinan bahwa Yesus menerima sebuah kitab Injil dari Tuhan lalu Yesus memberitakan isi kitab tersebut kepada bangsa Israel. Sebaliknya Yesus adalah Injil. Yesus adalah pusat pemberitaan Injil yang diberitakan oleh rasul-rasulnya. Inilah perbedaan antara Islam dan Kristen dalam memahami istilah Injil.
Dalam keyakinan Kristen, isi Injil adalah perihal kehidupan dan karya Yesus sebagai Juruslamat yang mati dan bangkit dari kematian untuk memberikan kehidupan kekal bagi siapapun yang percaya dan menerima Yesus sebagai Junjungan Agung Yang Ilahi dan Mesias serta Anak Tuhan.
Apakah Kitab Injil Sekarang Berbeda Dengan Injil Yang Asli?
Dalam buku panduan agama dikatakan “Kitab Injil yang ada sekarang berbeda dengan injil asli yang diturunkan Allah swt, kepada nabi Isa a.s. dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut Nabi Isa a.s. yang memasukkan karangannya ke dalam kitab Injil. Mereka adalah Matius, Markus, Lukas dan Yahya. Oleh karena itu, Injil tersebut dinamakan menurut pengarangnya yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yahya”[3]
Kaum Muslim selalu memiliki anggapan bahwa Injil yang ada pada tangan orang Kristen sekarang adalah tidak asli atau berbeda dengan aslinya. Ini sebuah tuduhan tanpa dasar sama sekali. Bukti-bukti material berupa ribuan naskah kuno dari Abad 1 Ms sampai modern, tersedia dalam museum-museum untuk ditelaah.
Sebelum kita menjawab persoalan di atas, perlu kita telaah arti kata Asli menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sbb:
“1 tidak ada campurannya; tulen; murni: emas --; 2 bukan peranakan: orang pribumi adalah penduduk --; 3 bukan salinan (fotokopi, saduran, terjemahan):ijazah --; naskah --; 4 baik-baik; tidak diragukan asal usulnya; 5 yg dibawa sejak lahir (sifat pembawaan): bagaimanapun disembunyikannya sifat -- nya, pasti akan kelihatan juga; 6 (tempat) asal: orang tsb -- nya dr Bandung;”[4]
Jika kita mengikuti point ke tiga kata asli diartikan, “bukan salinan”, maka bukan hanya Injil sebagai kitab suci yang diimani orang Kristen bahkan Islam sendiri pun tidak memiliki kitab suci yang asli tangan pertama saat ditulis oleh Tsaid bin Tsabit yang menyalin dari tulang, daun untuk dipindahkan dalam mushaf.
Baik Kristen maupun Islam hanya memiliki salinan dari salinan kitab suci yang asli ditulis tangan pertama. Maka menuduh Kekristenan tidak memiliki kitab yang asli, sama dengan menuduh Islam tidak memiliki kitab suci yang asli.
Berbicara mengenai keaslian Kitab Injil, Muslim ditantang untuk membuktikan adanya Kitab Injil yang asli yang sesuai dengan deskripsi dalam Qur’an dimana isinya menyebutkan adanya nubuat kenabian Muhamad oleh Yesus Sang Mesias, adanya perintah Tauhid kepada Allah dan berbagai gambaran lain yang disebutkan Qur’an. Mampukah Muslim menunjukkan keberadaan Kitab Injil sebagaimana disitir dalam Qur’an?
Berbicara mengenai salinan kitab suci, Kekristenan memiliki jumlah salinan kitab suci dari berbagai abad. Ada lebih dari5,300 salinan manuskrip dalam bahasa Yunani kuno (MSS) dan berbagai fragment Kitab Perjanjian Baru Yunani yang tetap bertahan sampai hari ini. Masih ditambah 10,000 Kitab Vulgata berbahasa Latin dan lebih dari and 9,300 berbagai versi manuskrip awal dalam bahasa Siriak, Koptik, Armenian, Gotik dan Etiopik sehingga jumlah keseluruhan ada lebih dari24,000 manuskrip Kitab Perjanjian Baru yang masih bertahan. Sedikit perubahan dan variasi dalam manuskrip tidak berpengaruh satupun pada doktrin Kekristenan, bahkan tidak mengubah pesan apapun di dalamnya[5].
Tertullian menyatakan pada Tahun 150 Ms., bahwa Gereja di Roma telah menyusun daftar Kitab Perjanjian Baru yang cocok dengan daftar yang kita miliki sekarang. Kita memiliki 32.000 kutipan dari periode sebelum 325 Ms, dari Irenaeus (182-188 AD), dari Justin Martyr (150 Ms), Polycarpus (107 Ms), Ignatius (100 Ms), Clement (96 Ms) dan banyak lagi dari para Bapa Gereja Abad Kedua dan Ketiga.
Data-data di atas menghapus keraguan adanya tudingan bahwa keaslian kitab suci orang Kristen sudah tercemar, karena faktanya kitab suci orang Kristen baik TaNaKh (Torah-Neviim-Ketuvim) dalam bahasa Ibrani dan Kitab Perjanjian Baru dalam bahasa Aram dan Yunani masih tersimpan rapih dan disalin serta dicetak dengan perangkat modern hingga hari ini.
Apakah Konsili Gereja Memusnahkan Kitab Apokrip?
Dalam buku panduan agama dikatakan, “Pada mulanya terdapat kurang lebih 70 buah kitab Injil. Injil sebanyak itu pada umumnya membawakan isi yang simpang siur satu sama lain. Ketika diadakan sinode (muktamar gereja-gereja) di Nicea pada tahun 325 M, umat Nasrani memutuskan bahwa hanya empat Injil di atas yang diakui gereja. Injil yang tidak diakui gereja disebut Apochrypha atau Injil-Injil yang tertolak
Adapun Injil-Injil yang dinyatakan tertolak adalah:
- 1. Injil Petrus
- 2. Injil Orang-orang Mesir
- 3. Injil Ibrani
- 4. Injil Barnabas
- 5. Injil Thomas
- 6. Injil Dua Belas
- 7. Injil Yakobus
- 8. Injil Yudas Iskoriot
- 9. Injil Andreas
- 10. Injil Bartholomeus
- 11. Injil Maria
- 12. Injil Philip
- 13. Injil Mathias
- 14. Injil Nikodemus
- 15. Injil Apeles
- 16. Injil Ebionea
- 17. Injil Marcion
- 18. Injil Yakobus Kecil”[6]
Selama Abad ke-III Ms, Origenes sebagaimana Klement dari Alexandria berhadapan dengan masalah tidak adanya batasan tetap diantara apa yang disebut daftar kitab yang disebut Kanon dan daftar kitab yang disebut Non Kanon, oleh gereja. Dia menyusun kategori tulisan-tulisan Kristen dengan istilah-istilah sbb: (a) Anantireta (tidak ditolak) atauHomologoumena (diakui), yang dipergunakan secara umum oleh komunitas Kristen pada waktu itu, (b) Amphiballomena(diperdebatkan), yang masih diperdebatkan kelayakannya, dan (c) Psethde (keliru), termasuk buku-buku yang dikategorikan pemalsuan dan menyimpang.
Klasifikasi ini diperbarui oleh Eusebius dari Kaisarea selama Abad ke-IV Ms dengan sebutan (a) Homologoumena (diakui), (b) Antilegomena (diperdebatkan), yang terbagi dua kategori lagi yaitu Gnorima (dikenal), karena banyak orang-orang Kristen mengakuinya dan Notha (tidak sah), karena dianggap sebagai tidak asli serta (c) Apocrypha (tersembunyi), yang dianggap sebagai kepalsuan. Kategori-kategori tersebut akhirnya ditetapkan menjadi empat istilah baku yaitu : (a)Homologoumena, daftar kitab yang diterima oleh hampir sebagian besar orang-orang (b) Antilegomena, buku yang diperdebatkan oleh beberapa orang (c) Pseudoepigrapha, daftar kitab yang oleh gereja dianggap tidak asli dan ditolak serta (d) Apocrypha, buku yang dianggap oleh beberapa orang sebagai kanonik dan semi kanonik[7]
Berkaitan dengan daftar kitab-kitab yang diistilah kelak dengan Perjanjian Baru yang meliputi Homologumena adalah daftar kitab yang telah diterima oleh Kekristenan yang terdaftar dalam kanon termasuk 27 Kitab Perjanjian Baru (dari Matius sampai Wahyu).
Yang dikategorikan Antilegomena ada tujuh kitab yang diperdebatkan baik dari segi keaslian penulisnya maupun isinya. Yang dikategorikan Antilegomena berada dalam daftar susunan Homologoumena al., Kitab Ibrani, Kitab Yakobus, 2 Petrus, 2 & 3 Yohanes, Yudas, Wahyu.
Yang dikategorikan sebagai Pseudoepigrapha al.,Injil Thomas (Awal Abad II Ms), Injil Ebionit (Abad II Ms), Injil Petrus (Abad II Ms), Proto Injil Yakobus (Akhir Abad II Ms), Injil orang-orang Ibrani (Abad II Ms), Injil orang-orang Mesir (Abad II Ms), Injil orang-orang Nazaren (Awal Abad II Ms), Injil Filipus (Abad II Ms), Kitab Thomas Sang Atlit, Injil menurut Mathias, Injil Yudas, Epistula Apostolorum (surat-surat rasuli), Apcryphon Yohanes, Injil Kebenaran.
Yang dikategorikan Apocrypha al., Surat Pseudo Barnabas (70-79 Ms), surat kepada orang-orang Korintus (96 Ms), Surat ke-2 Klement, Homili kuno (120-140 Ms), Gembala Hermas (115-140 Ms), Didache, Ajaran Rasul-rasul 12 (100-120 Ms), Wahyu Petrus (150 Ms), Kisah Paulus & Thecla (170 Ms), Surat kepada orang-orang Laodikea, Injil menurut orang-orang Ibrani (65-100 Ms), Surat Polikrpus kepada orang-orang Efesus (108 Ms), Tujuh surat-surat Ignatius (110 Ms).
James L. Garlow dan Peter Jones memberikan ulasan mengenai ketidakmungkinan pemusnahan kitab-kitab ekstrakanonik yang tidak mendukung keilahian Yesus dan memasukkan kitab-kitab yang mendukung keilahian Yesus sebagai kanonik, sbb: “Tidak ada bukti bahwa teks Injil awal dimasukkan pada Abad ke-4. Berbagai salinan Injil-injil ini sudah ada pada abad ke-2, meneguhkan teks-teks yang diterima di abad ke-4. Tidak mungkin teks-teks itu diubah. Tidak seorangpun memiliki otoritas untuk mengumpulkan dari seluruh penjuru kekaisaran, semua salinan (yang pada abad ke-4 mungkin sudah berjumlah ratusan, mungkin ribuan) untuk menciptakan perubahan yang dirasa perlu. Ini benar-benar fiksi. Lebih dari itu, ini merupakan tuduhan murahan terhadap inti pesan Kristiani”[8]
Perlu diketahui sekalipun Abad IV dimana konsili-konsili tersebut menetapkan kanonisasi namun sejumlah tulisan dari Abad I dan II Ms sudah mengutip kalimat-kalimat dalam kitab yang kelak dikanonkan pada Abad ke IV Ms. Beberapa Bapa Gereja yang mengutip kitab-kitab Perjanjian Baru yang kelak dikanonkan al.,
- Clement (95 Ms) mengutip Matius, Lukas, Roma, 1-2 Korintus, Ibrani, 1 Timotius, 1 Petrus
- Polycarpus (110) mengutip Filipi, sembilan surat Paulus, 1 Petrus
- Ignatius (110) mengutip Matius, 1 Petrus, 1 Yohanes, sembilan surat Paulus
- Papias (70-155) mengutip Yohanes, catatan tradisi mengenai asal usul Matius dan Markus
- Kitab Didake (80-120 Ms) mengutip Matius sebanyak 22 kutipan, Lukas, Yohanes, Kisah Rasul, Roma, 1-2 Tesalonika, 1 Petrus
- Tatian (160) mengutip Matius, Markus, Lukas, Yohanes dalam bentuk Diatesaron atau harmoni Injil dalam bahasa Aramaik
- Yustinus Martyr (140) mengutip 4 Injil, Kisah Rasul dan Wahyu
- Basilides (117-138) dan Marcion (140) sekalipun bidah yang membahayakan gereja dan kekristenan namun turut mengutip kitab-kitab Perjanjian Baru yang kelak akan dikanonkan seperti Matius, Lukas, Yohanes, Roma, 1-2 Korintus, Galatia, Efesus, Filemon, Kolose, 1-2 Tesalonika, Filipi[9]
Bahkan dalam Dekrit Pseudo-Gelasius (Decretum Pseudo Gelasianum), Paus Gelasius I (492-496) menyatakan daftar 60 kitab Apokrip dan tidak ada satupun yang dibakar[10]. Bahkan penemuan naskah Gnostik di Nag Hammadi yang kemudian diterjemahkan dan dipopulerkan oleh Elaine Pagels[11] membuktikan bahwa naskah-naskah ekstrakanonik yang tidak masuk kanon tidak ada yang dibakar. Demikian pula penemuan Gospel of Judas yang ditentang pada masa Irrenaeus dalam bukunya Against Haeresies sudah ditemukan dan dipublikasikan bahkan dalam bahasa Indonesia[12]
Apakah Injil Barnabas Termasuk Kitab Apokrip?
Dalam buku panduan agama dikatakan, “Di antara kitab Injil yang disebutkan di atas, yang isinya mirip dengan kitab suci Al Qur’an adalah Injil Barnabas. Adapun ajaran Injil Barnabas adalah sebagai berikut
- Yesus tidak disalib. Yang disalib sebenarnya adalah Yudas Iskoriot yang telah diserupakan oleh Tuhan (rupa dan suaranya). Yesus sendiri naik ke lengit bersama malaikat
- Yesus bukan anak Allah, bukan pula Tuhan, tetapi sebagai rasul Allah
- Mesias (ratu adil atau juruslamat) atau al Masih yang dinanti-nantikan, bukanlah Yesus, tetapi Muhamad saw, nabi dan rasul Allah yang terakhir
- Putra Ibrahim yang akan disembelih karena perintah Allah ialah Ismail, bukan Ishaq, seperti yang tersebut dalam perjanjian lama yang ada sekarang”[13]
Sekalipun banyak penulis Muslim terpelajar yang telah menampik keotentikan Injil Barnabas sebagai kita yang diduga asli, namun masih banyak juga kaum terpelajar Islam yang masih meyakini bahwa Injil Barnabas adalah asli.
Sejatinya, Injil Barnabas bukanlah injil asli. Bahkan tidak masuk kategori kitab Apokrifa karena semua kitab Apokrifa yang ditolak gereja berasal dari Abad II-VII Ms, sementara Injil Barnabas adalah buatan dari Abad XVI Ms di Italia oleh seorang Katolik yang masuk Islam bernama Fra Marino atau Mustafa de Aranda.
Dalam Dekrit Pseudo-Gelasius (Decretum Pseudo Gelasianum), Paus Gelasius I (492-496 Ms) sudah dijelaskan mengenai daftar 60 kitab Apokrifa. Memang didalamnya ada tertulis Epistle of Barnabas (Surat Barnabas) dan Gospel According of Barnabas (Injil menurut Barnabas) namun bukan Injil Barnabas sebagaimana yang beredar saat ini dan dipercayai kaum Muslim. Kedua naskah Apokrifa di atas ditulis dalam bahasa Yunani sementara naskah Injil Barnabas yang diyakini asli adalah naskah dalam bahasa Italia.
Injil Barnabas memiliki sejumlah kekeliruan fatal ketika dilakukan kritik teks atas naskah tersebut. Beberapa kesalahan tersebut adalah:
Kesalahan Ilmu Sejarah
Pada Pasal 3 dimuat hikayat Yesus, “Di sana ketika itu Herodes memerintah atas Yudea dengan titah Kaisar Agustus dan Pilatus adalah Gubernur, sedangkan jabatan kepala agama dipegang oleh Hannas dan Kayafas”. Sebagaimana kita ketahui, Pilatus memerintah saat Yesus sudah dewasa dan ditangkap dan disidang untuk dijatuhi hukuman mati. Pilatus memerintah tahun 29 Ms dan tidak hidup sejaman dengan Herodes.
Kesalahan Peta Bumi
Pada Pasal 20 dikatakan mengenai Yesus berlayar ke kota Nazaret, “Maka pergilah Yesus ke laut Galilea dan turunlah ia ke dalam sebuah perahu untuk berlayar ke Nazaret, kotanya. Dalam pada itu terjadilah taufan besar di laut sehingga nyaris menenggelamkan perahu tersebut”. Nazaret adalah kota di dataran tinggi dan berjarak 20 km dengan danau Galilea.
Kesalahan Perekonomian
Pada Pasal 54 dikatakan, “barangsiapa menukarkan satu Denarius ia mesti memperoleh 60 Minuti”. Istilah mata uang di atas bukanlah khas Yahudi melainkan satuan mata uang Spanyol kuno. Dan ini memperkuat darimana kitab palsu ini berasal.[14]
Injil Barnabas bukan saja bertentangan dengan Kitab Injil yang kanonik bahkan Injil Barnabas bertentangan dengan Islam sendiri. Dr. Abbas Mahmoud Al Aqqad. Seorang guru besar terkenal di Universitas Al Azhar di Cairo, Mesir, mengajak umat Muslim sedunia untuk menjauhkan diri dari Injil Barnabas.
Dalam bukunya Hayatul Masih fit Tarikh wasKusyufil ‘ashril Hadiets, (Cairo: Darul Hilal) ia menguraikan kepalsuan Injil tersebut. Ia berkesimpulan kitab ini bukan saja menyerang ajaran agama Kristen tetapi juga Islam[15].
Berikut beberapa ajaran dalam Injil Barnabas yang bertentangan dengan Al-Quran.
Pertama: Mesias adalah Isa, Bukan Muhammad
Al-Quran dengan jelas mengatakan Mesias adalah Isa Al-Masih. Bukan Muhammad. Sebaliknya, Injil Barnabas mengatakan “Muhammad adalah Mesias, dan Isa selalumenyangkal bahwa Ia bukan Mesias” (Lihat bab 3, 42, 82).
Sungguhkah Mesias itu adalah Muhammad, anak Abdullah dan bukan Isa Al-Masih anak Maryam?
Kedua: Langit Ada Tujuh, Bukan Sembilan
Sura Al-Baqarah ayat 29 mengatakan langit ada tujuh. Juga Sura Al-Isra ayat 44 memberipernyataan yang sama. Tetapi Injil Barnabas bab 178 dengan tegas mengatakan bahwalangit ada sembilan.
Sepertinya penulis kitab ini membaca tulisan Dante yang mengarang khayalan terkenal “DivinaCommedia” tentang sembilan langit menuju Firdaus.
Mana yang benar – sembilan atau tujuh?
Ketiga: Seorang Pria Dapat Menikahi Berapa Wanita?
Menurut Qs 4:3, “seorang laki-laki dapat menikahi dua, tiga, empat wanita” sekaligus. Bahkan Qs 70:30 menambahkan keempat isteri tersebut adalah “selain budak-budak yangmereka miliki”. Hal ini bertentangan dengan ajaran Injil Barnabas. Menurutnya “hendaklah seorang lelaki puas dengan seorang wanita yang dikaruniakan Allah baginya dan hendaklah dia melupakan wanita lainnya” (Injil Barnabas bab 115).
Manakah petunjuk Allah yang sesungguhnya – empat atau satu?
Keempat: Adakah Maryam Mengalami Sakit Saat Melahirkan?
Saat melahirkan Isa Al-Masih, “Maryam mengalami rasa sakit saat melahirkan” (Qs 19:23). Sedangkan Injil Barnabas bab 13 mengatakan, “Maryam ‘dikelilingi oleh cahaya terangyang luar biasa, seraya melahirkan puteranya tanpa sakit”.
Manakah yang benar – Siti Maryam sakit pada waktu melahirkan atau tidak?
Kelima: Allah Membutuhkan Manusia?
“Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya” (Qs 17:13).
“Ketika Allah menciptakan manusia dengan kebebasan agar dia boleh mengetahui bahwa Allah tidak membutuhkan manusia, sama seperti seorang raja yang memberikan kebebasan kepada hamba-hambanya” (Injil Barnabas bab 155)
Perhatikanlah dua ayat di atas, bukankah keduanya saling bertentangan?
Demikianlah ulasan singkat perihal Injil Barnabas sebagai kitab palsu. Beberapa buku yang mengulas secara kritis kepalsuan Injil Barnabas sbb:
- Begum Aisha Bawany Wakf - The Gospel of Barnabas. (3rd Edition, with introduction). (Begum Aisha Bawany Wakf, Karachi, Pakistan, 1974).
- Begum Aisha Bawany Wakf - The Gospel of Barnabas. (6th Edition, with appendix). (Bawany Islamic Literature Trust Ltd., Karachi, Pakistan, 1977).
- Durrani, M H - Forgotten Gospel of St Barnabas. (International Islamic Publishers, Karachi, Pakistan. 1982).
- Durrani, M H - In Defence of Gospel of St Barnabas. (Muslim Digest, April 1975, Durban, South Africa).
- Gairdner, W H T and Abdul-Ahad, S - The Gospel of Barnabas - An Essay and Enquiry. (Henry Martyn Institute of Islamic Studies, Hyderabad, India, 1975).
- Gilchrist, J D - The Gospel of Barnabas - Is this "The Amazing Truth''? Or is it a "Bare-faced Forgery"? (Jesus to the Muslims, Benoni, South Africa, 1976).
- Jadeed, I - The Gospel of Barnabas: A False Testimony. (The Good Way,Rikon, Switzerland. 1980).
- Kritzinger, J N J - A Critical Study of the Gospel of Barnabas. (Benoni, South Africa, 1979).
- Kritzinger, J N J - The Gospel of Barnabas Carefully Examined. (Pretoria,South Africa, 1975).
- Peerbhai, A - Missing Documents from Gospel of Barnabas. (IslamicInstitute, Durban, South Africa, 1967).
- Peerbhai, A - World Seminar on the Gospel of Barnabas. (Al-Jihaad International Islamic Movement. Cape Town, South Africa, 1975).
- Ragg, L and L - The Gospel of Barnabas. (Clarendon Press, Oxford, England,1907).
- Rahim, M A - The Gospel of Barnabas. (Qur'an Council of Pakistan, Karachi, Pakistan, 1973).
- Slomp, J - Pseudo-Barnabas in the Context of Muslim-Christian Apologetics. (Christian Study Centre, Rawalpindi, Pakistan, 1974)[16]
Demikianlah penjelasan dan sanggahan atas materi buku agama yang melibatkan pembahasan perihal kitab suci yang diyakini oleh Kekristenan yang secara salah paham diulas dalam buku pedoman agama tersebut. Kiranya penjelasan ini turut membantu dan memperlengkapi umat Kristen untuk mengenal Kitab Sucinya dengan baik sehingga dapat mempertanggungjawabkan imannya kepada siapapun dengan ilmu dan pengetahuan yang memadai dilandasi Kasih Yesus Sang Mesias yang berdiam dalam dirinya.
---------------
[1] H. Khuslan Haludi dan Abdurrohim Sa’ad Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, hal 130
[2] Geoffrey Parrinder, Yesus dalam Qur’an, Yogyakarta: Bintang Cemerlang 2001, hal 223
[3] Op.Cit., Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, hal 130
[4] Definisi Kata Asli, KBBI, http://artikata.com/arti-319771-asli.html
[5] New Testament Ancient Manuscripts, http://biblefacts.org/history/oldtext.html
[6] Op.Cit., Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, hal 130
[7] Geisler, Normal L., and Nix, William E., A General Introduction to the Bible, Revised and Expanded, (Chicago, IL: Moody Press) 1986.
[8] L. Garlow dan Peter Jones, Cracking Da Vinci’s Code, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, hal 157
[9] Kajian lengkap mengenai latar belakang Kanon Kitab Suci dapat membaca F.F. Bruce, The Canon of Scripture,Illinois: Intervarsity Press 1988, p. 117-133 dan karya F.F. Bruce dalam terjemahan bahasa Indonesia, Dokumen-Dokumen Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia 1993, hal 17-24
[10] M.R. James, The Apocryphal New Testament (Being the Apocryphal Gospels, Acts, Epistles and Apocalypses, Oxford: The Clarendon Press 1955, p.23
[11] Elaine Pagels, The Gnostic Gospel, New York: Random House 1979, Beyond Belief: The Secret Gospel of Thomas,New York: Random House 2003, Adam, Eve, and the Serpent, Random House 1989, The Gnostic Paul: Gnostic Exegesis of the Pauline Letters, Harrisburg, PA: Trinity Press International 192
[12] Jakarta: Gramedia Pustaka Tama 2006
[13] Op.Cit., Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama Islam 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas, hal 130
[14] Bambang Noorsena, S.H., Telaah Kritis Atas Injil Barnabas: Asal Usul, Historitas dan Isinya, Yogyakarta, Andi Offset, 1990, hal 30-33
[15] Guru Besar Islam Mencap Injil Barnabas Injil Palsu,
http://www.isadanislam.com/tanya--jawab/kepercayaan-orang-islam/70-guru-besar-islam-mencap-injil-barnabas-injil-palsu
[16] John Gilchrist, Origins and Sources of the Gospel of Barnabas,
http://answering-islam.org/Gilchrist/barnabas.html
24 komentar:
Semoga semua bisa diluruskan
Silahkan klik link dibawah
http://t.co/I0gmXIr
Ada banyak hal yang harus dikritisi supaya semakin jelas apa yang dimaksud oleh kitab Suci, dan semakin banyak orang yang mengerti akan kebenaran, sehingga Iman mereka tidak akan Goyah. HaleluYah.
Pantes aja sikap mereka sangat bermusuhan. Sejak sekolah sudah diajarkan hal yang keliru. Akibatnya mereka memandang rendah iman lain.
Ternyata mereka itu licik yach,....
seharusnya hal seperti tidak harus terjadi, daripada menjelek-jelekan isi ajaran agama lain, lebih baik meningkatkan mutu/ajaran agama sendiri, seperti dari kecil sudah ditanamkan ttg bahaya korupsi, saya pikir itu jauh lebih baik. Semoga saja ada perubahan yg lebih baik.
God Bless Indonesia
Terima kasih Pak Teguh buat ilmunya, Ybu.
Saya muslim dan saya mengapresiasi penjelasan Pak Teguh yang bermaksud memberikan klarifikasi atas buku yang dikritik. Ilmiah dan mudah dipahami. Namun,saya pikir tulisan sebagus ini agak sedikit terkotori oleh dua orang yang berkomentar sebelum saya ini. Tidak perlulah anda berdua merendahkan diri anda sendiri dengan memberikan label negatif kepada umat agama lain.
Jika ingin Indonesia menjadi lebih baik maka ada baiknya mulailah dari anda untuk memperbaiki diri sendiri. Begitu juga saya akan memulai dari diri sendiri dengan menjaga akhlaq. Jika setiap diri pribadi masyarakat Indonesia mau menjaga dirinya tetap berperilaku baik, saya yakin cita-cita anda yang mengharapkan perubahan baik mungkin akan tercapai.
Islam dan Kristen, serta Yahudi mempunyai sejarah panjang yang sangat berkaitan. Masing-masing terhubungkan dengan risalah kenabian yang sambung-menyambung yang tentunya banyak cerita kenabian yang tercantum dalam masing2 kitab agama, yang bisa jadi ada nama, tempat, bahkan peristiwa yang sama atau mirip. Kalaupun ternyata ada beberapa hal yang saling bertubrukan atau bahkan saling mengkoreksi, masing2 agama tentu memiliki penjelasan masing2 yang dianggap benar. Saya pikir kita sudah sangat paham dan mampu untuk menerapkan ilmu tenggang rasa yang sudah kita pelajari sejak SD, tentu dengan tetap memegang teguh agama masing2 tanpa perlu mencampuradukkan...
Saya, dengan hasil pembelajaran mendalami agama saya, mungkin punya pendapat bahwa agama anda salah. Namun, saya tetap juga menghormati ketika anda merasa benar dengan keyakinan anda tersebut. Lakum diinukum waliyadiin...
Peace for all...:)
Untuk Echa... maaf saja, Kekristenan memang berakar kepada iman yang ada pada orang Israel mengenai pengharapan mereka akan mesias yang dijanjikan TUHAN, yang kami percaya sudah digenapi oleh kehadiran Yesus Kristus di dunia ini. Kami menyembah TUHAN yang sama, yaitu Tuhannya Abraham Ishak dan Yakub yang menyatakan NAMANYA kepada Nabi Moshe (Musa) yaitu YAHWEH, yang juga disembah oleh umat Israel sampai sekarang walaupun mereka masih belum menerima bahwa Yesus adalah sang Mesias itu. Ilah sesembahan umat islam bernama allah.. allah itu adalah ilah yang tidak dikenal umat Israel dan Kristen, tetapi berasal dari paganisme arab... yang disembah orang arab di jaman jahiliyah.. so.. maaf saja, kalian TIDAK ada sangkutannya dengan kami, dan allah yang diperkenalkan oleh nabi kalian hanya menumpang sejarah Tuhan kami... renungkanlah dengan pikiran terbuka..dan kebenaran akan memerdekakan anda.
insya Allah saya seorang Muslim. Begitulah perbuatan orang-orang yang berusaha mengacaukan "agama langit", yang sesungguhnya ajaran yang "Satu". Orang-orang yang membaca Al Kitab(yang ada sekarang) tanpa membaca Al Quran adalah seperti orang yang mempunyai arah/tujuan namun tidak mengetahui bagaimana mencapainya atau seperti orang lumpuh. Sedangkan orang-orang yang membaca Al Quran namun tidak membaca Al Kitab seperti orang yang mengetahui cara/metode namun tidak mengetahui arah/tujuannya seperti orang buta. Jadi kita harus membaca dua-duanya agar seperti orang yang "melihat" dan mampu "berjalan" ke arah yang dituju dalam beragama yaitu Allah Swt....
buat DON, jangan asal ngelantur bos,,,,mikir sebelum bicara...
artikel yang menarik, membuka wawasan, pelajarilah agamamu secara mendalam, dan jadilah berkat bagi sesama mu..
hehehe... saya menghormati pendapat mas teguh, semoga mas teguh menemukan apa yang mas teguh cari yaitu kebenaran sejati.
Lakum diinukum waliyadiin...
Lebih menarik lagi tentunya bila di bahas apa yang menjadi dasar kanonisasi. Apa yang harus sesuai dan mendukung ajaran Paulus, karena menurut Pauluspun hanya injil dia saja yang benar, hanya ada satu injil. Kalau ada injil yang berbeda ajarannya dengan ajaran Paulus, maka dia (siapa pun juga, baik Yakobus, Petrus dll) adalah terkutuk. (baca: Galatia 1:8).
Silahkan baca golongan UNITARIAN yg dulu sangat dirahasiakan eksistensinya, yah itulah mereka yg dinamakan Earliest Christianity, alias Yesuist dimana aslinya Yesus mengajarkan ke ESA an Tuhan ALLAH bukan Tuhan Yesus, nah kapan Yesus diangkat sebagai anak tuhan dan tuhan itu sendiri, yag pada konsili Nicea thn 325 M alias 325 tahun sesudah beliau wafat, oleh siapa ??? Oleh PAUS ( manusia kok mengangkat manusia menjadi tuhan, klo Yesus masih hidup, pasti beliau akan marah2 dan protest ! ) Nah ini opini yg saya jumpai dalam sejarah !
Lha bagaimana sih sampeyan, Bible itu menurut Christian Bible schollar sendiri, mereka menyimpulkan bawha isinya bible itu tidak lebih hanya dari 18% perkataan Yesus, sisanya 82% adalah sisipan alias kontaminasi dari para manusia yg tidak bertanggung jawab, mwerobah robah, menyisipkan, mengganti ganti arti terjemahan, dll ....... belum lagi surat2 dari paulus yg mendominasi isi kitab kalian .....
Seperti yang biasanya, Islam memang yang paling benar.... Islam memang paling benar membalikkan kebenaran.
Betapa Rakusnya si Penulis buku SMA tersebut.
Rasa takut para pemuka Islam akan citra Islam dewasa ini membuat para Cendikiawan Muslim mengambil berbagai cara membalikkan/memudarkan kebenaran Kristen.
Memang dari Sumbernya (Qur'an) sudah memutarbalikkan Terang itu. Tapi Terang tetaplah Terang yang setiap orang akan selalu melihatnya.
Tulisah diatas sangat bagus... Menceritakan pemahaman Islam terhadap Kekristenan sangat-sangat Bias atau melenceng dan itu cukup membuktikan bahwa "Firman Allah SWT" itu sangat-sangat keliru.
Do'a kita bersama, semoga Umat Islam mendapat Hidayah dari Allah Imannuel Yesus Kristus. :)
Shalom, Tuhan memberkati.
Udah ndak usah berdebat panjang lebar..... ntar dibuktikan aja di akhirat.... siapa yang bakal kekal di neraka.... gitu aja kok repot.... eh ga perlu tunggu di akhirat ding...... cukup di alam barzah setelah kita mati juga sudah bisa langsung ketahuan......
Sebuah kitab dapat disebut injil/kitab palsu atau bukan kanonik salah satunya jika isinya berbeda secara jelas atau mengajarkan hal-hal yg bertentangan dengan kitab/injil lainnya. Spt ajaran kasih, Kematian Kristus, Penebusan Dosa, kerajaan Allah dsbnya.
Paling gampang melihat apakah suatu kita adalah aprokit atau tidak adalah dengan membacanya.
berebda dengan umat silam yg hanya mendengar kemudian mengiyakan tanpa mempelajarinya, Umat kresten TERTARIK untuk mempelajarinya KARENA ada kehidupan yg tersangkut di dalamnya.
Injil Thomas, Barnabas dan Injil Yudas yg paling disenangi umat islam bisa dikatakan palsu ketika ayat-ayatnya, ayat-ayat di ketiga injil tersebut jelas-jelas menuliskan kepalsuan. atau cerita yg tdk masuk akal. Contohnya?
Pelajari sendiri lah..
Salah satunya dalam injil Yudas (atau Thomas ya, CMIIW :) ) adl Umur penulisnya yg bisa mencapai ratusan tahun karena mengalami dan melihat dengan mata kepala sendiri pembuangan ke babel sd pemusnahan yesrusalem th 70M. (alias tdk tahu sejarah)
Kalau ga ngefitnah bukan islam namanya
Yudaisme, Keristen dan Islam sebagai agama semetik tentunya sangat indah apa apabila kita melihat dari sisi benang merahnya. Melihat perbedaan akan selalu menjadi polemik, dan perbedaan itu terjadi bukan hanya antara agama yang satu dengan yang lainnya, tetapi terjadi dalam satu agama karena alasan doktrin.
Saya seorang kristiani menjadi lebih diteguhkan iman saya ketika membaca Alquran, salahsatunya adalah :
Surat3:50 Ali Imran
Dan aku (Isa) datang kepadamu membenarkan Taurat yang datang sebelumKu dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda mujizat dari Tuhanmu. Karena itu bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaKu".
Saya juga sangat mengharga Alquran seperti Al kitab karena didalamnya banyak menceritakan Isa sebagaimana iman saya.
Saya juga salut kepada agama Islam yang sampai dengan saat ini masih melestarikan Sholat sebagaimana adat istiadat Yahudi zaman purbakala dan kekeristen di timur tengah, khususbya keristen Orthodox syria meskipun dengan iman yang berbeda.
Tidak ada yang perlu kita ributkan tentang agama samawi, mari kita hidup rukun :)
Luar biasa, referensi yang bagus untuk mendalami agama saya yaitu Islam dan mengkomparasi sejarah yang ada di Nasrani dan yang tertuang dalam Al-Quran. Terima kasih pak Teguh. Buat Saudara/i muslim jgn terpancing dengan kalimat" teman" Nasrani kita, dan jangan membalas. Referensinya sudah Allah SWT tuangkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 109-112. Insya Allah Adem hatimu saudara/i ku. Buat teman-teman Nasrani yang komentar tentang agama kami banyak Terima Kasih. Insya Allah kami lapang dada dan bersabar. Semua ada porsinya, saya pribadi tidak akan memaksakan siapa yang benar & siapa yang salah. Sebab mencari alasan untuk keduanya, adalah ujian bagi saya pribadi. Sebaiknya kita beribadah dengan baik saja. Karena hasilnya akan terlihat ketika kita mati, siapa yang masuk surga dan siapa yang akan masuk neraka. Jika saya yang masuk neraka, saya pribadi Ikhlas, karena saya sudah berupaya keras untuk memeluk agama saya dengan teguh. Kami tidak memaksakan kehendak kami agar anda mengukuti Islam dan kami tidak akan merelakan diri mengikuti ajaran anda. Agama kami Islam mengajarkan keteguhan pada Agama Allah SWT. Bukan memaki saudara tidak seiman.
Wassalam. Salam kenal
Simpan dalam diri masing" saja.jangan jadikan agama sebagai bahan perdebatan. Di hari akhir kita dapat mengetahui kebenarannya,karna anda lahir bukan dari jaman itu.Meskipun tahu simpan aja dalam diri masing"(tahu pun dari org ataupun sebuaah wacana,apakah anda melihat dengan mata kepala sendiri kejadian masa lalu beribu tahun lalu?).Biarkan manusia damai kalau gini rantai benci akan trs tembuh karna mereka saling merasa benar.Biar waktu yg menjawabnya,gk ada manusia yg selalu benar kita semua percaya tuhan yg selalu bnr
Bagi agama yg tersebut jangan lah terpancing emosi,hanya mendapat dosa saja. Sebelum nya maaf,dengan anda memaparkan artikel ini,menunjukkan bahwa anda seorang pendosa yg berusaha memicu pertikaian :)
Luar Biasa artikelnya benar-benar memicu pertikaian, terutama pertikaian batin, memaksa diri untuk lebih terbuka, dan menguji tingkat tenggang rasa antar pihak yang berbeda pendapat. Membantu belajar memposisikan diri sebagai pribadi yang "teguh" menghadapi perbedaan dengan memahami pemikiran dan pendapat yang berbeda, bukan menghadapi perbedaan dengan serta merta menolak pemikiran yang tidak sependapat. Sebagai orang yang sudah mulai bosan dengan perdebatan antar agama dan mulai berasumsi lebih baik tidak beragama (tapi tetap ber-Tuhan, bukan lalu menjadi 'atheis') daripada hanya memicu konflik, setelah membaca artikel di sini menyadari seharusnya bukan bersikap tak acuh, tetapi justru harus lebih mendalami lagi pemahaman tentang agama. Sikap penolakan dan tidak peduli mungkin muncul dari pemahaman yang terlalu dangkal. Salut buat teguhhindarto and team. Maju terus!!!
Segala pujian dan hormat serta syukur diperuntukkan bagi Tuhan YHWH Sang Pencipta dan Bapa Surgawi di dalam dan melalui Yesus Sang Putra, Juruslamat umat manusia yang telah memberikan hikmat kepada Sdr Oz untuk memahami isi artikel apologetik (pembelaan iman) ini. Salam damai dan Tuhan memberkati
Salam kenal
kita harus belajar secara komprehensif masa Penulisan Kitab Suci;
1. Agar bisa membedakan antara;
– Dongeng, Sirah, Hadits dengan Al Quran
– Taurat Asli dengan Taurat Pasca Buangan
– Zabur Asli dengan Zabur Pasca Buangan
– Injil Asli dengan Injil versi Konstantin
https://nafanakhun.wordpress.com/2019/08/29/sejarah-penulisan-kitab-suci-perjanjian-lama-perjanjian-baru-dan-al-quran/
Posting Komentar