RSS Feed

MEMPERSIAPKAN KEDATANGAN KERAJAAN TUHAN

Posted by Teguh Hindarto


Wahyu 20:1-6 dan Wahyu 21:1-8



Apakah Hari Raya Pondok Daun itu?

Sukkot (Pondok Daun) adalah perayaan ketujuh dari tujuh hari raya yang ditetapkan YHWH di Sinai (Pesakh, ha Matsah, Sfirat ha Omer, Shavuot, Rosh ha Shanah, Yom Kippur, Sukkot). Sheva Moedim adalah nama untuk tujuh hari raya yang ditetapkan YHWH di Sinai (Im 23:1-44).

Perintah Melaksanakan Pondok Daun

Perintah untuk merayakan Sukkot dijelaskan dalam Imamat 23:34-44 sbb: "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu ada hari raya Pondok Daun bagi YHWH tujuh hari lamanya. Pada hari yang pertama haruslah ada pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Tujuh hari lamanya kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada YHWH, dan pada hari yang kedelapan kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan mempersembahkan korban api-apian kepada YHWH. Itulah hari raya perkumpulan, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat. Itulah hari-hari raya yang ditetapkan YHWH, yang harus kamu maklumkan sebagai hari pertemuan kudus untuk mempersembahkan korban api-apian kepada YHWH, yaitu korban bakaran dan korban sajian, korban sembelihan dan korban-korban curahan, setiap hari sebanyak yang ditetapkan untuk hari itu, belum termasuk hari-hari Sabat YHWH dan belum termasuk persembahan-persembahanmu atau segala korban nazarmu atau segala korban sukarelamu, yang kamu hendak persembahkan kepada YHWH. Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi YHWH tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh. Pada hari yang pertama kamu harus mengambil buah-buah dari pohon-pohon yang elok, pelepah-pelepah pohon-pohon korma, ranting-ranting dari pohon-pohon yang rimbun dan dari pohon-pohon gandarusa dan kamu harus bersukaria di hadapan YHWH, Tuhanmu, tujuh hari lamanya. Kamu harus merayakannya sebagai perayaan bagi YHWH tujuh hari lamanya dalam setahun; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun. Dalam bulan yang ketujuh kamu harus merayakannya. Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun, supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah YHWH, Tuhanmu." Demikianlah Musa menyampaikan kepada orang Israel firman tentang hari-hari raya yang ditetapkan YHWH”

Karakteristik Perayaan Pondok Daun

Membaca perintah dalam Imamat 23:34-44 kita mendapatkan beberapa ciri dan karakter Perayaan Pondok Daun yaitu: (1) Pertemuan ibadah (2) Korban (3) Membangun pondok-pondok daun dan ranting (4) Pengumpulan buah-buahan (5) Tinggal dalam pondok-pondok (6) Sukacita dan nyanyi-nyanyian.

Barney Kasdan dalam bukunya berjudul God’s Appointed Times: A Practical Guide for Understanding and Celebrating the Biblical Holidays memberikan beberapa penjelasan mengenai Sukkot sehingga membantu bagi kita untuk menghayati makna yang terkandung di dalamnya. Nama lain yang diberikan untuk Perayaan Sukkot adalah Zman Shimkhatenu (Waktu Sukacita), mengapa? Secara historis, Sukkot bagi orang Yahudi menunjuk dua hal yaitu pesta panen buah-buahan sebagaimana digambarkan dalam Imamat 23 dan yang kedua sebagai tanda peringatan bahwa YHWH berkemah bersama leluhur Yisrael di padang gurun selama empat puluh tahun. YHWH hadir di Kemah Suci (Mishkan) dan suku-suku Yisrael tinggal dalam kemah-kemah.

Rumah tangga-rumah tangga Yahudi tradisional biasanya merayakan Sukkot dengan membangun pondok kayu di depan rumah mereka. Kegiatan ini menjadi suatu kegiatan yang menarik bagi masing-masing keluarga khususnya anak-anak. Mereka bisa berpartisipasi dengan menghias pondok-pondok kayu tersebut dengan gambar, ayat-ayat firman, dll. Pondok kayu yang dibuatpun semi permanen dengan atap yang terbuat dari daun-daun atau ranting-ranting kering. Pada permulaan Sukkot yang jatuh pada Tgl 15 Tishri (dimulai Tgl 14 Tishri pukul 18.00) maka masing-masing keluarga akan membuka dengan makan bersama di rumah. Ada penyalaan lilin hari raya. Ada makan roti dan anggur. Ada pengucapan Kiddush yaitu birkat untuk anggur dan roti dan diiringi nyanyian hari raya[1].



YHWH bersabda perihal makna dan tema besar Sukkot sbb: “Di dalam pondok-pondok daun kamu harus tinggal tujuh hari lamanya, setiap orang asli di Israel haruslah tinggal di dalam pondok-pondok daun, supaya diketahui oleh keturunanmu, bahwa Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok selama Aku menuntun mereka sesudah keluar dari tanah Mesir, Akulah YHWH, Tuhanmu." (Im 23:42-43). Frasa “Aku telah menyuruh orang Israel tinggal di dalam pondok-pondok” dalam bahasa Ibrani בסכות הושׁבתי את־בני ישׂראל  (besukot hosavti et beney Yishrael). Sukkot adalah pesta panen sekaligus peringatan penyertaan YHWH di padang gurun dalam kemah-kemah Israel serta kehadiran YHWH di Kemah Suci-Nya.

Signifikasi Perayaan Pondok Daun dengan Karya Mesias dan Relevansi dengan Kekristenan

Apakah Kekristenan perlu merayakan hari raya Pondok Daun? Jawabannya adalah Ya! Apa alasan kita merayakan Sheva Moedim? Pertama, Karena tujuh hari raya yang ditetapkan YHWH di Sinai yang disebut Sheva Moedim, bukan semata-mata merupakan peringatan atas tindakan YHWH terhadap umat-Nya Israel. Sheva Moedim, sejatinya menunjuk pada bayangan akan Mesias yang akan datang. Barney Kasdan memberikan penjelasan mengenai relevansi Tujuh Hari Raya bagi kehidupan iman pengikut Mesias sbb: “Hari Raya YHWH atau Hari Raya Biblikal mengajar kita mengenai sifat Tuhan dan rencana-Nya bagi umat manusia...singkatnya semua Hari Raya YHWH telah diberikan bagi Israel dan orang beriman yang ditempelkan untuk belajar dalam cara yang sederhana mengenai Tuhan dan rencananya bagi dunia[2].

פסח (PESAKH) menunjuk pada peringatan terluputnya nenek moyang Israel dari tulah YHWH melalui olesan darah di tiap palang pintu orang Israel. Dalam Perjanjian Baru, PESAKH menunjuk pada pengorbanan Mesias di kayu salib.

המצות (HA MATSAH). nenek moyang Israel makan roti tidak beragi selama perjalanan menuju Laut Teberau. Dalam Perjanjian Baru menunjuk penguburan Yesus.

עמר (SFIRAT HA OMER) menunjuk hari raya panen Bangsa Israel setelah memasuki tanah Kanaan. Tiap jatuh panen mempersembahkan buah sulung panen. Dalam Perjanjian Baru menunjuk pada kebangkitan Yesus dari maut.

השׁביעת (SHAVUOT) menunjuk perayaan panen hari kelima puluh setelah menghitung buah sulung. Dalam tradisi Yahudi dihubungkan pula dengan turunnya Torah di Sinai. Dalam Perjanjian Baru menunjuk peristiwa pencurahan Roh Kudus.

זכרון תרועה (ZIKRON TRUAH) menunjuk pada peniupan shofar sebagai penanda tahun baru sipil dan juga peringatan penghakiman YHWH. Dalam Perjanjian Baru menunjuk pada kedatangan Mesias yang kedua sebagai Hakim Yang Adil.

הכפרים (YOM KIPPUR) menunjuk pada pendamaian dosa-dosa kolektif Bangsa Yishrael terhadap YHWH dengan penyembelihan hewan setahun sekali. Dalam Perjanjian Baru menunjuk pada karya Yahshua sebagai korban pendamaian sejati.

הסכות (SUKKOT) menunjuk pada puncak perayaan dari tujuh hari raya. Sukkot merupakan peringatan atas penyertaan YHWH di padang gurun. YHWH hadir di tengah-tengah Yishrael melalui MISHKAN (Kemah Suci) di mana SHEKINAH YHWH berada di dalamnya. Bangsa Israel tinggal di pondok-pondok kayu sambil merayakan panen buah-buahan. Dalam Perjanjian Baru menunjuk pada saat mana “Kerajaan Seribu Tahun Damai” dan juga “Langit Baru dan Bumi Baru” di mana YHWH memerintah bersama Yesus Sang Mesias.

Kedua, Tuhan menubuatkan bahwa kelak dikemudian hari bangsa-bangsa akan merayakan Pondok Daun dan menyembah YHWH sebagai Raja sebagaimana dikatakan dalam Zakaria 14:9 dan 16 sbb:

Maka Yahweh akan menjadi Raja atas seluruh bumi; pada waktu itu Yahweh adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya” (Zakh 14:9)

Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Yahweh semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun”(Zakh 14:16).

Ketiga,  Yesus dan para rasul tetap memelihara ketujuh perayaan tersebut. Yesus merayakan Pesakh (Mat 26:2, Luk 2:41-42) dan Sukot (Yoh 7:37-38) dan menghubungkan perayaan-perayaan tersebut kepada diri-Nya sebagai Mesias. Semua perayaan tersebut melambangkan diri-Nya dan Yesus memakai momentum perayaan tersebut untuk menyampaikan tugas mesianis-Nya. Bahkan para rasul khususnya Rasul Paul menggunakan istilah-istilah khas dalam perayaan tersebut kepada Mesias (1 Kor 11:23-29, 1 Kor 5:6-8, 1 Kor 15:3, 14,23, 1 Tes 4:16-17, Ibr 8:9, 1 Tim 1:15, Why 20:4-6, Why 21:3).

Pada hari ketujuh dalam tradisi kuno Yisrael dinamakan Shimkha Bet ha Shoevah (Sukacita Rumah Pencurahan Air) atau Hoshana Rabbah. Talmud memberikan kesaksian mengenai perayaan Sukkot di zaman Bait Suci yang kedua, yaitu Abad I Ms dimana imam sejak hari pertama akan mengambil air dari kolam Shiloam ke dalam kendi khusus dan membawanya ke dalam Bait Suci. Pada hari yang ketujuh Imam akan mencurahkan air yang diambil dari kolam Shiloam dan umat Yishrael akan bersorak-sorai dan menyanyikan Mazmur 113-118. Makna pencurahan air ini merupakan harapan akan adanya hujan di tahun yang akan datang dan sekaligus harapan prophetik akan adanya penebusan oleh Mesias di masa yang akan datang dan Tuhan berkemah diantara bangsa Israel. Dalam perayaan tersebut akan dibacakan Yesaya 12:3 sbb, “Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan”. Kata “keselamatan” dalam ayat tersebut dalam bahasa Ibraninya ha yeshuah. Maka pencurahan air tersebut bermakna pencurahan keselamatan.

Menariknya, Mesias pun merayakan ini dan menghubungkan peristiwa pencurahan air di Bait Suci kepada diri-Nya, saat Dia berkata dalam Yohanes 7:37-39 sbb: “Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan”. Ritual Shimkha Bet ha Shoevah (Sukacita Rumah Pencurahan Air) menunjuk pada Mesias dan Yesus berkata kepada yang hadir bahwa diri-Nya adalah Mesias dengan menghubungkan ritual tersebut kepada diri-Nya.

Yang menarik bahwa kaum Messianic Judaism (komunitas Yahudi dan Yudaisme yang telah menerima Yahshua/Yeshua sebagai Mesias) meyakini bahwa Mesias lahir pada saat orang-orang Yahudi melaksanakan Sukkot. Ada beberapa data lain yang menunjuk pada kelahiran Mesias pada saat orang Yahudi merayakan Sukkot, namun kita batasi pada pengkajiaan kata kerja skenoo dalam Yohanes 1:14.

Yohanes 1 ayat 14 mengatakan sbb, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”. Sepintas ayat ini hanya memberikan informasi kepada kita mengenai hakikat Mesias sebagai Sang Firman YHWH yang menjadi manusia. Dan ayat ini menjadi kredo dasar atau pengakuan akan Keilahian Mesias sebagai Sang Firman YHWH. Namun mari kita perhatikan satu kata dalam ayat 14 yaitu kata yang diterjemahkan dengan “diam”. Kata Yunani eskenosen dari kata kerja skenoo yang artinya “membentangkan kemah”. Kata ini diterjemahkan dalam Hebrew New Testament (yaitu terjemahan dalam bahasa Ibrani modern untuk komunitas Yahudi), dengan kata yishkon dari kata shakan yang artinya “kemah”. Kata “Pondok Daun” dalam Imamat 23:42 dalam bahasa Ibrani disebut dengan sukkot dan oleh Septuaginta (terjemahan TaNaKh/Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani pada Abad III Sm), diterjemahkan dengan skenais dari kata skenoo.

Bagi Kekristenan yang telah menyadari dan kembali kepada akar Ibraninya, maka perayaan Sukkot memiliki makna ganda sbb: Pertama, Peringatan terhadap penyertaan YHWH atas umat-Nya yaitu Israel saat berada di padang gurun dengan mendirikan kemah-kemah atau pondok-pondok kayu. Kedua, Perayaan Sang Firman yang berkemah diantara umat-Nya yaitu Yesus (Yahshua/Yeshua) Sang Mesias. Dengan kata lain, Kekristenan merayakan dengan sukacita kedatangan Sang Mesias yang pertama untuk mewartakan Kabar Baik bahwa keselamatan dan kehidupan kekal disediakan bagi siapapun yang percaya pada-Nya. Ketiga, Pengharapan akan datangnya Kerajaan Tuhan di bumi ini yang akan diperintah oleh Yesus (Yahshua/Yeshua) Sang Mesias dalam Kerajaan 1000 tahun damai dan datangnya Yerusalem yang Baru. 

Perayaan Pengharapan dan Prophetik Terhadap Kerajaan Mesias dan Yerusalem Baru

Agama-agama pada umumnya melaksanakan hari raya untuk memperingati apa yang telah terjadi sekian ratus tahun lampau agar diperingati dan dihidupkan dalam kekinian dengan makna yang baru. Namun yang menarik bahwa perayaan Sukkot atau Pondok Daun memiliki makna harapan tergenapinya nubuatan dalam Kitab Suci mengenai datangnya Kerajaan Mesias yaitu Kerajaan 1000 tahun damai dan Yerusalem Baru. Perayaan Pondok Daun adalah perayaan akan pengharapan terhadap masa depan yang gemilang yang telah dijanjikan Tuhan dalam Kitab Suci.

Dalam Kerajaan 1000 tahun damai di bumi, segala kekuatan setan dilenyapkan dan pemerintahan yang adil yang didambakan oleh semua penduduk di bumi akan dirasakan. Siapakah yang akan memerintah ddalam Kerajaan 1000 tahun damai? Wahyu 20:6 mengatakan, “Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Tuhan dan Mesias, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.” Yesus Sang Mesias (Yahshua/Yeshua ha Mashikah) bersama orang kudus-Nya akan memerintah sebagai Raja dan Imam. Inilah Ratu Adil yang sejati dan sebenarnya.

Setelah Kerajaan 1000 tahun damai berakhir maka kekuasaan satan yang menyesatkan dunia akan dimusnahkan selamanya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 20:11-15 sbb: “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu”.

Dan pada akhirnya Tuhan akan mengaruniakan Yerusalem yang baru dimana YHWH di dalam Yesus Sang Mesias (Yahshua/Yeshua ha Mashiakh) akan berkemah diantara umat tebusan-Nya sebagaimana dikatakan dalam Wahyu 21:1-4 sbb: “Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Tuhan, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Tuhan ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Tuhan mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Perayaan Pondok Daun 15-21 Tishri 5772 kali ini kita jadikan sebagai momentum untuk menyambut dan mempersiapkan kedatangan Kerajaan Tuhan yang akan datang yaitu Kerajaan 100 tahun damai dimana Yesus Sang Mesias akan memerintah sebagai Raja. Dengan cara apa kita menyambut dan mempersiapkan Kerajaan Mesias yang akan datang? Kitab 2 Petrus 3:14 mengatakan sbb: “Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia”.

Inilah yang harus kita kerjakan dalam menyambut Kerajaan-Nya yaitu zakim dan temimim (tidak bercacat dan tidak bernoda) sampai Dia datang kembali. Dengan kata lain mempertahankan kesalehan dan kesucian.

Mempertahankan kesalehan dan kesucian bukan bermakna kita keluar dan menjauhi dunia ini. Sebaliknya kita ada dan hadir di dunia ini dan menebarkan kasih Tuhan dan menegakkan hukum dan perintah-Nya. Kita tidak larut dan mengikuti arus dunia yang penh kejahatan melainkan melawan arus dunia dan berjalan dalam kebenaran.

Shameakh Yom Sukkot, YHWH yimlok le’olam wa’ed, Amen we Amen!

Selamat Sukacita Pondok Daun, YHWH akan memerintah sebagai Raja untuk selama-lamanya, Amin dan Amin.



[1] God’s Appointed Times: A Practical Guide for Understanding and Celebrating the Biblical Holidays, Lederer Books 1993, p. 91-104

[2] Ibid.,  Lederer Books 1993, p.vi

0 komentar:

Posting Komentar