RSS Feed

KANONISASI KITAB SUCI TAURAT DAN INJIL

Posted by Teguh Hindarto

Istilah kanon berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'tongkat pengukur, standar atau norma'. Secara historis, Kitab Suci telah menjadi norma yang berotoritas bagi iman dan kehidupan bergereja. Proses pengkanonan ini dilakukan oleh berpuluh-puluh ahli kitab suci dan bahasa yang dengan teliti dan serius memilah-milah banyak tulisan yang dianggap suci untuk menemukan kitab-kitab yang benar-benar suci dan diwahyukan Tuhan untuk kemudian dijadikan satu. 

Kanon Perjanjian Lama

Dahulu Perjanjian Lama dibagi atas tiga bagian, yaitu: 1. Taurat; 2. Kitab Para Nabi; 3. Kitab Mazmur dan lain-lain. Asal mula Kekanonan Perjanjian Lama masih belum dapat diketahui dengan pasti. Ada sedikit keterangan mengenai hal itu di dalam Perjanjian Lama. Setelah Musa menulis Taurat, ia memerintahkan agar menyimpan Taurat itu di samping tabut perjanjian Tuhan (Ulangan 31:26). Di dalam Taurat Musa itu dikatakan bahwa setiap raja bangsa Israel diharuskan membaca dan mentaati kitab itu (Ulangan 13:18). Yusak mengadakan perjanjian dengan orang-orang Israel dan menuliskannya di dalam Taurat (Yosua 24:26). Samuel memberikan penjelasan bagaimana sepatutnya sikap seorang raja kepada rakyatnya dan hal itu juga ditulis di dalam sebuah kitab (1Samuel 10:25). Pada waktu Yosafat menjadi raja, persembahan orang-orang Yahudi disucikan dan iman-iman serta orang-orang Lewi mengajarkan Taurat YHWH kepada kaumnya (2Tawarikh 17:9).


"Tahun yang penting yang berhubungan dengan kanon Perjanjian Lama ialah 621 sebelum Masehi. Pada waktu itu Hilkia, imam besar, kebetulan menemukan Kitab Taurat di dalam Kaabah pada waktu Yosia menjadi raja. Lihat 2Raja 22:28,10. Lalu Raja Yosia memanggil orang banyak supaya mereka mendengar dan belajar dari kitab itu (2Raja 23:1-3). Mereka yakin bahwa itu adalah Taurat Allah. Tahun yang penting berikutnya ialah kira-kira tahun 500-450 S.M. Yaitu ketika Taurat dinyatakan dan diajarkan kepada orang-orang Israel. Masa itu adalah masa Ezra dan Nehemia. Pada waktu itu Taurat Allah dibacakan kepada orang-orang dan dibuat sebuah perjanjian oleh para pemimpin bangsa Israel (Nehemia 8:1 dst). Kalau kita menyelidiki pasal Nehemia 8:1-10:39 maka akan jelas bahwa Kitab Yosua disambung dengan Kitab Taurat. Dengan demikian kita dapat mengatakan bahwa Taurat, atau bagian pertama dalam Perjanjian Lama disahkan dan diteguhkan pada tahun 440 S.M. "(Wiley)[1].

Bagian yang kedua dalam Perjanjian Lama ialah Kitab Nabi-Nabi. Di antara kitab-kitab para nabi itu juga ada kitab yang berisi riwayat. Pada tahun 200 S.M. istilah "Kitab Nabi-Nabi" itu telah dikenal oleh umum, dan kita dapat membuat kesimpulan bahwa tahun 200 S.M. adalah saat kekanonan Kitab Nabi-Nabi.

Bagian yang ketiga ialah Kitab Mazmur dan Kitab yang lain-lain. Kadang-kadang bagian ketiga itu disebut Kitab Mazmur, kadang-kadang disebut juga "Kitab-Kitab Lain." Istilah itu biasa dipakai pada tahun 130 S.M. Dapat dikatakan bahwa kekanonan bagian ketiga ini disahkan dan diakui pada tahun 100 S.M. "Sesudah orang-orang Israel kembali dari Babel menuju ke Palestina dan menetapkan peraturan-peraturan untuk penyembahan kepada Tuhan, pada waktu itu mereka mengumpulkan kitab-kitab yang mereka yakin kitab-kitab itu diilhamkan Tuhan. Kitab-kitab itu sama dengan kitab-kitab yang dipakai sebelum bangsa Israel ditawan di Babel, ditambah dengan kitab-kitab Zakharia, Maleakhi, dan beberapa kitab nabi lain dan kitab-kitab yang berisi riwayat. Kumpulan kitab-kitab itu diakui dan dianggap sempurna, tidak ditambahi dengan kitab-kitab lain, dan kumpulan itu dinamakan Kitab Suci atau Kitab Taurat dan Nabi-Nabi, atau Kitab Taurat dan Nabi-Nabi dan Mazmur" (Wakefield)[2]. Orang-orang pandai bangsa Yahudi telah mengesahkan dan mengakui Perjanjian Lama yang kita pakai sekarang ini. Yosephus, seorang Yahudi yang menulis riwayat tentang bangsanya, mengakui Perjanjian Lama yang kita pakai sekarang ini demikian pula Philo dan Alexandria. Sesudah kota Yerusalem hancur pada tahun 70 maka Yamnia menjadi pusat pemerintahan dan agama Yahudi. Dalam tahun 90 orang-orang Yahudi mengadakan perhimpunan (Majelis) besar untuk mengesahkan dan mengakui Perjanjian Lama sebagaimana yang kita pakai sekarang. Sejak itu Perjanjian Lama tidak dapat ditambah atau dikurangi isinya. Yesus sendiri telah mengesahkan Perjanjian Lama itu dan mengakuinya sama seperti Perjanjian Baru sebagai salah satu bagian dalam Kitab Suci.


Kanon Perjanjian Baru juga tidak dapat dipastikan tahunnya karena kekanonan itu terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Yang jelas adalah kekanonan Perjanjian Baru berakhir pada tahun 397. Rupanya kekanonan yang pertama ialah kekanonan dari daftar kitab-kitab yang sah yang dipakai oleh beberapa jemaat yang mula-mula. Dalam 2 Petrus 3:16 menunjukkan bahwa surat-surat Rasul Paulus dikumpulkan dan disusun. Kemungkinan surat Paulus kepada jemaat di Efesus adalah surat edaran yang dikirimkan kepada beberapa jemaat. Jemaat-jemaat itu kemudian menyimpan surat-surat yang mereka terima itu lalu surat-surat itu kemudian menjadi Perjanjian Baru. Di antara anggota-anggota jemaat yang mula-mula itu ada beberapa orang yang telah membuat daftar kanon dari kitab-kitab yang dianggap sah. Yang pertama dibuat oleh Origen pada tahun 210. Dalam daftarnya Kitab Yakobus dan Kitab Yudas tidak termasuk, akan tetapi dalam pernyataannya yang lain ia mengesahkan kedua kitab itu. Kemudian pada tahun 315 Eusebius mengemukakan daftar kanon yang dibuatnya.

Pada tahun 315 itu juga Athanasius sudah mengeluarkan daftar kanon dari kitab-kitab Perjanjian Baru seperti yang kita miliki sekarang. Ada daftar-daftar lain yang dikeluarkan oleh beberapa majelis jemaat.

Daftar kanon yang dibuat oleh Yerome (382), Ruffinua (390) dan Agustine (394) adalah daftar yang sama dengan Perjanjian Baru yang kita miliki sekarang. Dalam sidang Majelis besar yang diadakan di Carthago pada tahun 397, Perjanjian Baru diakui dan disahkan. Demikian juga dalam sidang majelis besar Trullan pada tahun 692. Dalam sidang-sidang itu mereka hanya mengesahkan apa yang sudah lama diakui dan disahkan oleh jemaat-jemaat Tuhan. Perlu diingat bahwa kanon Perjanjian Baru disahkan dan diakhiri pada tahun 397.
Ada juga sebuah bukti lain yang mengemukakan bahwa Perjanjian Baru sebagaimana yang sekarang ini telah diakui dan disahkan oleh jemaat sebelum tahun 200. Ada juga yang beranggapan bahwa kanon Perjanjian Lama dikumpulkan oleh Ezra, setelah itu tidak ada penambahan kitab-kitab lagi dalam Perjanjian Lama. 

TABEL DAFTAR KANON KITAB SUCI TANAKH MENURUT VERSI YAHUDI

DAFTAR KANON KITAB TANAKH

TORAH
PARA NABI

SYAIR
1. KEJADIAN
2. KELUARAN
3. IMAMAT
4. BILANGAN
5. ULANGAN
A. NABI-NABI TERDAHULU

1. YOSHUA
2. HAKIM-HAKIM
3. SAMUEL
4.RAJA-RAJA

B. NABI-NABI TERKEMUDIAN

1. YESAYA
2. YEREMIA
3. YEKHEZKIEL
4. 12 NABI-NABI

A. KITAB PUISI

1. MAZMUR
2. AYUB
3. AMSAL

B. LIMA GULUNGAN (Megilloth)

1. RUT
2. KIDUNG AGUNG
3. PENGKHOTBAH
4. RATAPAN
5. ESTER

C. KITAB SEJARAH

1. DANIEL
2. EZRA-NEHEMIAH
3. TAWARIKH
  
TABEL DAFTAR KANON KITAB SUCI TANAKH MENURUT VERSI YUNANI

TORAH (Pentateuch) - 5 KITAB
SYAIR - 5 KITAB
1. KEJADIAN
2. KELUARAN
3. IMAMAT
4. BILANGAN
5. ULANGAN
  1. AYUB
  2. MAZMUR
  3. AMSAL
  4. PENGKHOTBAH
  5. KIDUNG AGUNG




SEJARAH – 12 KITAB
NABI-NABI – 17 KITAB
1. YOSHUA
2. HAKIM-HAKIM
3. RUTH
4. 1 SAMUEL
5. 2 SAMUEL
6. 1 RAJA-RAJA
7. 2 RAJA-RAJA
8. 1 TAWARIKH
9. 2 TAWARIKH
10. EZRA
11. NEHEMIAH
12. ESTER
A. NABI BESAR
1. YESAYA
2. YEREMIA
3. RATAPAN
4. YEHEZKIEL
5. DANIEL

B. NABI KECIL
1. HOSEA
2. YOEL
3. AMOS
4. OBAJA
5. YUNUS
6. MIKHA
7. NAHUM
8. HABAKUK
9. ZEPHANYA
10. HAGGAI
11. ZAKARIA
12. MALEAKI



TABEL DAFTAR KANON KITAB SUCI PERJANJIAN BARU

INJIL—4 KITAB
1. Matius
2. Markus
3. Lukas
4. Yohanes
SEJARAH—1 KITAB
1. Kisah Rasul


SURAT RASULI—21 KITAB

A. SURAT PAUL—13 KITAB

1. Roma
2. 1 Korintus
3. 2 Korintus
4. Galatia
5. Efesus
6. Filifi
7. Kolose
8. 1 Tesalonika
9. 2 Tesalonika
10. 1 Timotius
11. 2 Timotius
12. Titus
13. Philemon


B. SURAT UMUM—8 KITAB

1. Ibrani
2. Yakobus
3. 1 Petrus
4. 2 Petrus
5. 1 Yohanes
6. 2 Yohanes
7. 3 Yohanes
8. Yudas

PEWAHYUAN—1 kitab
1. Wahyu


Apokripa

Para penulis Kristen yang hidup dalam kurun waktu Abad 2-5 Ms memberikan komentar dan mengutip serta mengritisi injil-injil non kanonik tersebut seperti Klemen dari Alexandria (Abad II-IV Ms), Origenes (Abad III Ms), Cyrillus (Abad IV Ms), Didimus (Abad IV Ms), Epifanius (Abad IV Ms), Eusebeius (Abad IV Ms) dan Hieronimus (Abad IV Ms – Abad V Ms).

Literatur tersebut cukup asing bagi publik kekristenan yang selama ini mengetahui kitab-kitab yang didaftarkan sebagai kanon (27 Kitab dari Matius sampai Wahyu). Untuk itu perlu diulas secara singkat bagian-bagian mana yang didaftarkan sebagai Kanon Kitab Suci Perjanjian Baru dan mana yang bukan kanon.

Selama Abad ke-III Ms, Origenes sebagaimana Klement dari Alexandria berhadapan dengan masalah tidak adanya batasan tetap diantara apa yang disebut daftar kitab yang disebut Kanon dan daftar kitab yang disebut Non Kanon, oleh gereja. Dia menyusun kategori tulisan-tulisan Kristen dengan istilah-istilah sbb: (a) anantireta (“tidak ditolak”) atau homologoumena (“diakui”), yang dipergunakan secara umum oleh komunitas Kristen pada waktu itu, (b) amphiballomena (“diperdebatkan”), yang masih diperdebatkan kelayakannya, dan (c) psethde (“keliru”), termasuk buku-buku yang dikategorikan pemalsuan dan menyimpang. Klasifikasi ini diperbarui oleh Eusebius dari Kaisarea selama Abad ke-IV Ms dengan sebutan (a) homologoumena (“diakui”), (b) antilegomena (“diperdebatkan”), yang terbagi dua kategori lagi yaitu gnorima (“dikenal”), karena banyak orang-orang Kristen mengakuinya dan notha (“tidak sah”), karena dianggap sebagai tidak asli serta (c) apocrypha (“tersembunyi”), yang dianggap sebagai kepalsuan.. Kategori-kategori tersebut akhirnya ditetapkan menjadi empat istilah baku yaitu :: (a) Homologoumena, daftar kitab yang diterima oleh hampir sebagian besar orang-orang (b) Antilegomena, buku yang diperdebatkan oleh beberapa orang (c) Pseudoepigrapha, daftar kitab yang oleh gereja dianggap tidak asli dan ditolak serta (d) Apocrypha, buku yang dianggap oleh beberapa orang sebagai kanonik dan semi kanonik[3]

Berkaitan dengan daftar kitab-kitab yang diistilah kelak dengan Perjanjian Baru yang meliputi Homologumena adalah daftar kitab yang telah diterima oleh Kekristenan yang terdaftar dalam kanon termasuk 27 Kitab Perjanjian Baru (dari Matius sampai Wahyu).

Yang dikategorikan Antilegomena ada tujuh kitab yang diperdebatkan baik dari segi keaslian penulisnya maupun isinya. Yang dikategorikan Antilegomena berada dalam daftar susunan Homologoumena al., Kitab Ibrani, Kitab Yakobus, 2 Petrus, 2 & 3 Yohanes, Yudas, Wahyu.

Yang dikategorikan sebagai Pseudoepigrapha al.,Injil Thomas (Awal Abad II Ms), Injil Ebionit (Abad II Ms), Injil Petrus (Abad II Ms), Proto Injil Yakobus (Akhir Abad II Ms), Injil orang-orang Ibrani (Abad II Ms), Injil orang-orang Mesir (Abad II Ms), Injil orang-orang Nazaren (Awal Abad II Ms), Injil Filipus (Abad II Ms), Kitab Thomas Sang Atlit, Injil menurut Mathias, Injil Yudas, Epistula Apostolorum (surat-surat rasuli), Apcryphon Yohanes, Injil Kebenaran.
Yang dikategorikan Apocrypha al., Surat Pseudo Barnabas (70-79 Ms), surat kepada orang-orang Korintus (96 Ms), Surat ke-2 Klement, Homili kuno (120-140 Ms), Gembala Hermas (115-140 Ms), Didache, Ajaran Rasul-rasul 12 (100-120 Ms), Wahyu Petrus (150 Ms), Kisah Paulus & Thecla (170 Ms), Surat kepada orang-orang Laodikea, Injil menurut orang-orang Ibrani (65-100 Ms), Surat Polikrpus kepada orang-orang Efesus (108 Ms), Tujuh surat-surat Ignatius (110 Ms).

Daftar Kitab yang disebut sebagai Kristen Yahudi (Injil Orang Ebionit, Injil Orang Ibrani, Injil Orang Nazarene) berada dalam kategori Pseudoepigrapha. Norman Geisler mengulas nilai Kitab Pseudoepigrapha sbb: “Secara umum daftar kitab-kitab tersebut tidak memiliki nilai teologi dan hampir-hampir tidak memiliki nilai sejarah selain merefleksikan kesadaran religius gereja selama kurun waktu Abad Kedua Masehi. Nilai-nilai yang dapat diambil dari daftar kitab tersebut al.,

  1. Tidak diragukan lagi bahwa daftar kita-kitab tersebut mengandung intisari beberapa tradisi yang benar yang harus dengan secara hati-hati di “demitologisasi” (dibuang unsur mitologinya) sehingga melengkapi fakta-fakta sejarah mengenai gereja mula-mula
  2. Isi kitab-kitab tersebut mencerminkan pemahaman yang cenderung asketik (pertarakan), doketik (segala sesuatu semu)dan gnostik (kebatinan) serta heretik (bidat) gereja awal
  3. Isi kitab-kitab tersebut menunjukkan hasrat umum untuk (menemukan) informasi-informasi yang tidak disebutkan dalam Injil kanonik seperti informasi mengenai masa kecil Yesus dan kehidupan para rasul
  4. Isi kitab-kitab tersebut mewujudkan kecenderungan tidak sah untuk memuliakan Kekristenan dengan cara-cara kesalehan palsu
  5. Isi kitab-kitab tersebut mempertontonkan keinginan yang sehat untuk menemukan dukungan kepentingan doktrinal dan ajaran heretik di bawah otoritas kerasulan
  6. Isi kitab-kitab tersebut merupakan sebuah usaha untuk mengisi kekosongan dalam tulisan-tulisan kanonik
  7. Isi kitab-kitab tersebut menunjukkan kecenderungan merusak yang tidak tersembuhkan untuk mengetahui hingga mengikuti ajaran kekristenan yang benar dengan hiasan kepalsuan dan kebohongan (contoh, penyembahan pada Maria ibunda Yesus)[4]
 Yang dikategorikan kitab-kitab Pseudoepigrapha TaNaKh al.,[5]

  1. Legendary (Legenda)
    1. The Book of Jubilee
    2. The Letter of Aristeas
    3. The Book of Adam and Eve
    4. The Martyrdom of Isaiah 
  1. Apocalyptic (Apokaliptik)
    1. 1 Enoch
    2. The Testament of the Twelve Patriarchs
    3. The Sibylline Oracle
    4. The Assumption of Moses
    5. 2 Enoch, or the Book of the Secrets of Enoch
    6. 2 Baruch, or The Syriac Apocalypse of Baruch
    7. 3 Baruch, or The Greek Apocalypse of Baruch
  1. Didactical (Pendidikan)
    1. 3 Maccabees
    2. 4 Maccabees
    3. Pirke Aboth
    4. The Story of Ahikar 
  1. Poetical (Puisi)
    1. The Psalms of Solomon
    2. Psalm 151
  1. Historical (Sejarah)
    1. The Fragment of a Zadokite Work  
Yang dikategorikan kitab-kitab Apokripa TaNaKh al.,[6]

Type of Book


Revised Standard Version

The New
American Bible
Didactic (Pendidikan)


  1. The Wisdom of Solomon (c. 30 b.c.)
  2. Ecclesiasticus (132 b.c.)

Book of Wisdom
Sirach

Religious (Keagamaan)

  1. Tobit (c. 200 b.c.)

Tobit

Romance (Roman)

  1. Judith (c. 150 b.c.)

Judith

Historic (Sejarah)

  1. 1 Esdras (c. 150-100 b.c.)
  2. 1 Maccabees (c. 110 b.c.)
  3. 2 Maccabees (c. 110-70 b.c.)

3 Esdras*
1 Maccabees
2 Maccabees

Prophetic (Pewahyuan)


  1. Baruch (c. 150-50 b.c.)
  2. Letter of Jeremiah (c. 300-100 b.c.)
  3. 2 Esdras (c. a.d. 100)

Baruch chaps.
            1-5
Baruch chap. 6
4 Esdras*


Legendary (Legenda)


  1. Additions to Esther (140-130 b.c.)
  2. Prayer of Azariah (second or first
  3. century b.c.) (Song of Three Young Men)
  4. Susanna (second or first century b.c.)
  5. Bel and the Dragon (c. 100 b.c.)
  6. 15. Prayer of Manasseh (second or first century b.c.)

Esther 10:4-
16:24
Daniel 3:24-90
Daniel 13

Daniel 14
Prayer of
Manasseh*




Yang dikategorikan kitab-kitab Pseudoepigrapha Perjanjian Baru menurut Edgar Hennecke dan Wilhelm Schneemelcher al.,[7]
I.    ISOLATED SAYINGS OF THE LORD (Perkataan Yesus Yang Tersembunyi)
II. PAPYRUS FRAGMENTS OF APOCRYPHAL GOSPELS (Berbagai Fragment Papyrus Mengenai Injil Apokrip)
1.    An unknown gospel of synoptic type (Oxyrhynchus Papyrus 840)
2.   An unknown gospel with Johannine elements (Papyrus Egerton 2)
3.    Sayings—collections on papyrus
Introduction
(a)  Oxyrhynchus Papyrus 654
(b) Oxyrhynchus Papyrus 1
(c)  Oxyrhynchus Papyrus 655
4.   Other Greek papyrus fragments
(a)  Oxyrhynchus Papyrus 1224
(b) Cairo Papyrus 10 735
(c)  The so-called Fayyum Fragment
III. JEWISH-CHRISTIAN GOSPELS (Injil-injil Yahudi Kristen)
1.    The gospel of the Nazaraens
2.   The gospel of the Ebionites
3.    The gospel of the Hebrews
IV. THE GOSPEL OF THE EGYPTIANS (Injil Orang-Orang Mesir)
V. THE GOSPEL OF PETER  (Injil Petrus)
VI.         CONVERSATIONS BETWEEN JESUS AND HIS DISCIPLES AFTER THE RESURRECTION (Percakapan Antara Yesus & Para Murid Setelah Kebangkitan)
1.    The Freer logion
2.   Epistula apostolorum
3.    A gospel fragment from the Strasbourg Coptic papyrus
VII.           GNOSTIC GOSPELS AND RELATED DOCUMENTS (Injil-Injil Gnostik Dan Dokumen-Dokumen Terkait)
A.  Gospels Under General Titles
1.    The Gospel of the Four Heavenly Regions or of the Four Corners of the World
2.   The Gospel of Perfection
3.    The Gospel of Truth
B.   Gospels Under the Name of an Old Testament Figure
C.  Gospels Current, Directly or Indirectly, Under the Name of Jesus, and Similar Works
1.    The Sophia Jesu Christi
2.   The Dialogue of the Redeemer
3.    The Pistis Sophia
4.   The Two Books of Jeu
D.  Gospels Attributed to the Twelve as a Group
1.    The Gospel of the Twelve (or Twelve Apostles)
2.   The (Kukean) Gospel of the Twelve
3.    The Memoria Apostolorum
4.   The (Manichean) Gospel of the Twelve Apostles
5.    The Gospel of the Seventy
6.   Other “Gospels of the Twelve Apostles”
E.   Gospels Under the Name of an Apostle
1.    The Gospel of Philip
2.   The Gospel of Thomas
3.    The Book of Thomas the Athlete
4.   The Gospel According to Matthias
      The Traditions of Matthias
5.    The Gospel of Judas
6.   The Apocryphon of John
7.   Fragments of a Dialogue Between John and Jesus
8.   The Apocryphon of James (Apocryphon Jacobi)
9.   The Gospel of Bartholomew
F.   Gospels Under the Names of Holy Women
1.    The Questions of Mary
2.   The Gospel According to Mary
3.    The “Genna Marias”
G.  Gospels Attributed to an Arch-heretic
1.    The Gospel of Cerinthus
2.   The Gospel of Basilides
3.    The Gospel of Marcion
4.   The Gospel of Apelles
5.    The Gospel of Bardesanes
6.   The Gospel of Mani
H.  Gospels Under the Names of Their Users
VIII.          INFANCY GOSPELS (Injil-Injil Masa Kecil Yesus)
1.    The Protevangelium of James
2.   The Infancy Story of Thomas
3.    Gnostic Legends
4.   Later Infancy Gospels
A.  Extracts from the Arabic Infancy Gospel
B.   Extracts from the Gospel of Pseudo-Matthew
C.  Extract from the Latin Infancy Gospel in the Arundel Manuscript
D.  Extract from the Life of John According to Serapion
IX. THE RELATIVES OF JESUS (Keluarga-Keluarga Yesus)
XI. THE WORK AND SUFFERINGS OF JESUS (Karya dan Penderitaan Yesus)
1.    Jesus’ Earthly Appearance and Character
2.   The Alleged Testimony of Josephus
3.    The Abgar Legend
4.   The Gospel of Nicodemus, Acts of Pilate, and Christ’s Descent into Hell.
5.    The Gospel of Bartholomew
A.  The Questions of Bartholomew
B.   Coptic Texts of Bartholomew
6.   The Gospel of Gamaliel

XII. Acts (Berbagai Kisah)

A.  Second- and third-century acts of apostles Introduction (Berbagai Kisah)
1.    The Acts of John
2.   The Acts of Peter
3.    The Acts of Paul (Paul is here described as a short, bald man with a large nose and bowlegged.)
4.   The Acts of Andrew
5.    The Acts of Thomas
B.   The pseudo-clementines
C.  Later acts of apostles
1.    The Continuation of the Early Acts of Apostles
2.   Later Acts of Other Apostles
XII.            Epistles (“Apostolic Pseudepigrapha”) (Berbagai Surat Rasuli)
1.    The Kerygma Petrou
2.   The Kerygmata Petrou
3.    The Epistle to the Laodiceans
4.   The Apocryphal Correspondence Between Seneca and Paul
5.    The Pseudo-Titus Epistle
XIII.       Apocalypses (Berbagai Wahyu)
A.  Apocalyptic in Early Christianity
1.    Introduction
2.   The Ascension of Isaiah
3.    Apocalypse of Peter
B.   Apocalyptic Prophecy of the Early Church
      Introduction
1.    The Fifth and Sixth Books of Esra
2.   Christian Sibyllines
3.    The Book of Elchasai
C.  Later Apocalypses
      Introduction
1.    Apocalypse of Paul
2.   Apocalypse of Thomas



Yang dikategorikan kitab-kitab Apokripa Perjanjian Baru al.,

  1. Epistle of Pseudo-Barnabas (c. a.d. 70-79).
  2. Epistle to the Corinthians (c. a.d. 96).
  3. Ancient Homily/Second Epistle of Clement (c. a.d. 120-40).
  4. Shepherd of Hermas (c. a.d. 115-40).
  5. Didache/Teaching of the Twelve (c. a.d. 100-120).
  6. Apocalypse of Peter (c. 150).
  7. The Acts of Paul and Thecla (170).
  8. Epistle to the Laodiceans (fourth century?).
  9. The Gospel According to the Hebrews (a.d. 65-100).
  10. Epistle of Polycarp to the Philippians (c. a.d. 108).
  11. The Seven Epistles of Ignatius (c. a.d. 110).


















[1] Dasar yang Teguh (J. Wesley Brill) - http://www.sabda.org/misi/book_isi2.php?id=2&ib=2n Bible, Good News For Modern Man, The New International Version dsb

[2] Ibid.,
[3] Geisler, Normal L., and Nix, William E., A General Introduction to the Bible, Revised and Expanded, (Chicago, IL: Moody Press) 1986.
[4] Ibid.,

[5] Ibid.,
[6] Ibid.,
[7] Ibid.,

0 komentar:

Posting Komentar