RSS Feed

APAKAH YESUS KRISTUS ADALAH YHWH? (3)

Posted by Teguh Hindarto



DISKUSI SHEM TOV (TEGUH HINDARTO)  DENGAN ALBERT RUMAMPUK 

SERI 3 (25 Oktober 2012)

Shem Tov:
Anda tidak memberikan sanggahan sebagaimana mestinya. Anda tidak menyanggah analisis saya mengenai logika alur pernyataan antara kata ganti orang pertama (Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud) dan kata ganti orang ketiga (Ia akan memerintahsebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri). Anda mengabaikan frasa וזה־שׁמו אשׁר־יקראו יהוה צדקנו (weze shemo asyer yiqreo YHWH Tsidqenu) dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: YHWH keadilan kita) dan mengklaim bahwa itu nama yang diberikan oleh YHWH sendiri padahal yang benar itu adalah SEBUTAN atau PENAMAAN yang diberikan oleh orang. Bukankah saya sudah katakan bahwa frasa ini setara dengan ungkapan “wayiqra shemo” (namanya disebutkan, Yes 9:5). Pernyataan tersebut memprediksikan bahwa orang-orang yang mengalami lawatan Mesias akan menyebutkan dengan nama dan tindakan YHWH dengan sebutan “YHWH Tsidkenu”, “El Gibor”, “Avi Ad”, “Shar Shalom” dll. Namun bukan bermakna bahwa yang datang adalah YHWH sendiri melainkan Firman-Nya yang menjadi manusia (Yoh 1:1, 14) yang disebut Mesias dan Anak Tuhan (Mat 16:16). 

Anda berusaha memfokuskan pada definisi nama yang menunjuk pada pribadi pemilik nama namun tidak jujur dan jeli melihat konteks ayat dan diperbandingkan dengan ayat-ayat lain dalam PB yang menunjuk hakikat Mesias yang adalah Sang Firman yang menjadi manusia.

Anda berkata, “Mungkin anda katakan bahwa itu adalah ‘sebutan orang’ bukan sebutan YHWH, tetapi pernahkan anda membaca sepanjang Kitab Suci penolakan YHWH terhadap ‘sebutan’ itu? Tidak! Orang-orang Yahudi (para muridNya) menyebutnya Allah / THEOS, Tuhan / KIRIOS, bahkan Bapa sendiri menyebutnya THEOS (Ibr 1:8, dsb)”. Yang mengatakan itu bukan saya melainkan KONTEKS AYAT itu sendiri. Perhatikan dan jujurlah, jangan asal menjawab. Apalagi pertanyaan Anda di atas sangat konyol dan menggelikan, “pernahkan Anda membaca sepanjang Kitab Suci penolakkan YHWH terhadap sebutan itu?” Anda menanyakan sesuatu yang memang tidak pernah dituliskan dalam Kitab TaNaKh dan Perjanjian Baru. Hanya orang yang berpura-pura bodoh atau memang tidak pandai menganalisis ayat atau tidak jujur terhadap ayat tersebut, sehingga harus melakukan pertanyaan naif tersebut.

Kutipan Ibrani 1:8 yang Anda sitir tidak menunjuk pada Yeremia 23:5-6 melainkan Mazmur 45:7-8. Jadi tidak relevan dipakai sebagai pembuktian. Lihat lagi penjelasan saya dalam diskusi terdahulu yang mengulas Ibrani 1:8. Jangan mengulang-ulang apa yang sudah dibahas dan disanggah.

Saya geli melihat tingkah dan ucapan Anda, “Disini saya sedang menekankan / membuktikan bahwa ‘Yesus adalah Yahweh’ menurut Yer 23:5-6. Silahkan anda bantah bahwa Yesus bukan YHWH melalui ayat yang sama”. Saya sudah menyampaikan argumentasi logis berdasarkan analisis teks dan konteks dan Anda tidak berhasil menyanggahnya dan asal saja dalam menjawab.
-----------
Albert Rumampuk:
Kata-kata ‘Tunas adil bagi Daud’ menunjuk pada Yesus Kristus yang adalah ‘keturunan Daud’. Menurut saya, ini adalah termasuk nubuatan kehadiran ‘manusia Yesus’ di dunia. Jika anda membedakan kedua oknum tersebut (YHWH dan manusia Yesus), itu tak jadi soal karena Yesus memang adalah manusia yang ‘ditumbuhkan’ YHWH. Tetapi apakah setelah inkarnasi Yesus hanyalah seorang manusia saja? Tidak! Yer 23:5-6 menjelaskan bahwa Dia disebut sebagai YHWH. Jadi, ayat ini sebetulnya bukan hanya menubuatkan kehadiran seorang manusia, namun juga kehadiran YHWH sendiri. Anda tekankan frasa “shemo” (namanya) bukan “shemi” (nama-Ku) dan menekankan bahwa itu menunjuk pada pihak ketiga bukan pihak pertama. Tetapi mengapa ‘namanya’ itu disebut dengan ‘YHWH keadilan kita?’ Jika Yesus bukan YHWH, mengapa Dia disebut YHWH? Sang Bapa (yang juga anda akui adalah YHWH) memang pribadi yang berbeda dengan Sang Tunas adil / Anak / Sang Firman. Tetapi bukan berarti Sang Firman itu bukan YHWH / Allah. 
------------ 
Shem Tov:
Anda membuat pernyataan yang kontradiktif

(1) Kata-kata ‘Tunas adil bagi Daud’ menunjuk pada Yesus Kristus yang adalah ‘keturunan Daud’. Menurut saya, ini adalah termasuk nubuatan kehadiran ‘manusia Yesus’ di dunia

(2) Jadi, ayat ini sebetulnya bukan hanya menubuatkan kehadiran seorang manusia, namun juga kehadiran YHWH sendiri

Pernyataan kontradiktif ini muncul dikarenakan Anda gagal dan belum mampu memahami secara jujur konteks perikop yang sudah saya jelaskan dan analisis secara panjang lebar dan gamblang dimana Anda tidak menyanggahnya sama sekali sebagaimana saya telah katakan sebelumnya:

“Anda mengabaikan frasa וזה־שׁמו אשׁר־יקראו יהוה צדקנו (weze shemo asyer yiqreo YHWH Tsidqenu) dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: YHWH keadilan kita) dan mengklaim bahwa itu nama yang diberikan oleh YHWH sendiri padahal yang benar itu adalah SEBUTAN atau PENAMAAN yang diberikan oleh orang. Bukankah saya sudah katakan bahwa frasa ini setara dengan ungkapan “wayiqra shemo” (namanya disebutkan, Yes 9:5). Pernyataan tersebut memprediksikan bahwa orang-orang yang mengalami lawatan Mesias akan menyebutkan dengan nama dan tindakan YHWH dengan sebutan “YHWH Tsidkenu”, “El Gibor”, “Avi Ad”, “Shar Shalom” dll. Namun bukan bermakna bahwa yang datang adalah YHWH sendiri melainkan Firman-Nya yang menjadi manusia (Yoh 1:1, 14) yang disebut Mesias dan Anak Tuhan (Mat 16:16)”

Yang mengherankan, Anda bisa membuat pernyataan yang mengacaukan mengenai relasi ontologis Sang Bapa dan Sang Anak dengan membuat pernyataan, “Jika anda membedakan kedua oknum tersebut (YHWH dan manusia Yesus), itu tak jadi soal karena Yesus memang adalah manusia yang ‘ditumbuhkan’ YHWH”. Perhatikan frasa MANUSIA YANG DITUMBUHKAN YAHWEH! Bagaimana mungkin manusia Yesus yang ditumbuhkan Yahweh adalah Yahweh sendiri?

Lebih memprihatinkan lagi pertanyaan Anda, “Tetapi apakah setelah inkarnasi Yesus hanyalah seorang manusia saja? Tidak! Yer 23:5-6 menjelaskan bahwa Dia disebut sebagai YHWH” Bagaimana mungkin Anda membuat pernyataan dari dua ayat yang berbeda konteksnya? Dalam ilmu logika, dua pernyataan di atas (A dan B benar) namun tidak ada hubungan sebab akibat. Yohanes 1:14 berbicara mengenai FIRMAN YANG MENJADI MANUSIA bukan YAHWEH YANG MENJADI MANUSIA. Yeremia 23:5-5 berbicara mengenai Yahweh yang akan membangkitkan Tunas Adil bukan membangkitkan diri-Nya sendiri. Dan Tunas Adil itu akan dinamai orang dengan sebutan “Yahweh Keadilan kita”. Pernyataan ini setara dengan nubuatan dalam Yesaya 7:14 dimana kehadiran Mesias akan disebut dengan “Imanuel” yang artinya “Tuhan beserta dan berada diantara kita”.

Seluruh pernyataan di atas tidak akan dipahami dengan baik jika tidak mengkaji Yohanes 1:1-18 dengan baik. Yohanes 1;1-18 dengan tegas bahwa yang menjadi manusia adalah Firman Yahweh yang kedudukannya sehakikat, sederajat, melekat dengan Yahweh itu sendiri. Bukankah Sang Firman tidak diciptakan melainkan alat penciptaan (Kej 1:3, Mzm 33:6, Yoh 1:3, 1 Kor 8:6)? Oleh karenanya Sang Firman itu kekal, sederajat, melekat bersama dengan Tuhan Yahweh.

Albert Rumampuk:
Saya meyakini Yesus adalah YHWH, bukan hanya dari sebutan ‘YHWH keadilan kita’ saja, tetapi konteks juga menjelaskan demikian. Silahkan perhatikan ayat 5b, disitu disebutkan bahwa Sang Tunas adil tersebut akan memerintah dengan bijaksana dan melakukankeadilan dan kebenaran. KJV menterjemahkan bahwa raja tersebut akan melaksanakan penghakiman dan keadilan di bumi. Ayat 6a menyebutkan Yehuda akan dibebaskan dan Israel akan hidup dengan tentram. Baik KJV maupun NIV menterjemahkan bahwa Yehuda akan diselamatkan dan Israel akan aman. Semua hal ini memang tak bisa dimaknai secara literal tetapi harus secara ‘rohani’. Pertanyaannya adalah siapakah pribadi yang bisa memerintah dengan bijaksana, melakukan penghakiman dan keadilan dibumi dan bahkan menyelamatkan? Tidak bisa tidak, ini hanya bisa diterapkan untuk YHWH sendiri!
------------- 
Shem Tov:
Anda hanya melandaskan dalil dengan membuat pararelisasi yang lemah. Jika dalil pararelisasi apa yang dikerjakan Yahweh dikerjakan Yesus maka Yesus adalah Yahweh, mengapa Elisha yang membangkitkan orang mati tidak disebut Tuhan Yahweh dikarenakan hanya Yahwehlah yang mampu membangkitkan orang mati? Apakah jika seseorang bisa melakukan apa yang orang lain lakukan dalam detail lalu kita dapat menyimpulkan bahwa keduanya adalah orang yang sama?

Pararelisasi antara apa yang dilakukan Yahweh dan yang dilakukan Yesus hanya dapat dipahami secara utuh dengan membaca di bawah terang Yohanes 1:1-18 dimana difokuskan pada Sang Firman yang menjadi manusia. Tidak mengherankan jika Sang Firman yang menjadi manusia kemudian membuat pernyataan keilahian seperti “Akulah Terang Dunia”, “Akulah Jalan, Kebenaran, Hidup”, “Akulah Roti Hidup”, “Akulah Alfa Omega” dikarenakan Yesus kedudukan keilahiannya sebagai Sang Firman yang setara, sehakikat, sederajat dengan Sang Bapa yaitu Yahweh sendiri.

Demikian pula tindakan pararelisasi Yesus dengan Yahweh dalam hal aktifitas mukjizat, kuasa mengampuni dosa, dll hanya dapat dimengerti dalam terang Yohanes 1:1-18. Kuasa yang dimiliki Yesus tersebut bukan dikarenakan Yesus adalah Yahweh melainkan Firman Yahweh yang sehakikat dengan Yahweh yang memiliki kuasa yang sama dengan Yahweh.

Albert Rumampuk:
Pemahaman saya ini tentu cocok dengan Yoh 1:1,14 yang menegaskan bahwa yang datang kedunia itu adalah Sang Firman, bukan sekedar ‘Firman YHWH’ dalam arti ‘kata-kata YHWH’. Menurut pengakuan Yohanes, Sang Firman itu adalah THEOS / Allah sendiri.
------------- 
Shem Tov:
Lha? Anda malah membuat pernyataan kontradiktif lagi. Menurut tafsiran Anda yang datang adalah Yahweh sendiri. Namun sekarang Anda MULAI MENGAKUI tafsiran saya bahwa yang datang adalah Firman Yahweh? Anda perlu banyak belajar lagi mengenai frasa, “FIRMAN ITU ADALAH TUHAN (THEOS/ELOHIM/ALAHA/GOD). Itu artinya Firman itu bukan mahluk ciptaan melainkan seesensi dengan Tuhan. Firman itu bisa dibedakan dengan Tuhan Yahweh, terbukti ada frasa FIRMAN ITU BERSAMA-SAMA DENGAN TUHAN. Namun demikian Firman itu tidak bisa dilepaskan dari Tuhan Yahweh, terbukti ada frasa, FIRMAN ITU ADALAH TUHAN. Namun jika Tuhan Yahweh yang menjadi manusia – sebagaimana anggapan Anda- maka Yohanes 1:14 seharusnya berbunyi, “Tuhan itu telah menjadi manusia dan berdiam diantara kita”. Faktanya tidak bukan? Yohanes 1:14 berbunyi, “Firman itu telah menjadi manusia dan berdiam diantara kita”

Albert Rumampuk:
Lagi-lagi anda tak bisa membantah definisi ‘nama’ yang bagi budaya Yahudi menunjuk pada diri / pribadi yang bersangkutan. Saya sudah menunjukkan konteks ayat tersebut dan membandingkannya dengan Yoh 1:1. Sekarang bagaimana dengan istilah ‘nama’ di zaman Kitab Suci yang adalah pribadi itu sendiri? Bukankah anda setuju? Jika setuju, mengapa menolak Yesus adalah YHWH? Anda tak bisa menunjukkan bantahan YHWH terhadap ‘sebutan YHWH’ bagi Yesus, ini bukti bahwa Yesus memang adalah YHWH. 
--------------- 
Shem Tov:
Sudahlah....jangan mempermalukan diri sendiri dengan mengutip gaya berdebat saya dan bertingkah seolah-olah Anda cerdas dan analitis dengan membuat pertanyaan memalukan seperti di atas. Sudah saya jelaskan bahwa nama memang menunjuk pada pribadi. Namun Anda berusaha memfokuskan pada definisi nama yang menunjuk pada pribadi pemilik nama namun tidak jujur dan jeli melihat konteks ayat dan diperbandingkan dengan ayat-ayat lain dalam PB yang menunjuk hakikat Mesias yang adalah Sang Firman yang menjadi manusia. Anda mengabaikan frasa וזה־שׁמו אשׁר־יקראו יהוה צדקנו (weze shemo asyer yiqreo YHWH Tsidqenu) dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: YHWH keadilan kita) dan mengklaim bahwa itu nama yang diberikan oleh YHWH sendiri padahal yang benar itu adalah SEBUTAN atau PENAMAAN yang diberikan oleh orang. Anda berusaha membatasi definisi nama menunjuk pada pribadi namun tidak melihat konteks pemberian nama tersebut oleh siapa dan apa artinya. Berdasarkan konteksnya, nama yang diberikan orang tersebut BUKAN menunjuk pada pribadi yang akan mengutus Mesias yaitu Sang Tunas Adil melainkan bagian dari keilahian-Nya yaitu Sang Firman yang menjadi manusia

Albert Rumampuk:
Istilah YHWH dalam PB tentu diganti atau disebut dengan THEOS bahkan KURIOS. Ibr 1:8 menyebutkan bahwa Bapa yang adalah YHWH / THEOS itu sendiri menyebut Yesus sebagai THEOS / Allah. Anda (juga kaum Saksi Yehovah / Unitarian) memang bingung dengan fakta ini dan mungkin katakan ‘tidak mungkin ada 2 THEOS / YHWH’. Tetapi ini memang tidak menunjukkan adanya 2 YHWH / THEOS, tetapi bahwa pribadi Bapa dan pribadi Anak mempunyai satu esensi: YHWH / THEOS. Jadi, Ibr 1:8 tetap relevan digunakan untuk menafsirkan Yer 23:5-6.
------------- 
Shem Tov:
Interpretasi kacau balau dan semrawut!

Bagaimana mungkin jika Tuhan YHWH Sang Bapa Surgawi menyuruh malaikat menyembah Yesus kemudian disimpulkan bahwa Yesus adalah Tuhan? Apakah jika Hamengkubuwono IX memiliki anak bernama Herjuno Derpito (yang sekarang menjadi Hamengkubuwono X) dan keduanya menerima penyembahan dari kawulannya atau saat Sang Raja memerintahkan pengawalnya menyembah putra raja apakah itu membuktikan bahwa Herjuno Derpito adalah Raja dan Hamengkubuwono IX? Gunakan akal sehat dan bukan hanya iman yang sehat. Bukankah sudah saya jelaskan berulang kali bahwa penyembahan terhadap diri Yesus bahkan dalam kasus Ibrani 1:6 ditujukan karena Yesus adalah Anak Tuhan yaitu Sang Firman yang setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan?

Ibrani 1:8, “Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran” (terjemahan LAI). Pernyataan dalam Ibrani 1:8 adalah kutipan dari Mazmur 45:6-7. Penulisnya adalah Daud. Penulis Ibrani memberikan interpretasi bahwa Mazmur 45:6-7 menunjuk pada Anak Tuhan bukan bermakna bahwa sang Anak dijuluki Tuhan (atau jika mengikuti terjemahan LAI menjadi Allah). A. Cohen dalam Soncino Hebrew and English edition of the Hebrew Bible khususnya mengenai artikel berjudul Psalm menyatakan bahwa “This Psalm came to be understood as referring to King Messiah...”(p.140). Pada halaman yang sama beliau memberikan komentar mengenai frasa “Your throne, O God” sbb: “The Hebrew is difficult. A.V. (Authorized Version) and R.V. (Revised Version), ‘Thy throne, O God’ appears to be the obvious translation but does not suit the context”. Di mata penafsir Yahudi sendiri diakui bahwa memang Mazmur 45:6-7 menunjuk pada Mesias sekalipun mereka menolak keilahian Mesias sebagaimana komentar di atas. Anda harus membedakan bahwa frasa “TETAPI TENTANG ANAK IA BERKATA” adalah interpretasi penulis Kitab Ibrani dan penulis Kitab Ibrani bukan hendak mengatakan bahwa sapaan Mesias adalah Elohim/Theos/God (Tuhan) melainkan mengutip Mazmur 45:6-7 yang sejak lampau dipahami sebagai nubuat untuk Mesias, sebagaimana Yesaya 9:5.

Shem Tov:
Diskusi yang menjemukan. Apakah Anda tidak membaca analisis teks dan konteks yang saya lakukan, sehingga harus melarikan diri dengan menggunakan argumentasi soal definisi nama menunjuk pada pribadi? Itu sudah jelas saya amini. Namun yang menjadi persoalannya Anda tidak jujur atau tidak mau tahu bahwa frasa “shemo...yiqreo” (namanya...disebutkan orang) bukan menunjuk pada klaim YHWH melainkan klaim orang-orang yang berjumpa dengan tokoh tersebut kelak. Inipun setara dengan frasa “wayiqra shemo’ (Yes 9:5). 

Anda bertanya, “Coba dijelaskan lebih lanjut, ‘sifat keilahian dan karakter’ yang bagaimana yang anda maksudkan? Jika anda memaksudkan bahwa itu menunjuk pada ’kesetaraan / kesehakikatan dengan YHWH’ dan bahwa tokoh yang dinubuatkan itu ‘tidak dicipta’, lalau siapakah dia? Dapatkah sesuatu yang bukan YHWH itu sendiri bisa setara / sehakikat dengan YHWH? Jika tokoh itu tidak dicipta, bukankah berarti bahwa dia adalah YHWH itu sendiri?” Sebuah pertanyaan menggelikan yang tidak merepresentasikan penguasaan dan pemahaman Kristologi secara utuh. Bukankah sudah jelas dari kesaksian Yohanes 1:1 bahwa Firman itu bersama dengan Tuhan yang bermakna Firman itu setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan? Bagaimana mungkin Anda membuat pernyataan, “Jika tokoh itu tidak dicipta, bukankah berarti bahwa dia adalah YHWH itu sendiri?” Anda bukan saja gagal dalam memahami teks dan konteks Yeremia 23:5-6, Anda juga gagal memahami teks dan konteks Yohanes 1:1. Jika Sang Firman itu setara, sehakikat, sederajat, maka konsekwensi logisnya Sang Firman itu kekal bersama YHWH. Dan Kitab Suci memberikan kesaksian bahwa Sang Firman adalah Daya Cipta Tuhan (Kej 1:3, Mzm 33:6, Yoh 1:3). Apakah menutut Anda Firman itu diciptakan, sehingga Anda harus bertanya, ““Jika tokoh itu tidak dicipta, bukankah berarti bahwa dia adalah YHWH itu sendiri?”
-----------------
Albert Rumampuk:
Teks dan konteks yang anda paparkan sudah saya bantah diatas, demikian pula dengan kata-kata ‘namanya...disebutkan orang’. Sekarang giliran anda membantah bantahan saya, supaya tidak terlihat menjemukan.
--------------- 
Shem Tov:
Anda memang membantah dengan metode asal bicara dan membantah namun gagal membuktikan penjelasan saya berdasarkan konteksnya sebagaimana saya jelaskan sebelumnya:

“Anda tidak memberikan sanggahan sebagaimana mestinya. Anda tidak menyanggah analisis saya mengenai logika alur pernyataan antara kata ganti orang pertama (Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud) dan kata ganti orang ketiga (Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri). Anda mengabaikan frasa וזה־שׁמו אשׁר־יקראו יהוה צדקנו (weze shemo asyer yiqreo YHWH Tsidqenu) dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: YHWH keadilan kita) dan mengklaim bahwa itu nama yang diberikan oleh YHWH sendiri padahal yang benar itu adalah SEBUTAN atau PENAMAAN yang diberikan oleh orang. Bukankah saya sudah katakan bahwa frasa ini setara dengan ungkapan “wayiqra shemo” (namanya disebutkan, Yes 9:5). Pernyataan tersebut memprediksikan bahwa orang-orang yang mengalami lawatan Mesias akan menyebutkan dengan nama dan tindakan YHWH dengan sebutan “YHWH Tsidkenu”, “El Gibor”, “Avi Ad”, “Shar Shalom” dll. Namun bukan bermakna bahwa yang datang adalah YHWH sendiri melainkan Firman-Nya yang menjadi manusia (Yoh 1:1, 14) yang disebut Mesias dan Anak Tuhan (Mat 16:16)”.


Albert Rumampuk:
Yoh 1:1 mencatat bahwa Sang Firman yang adalah Yesus itu adalah Allah sendiri. Dalam diskusi sebelumnya, anda menafsirkan frasa ‘Firman itu adalah TUHAN’ dalam Yoh 1:1 hendak menjelaskan bahwa Sang Firman bukan ciptaan melainkan memiliki kesehakikatan dengan YHWH Sang Bapa Tuhan Pencipta. Benar bahwa konteks menjelaskan bahwa Sang Firman bukanlah ciptaan melainkan pencipta (ayat 3). Konteks juga menjelaskan bahwa Dia kekal, bukan hanya kemasa depan, bahkan ke masa lampau (ayat 1a). Dua hal ini hanya bisa diterapkan untuk Allah / YHWH seorang saja. Karena Sang Firman / Yesus memiliki kedua atribut ini, membuktikan bahwa kata ‘THEOS / Allah’ yang dimaksudkan di ayat tersebut bukan hanya sekedar menunjuk pada sesuatu yang ‘bersifat ilahi’ (tafsiran Unitarian) atau ‘suatu allah / allah kecil’ (tafsiran Saksi Yehovah), tetapi bermakna TUHAN yang sesungguhnya.
------------- 
Shem Tov:
Sejak kapan saya mengakui doktrin Saksi Yehuwah mengenai Yesus adalah “suatu firman?” Bacalah artikel sanggahan saya terhadap Saksi Yehuwa dan BERHENTILAH memaksakan opini Anda bahwa argumen saya adalah argumen Saksi Yehuwah!

http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/05/menghadapi-saksi-saksi-yehuwa.html 

Anda belum terbiasa membaca Kristologi dari perspektif Semitik Yudaik dan Kekristenan Timur (Syria) mengenai hubungan Tuhan dan Firman-Nya, sehingga Anda terus menerus membuat pernyataan berdasarkan pararelisasi antara apa yang dilakukan Yesus adalah apa yang juga dilakukan oleh Yahweh dan saya sudah membuktikan kelemahan dalil pararelisasi ini tanpa memahami Yohanes 1:1-18 dengan baik

Sang Firman tidak bisa disamakan begitu saja dengan Tuhan namun tidak bisa begitu saja dibedakan dengan Tuhan. Dengan ungkapan, “Firman itu bersama-sama dengan Tuhan” (Yoh 1:1) bermakna Firman itu dibedakan dengan Tuhan. Sementara ungkapan “Firman itu adalah Tuhan”(Yoh 1:1) bermakna bahwa Sang Firman itu sehakikat, setara, sederajat, melekat dengan Tuhan Yahweh. Karena Firman itu setara, sehakikat, sederajat, melekat dengan Tuhan, maka Firman Tuhan tentu saja kekal dan tidak diciptakan. Sebaliknya, Firman Tuhan adalah Daya Cipta Tuhan darimana segala sesuatu ada (Kej 1:3, Mzm 33:6, Yoh 1:3, Ibr 1:3).

Yohanes 1:14 dengan tegas mengatakan bahwa “Sang Firman telah menjadi manusia”. Ayat tersebut tidak mengatakan bahwa yang menjadi manusia adalah Tuhan Yahweh melainkan Firman Tuhan Yahweh.

Albert Rumampuk:
Tak ada apapun atau siapapun yang bisa mencipta alam semesta karena semuanya dicipta oleh YHWH. Dan tak ada seorangpun yang bisa hidup kekal dalam minus tak terhingga selain YHWH. Jika Yoh 1:1 dan 3 mengklaim bahwa Sang Firman / Anak adalah pribadi yang kekal dan pencipta segala sesuatu, maka Dia sudah pasti adalah Allah / YHWH. Jika anda terus berputar-putar tanpa bisa menjawabnya secara benar, maka silahkan tunjukkan pada saya siapa saja mahluk didunia ini (bahkan disurga) yang bisa setara / sederajat dengan YHWH dalam hal penciptaan dan kekekalan??
-------------- 
Shem Tov:
Pertanyaan Anda, “maka silahkan tunjukkan pada saya siapa saja mahluk didunia ini (bahkan disurga) yang bisa setara / sederajat dengan YHWH dalam hal penciptaan dan kekekalan??” tentu saja dengan mudah dijawab TIDAK ADA! Mengapa? Karena yang Anda tanyakan MAHLUQ. Mahluq adalah bahasa Arab yang artinya ciptaan dan dibedakan dengan KHALIQ. 

Nah, saya bertanya pada Anda. 

1. Yohanes 1:1-18 sedang membicarakan SIAPA? Tuhan Yahweh atau Sang Firman?
2. Apakah Firman itu diciptakan (mahluq)? Jika Firman diciptakan, dengan apa Firman diciptakan? Jika Firman tidak diciptakan, apakah Firman itu berdiri sendiri atau berada di dalam Tuhan Yahweh?
3. Apakah Firman itu sederajat, sehakikat atau dibawah Tuhan Yahweh derajatnya?

Shem Tov:
Tentu saja salah menyebut Yesus adalah Pencipta. Ayat yang Anda kutip (Kol 1:13) meletakkan frasa “di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu” sebagai penjelasan terhadap frasa “Gambar Tuhan” (Eikon tou Theou) dan “Anak-Nya”. Jadi Yesus adalah GAMBAR TUHAN dan ANAK TUHAN yang melaluinya diciptakan segala sesuatu. Namun tidak pernah para rasul menyebut secara langsung Yesus sebagai Pencipta, apalagi menyapa dengan julukan Theos/Elohim. Bukankah saya pun sudah mengulas secara panjang lebar aspek keilahian Yesus sebagai Sang Firman yang melaluinya segala sesuatu diciptakan? (1 Kor 8:6). Jika memang Yesus yang manusia disebut Pencipta, rasul Paul tidak akan membuat alur pernyataan berputar dan berjenjang seperti di atas dan dalam semua suratnya (1 Kor 8:6)
----------------
Albert Rumampuk:
Anda sendiri mengakui bahwa yang dimaksud dengan ‘gambar Allah’ dan ‘Anak Allah’ itu adalah Yesus sendiri. Ini tentu menunjuk Yesus saat ada di dunia. Ayat 1-4 sangat jelas bicara tentang Yesus (nama Yesus disebut secara eksplicit) dan di ayat 13, 14 dan 15, sebutan Yesus diganti dengan istilah ‘Anak Allah, ’sang penebus’ dan ‘gambar Allah’. Tentu saja tak perlu para rasul mengatakan ‘Yesus adalah pencipta segalanya’ untuk memastikan bahwa Yesus adalah pencipta, karena saat mereka menyinggung ‘Anak Allah’ atau ‘gambar Allah’ atau Sang penebus dosa sebagai pencipta, ini sama saja dengan mengatakan bahwa Yesus adalah pencipta! Hal ini semakin dipertegas dalam 1 Kor 8:6, “namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu YESUS KRISTUS, YANG OLEH-NYA SEGALA SESUATU TELAH DIJADIKAN dan yang karena Dia kita hidup.” 
------------ 
Shem Tov:
Anda GAGAL membuktikan frasa adanya YESUS PENCIPTA dalam keseluruhan Kitab Perjanjian Baru. Anda hanya membuat pernyataan berputar saja untuk berusaha mengartikan DI DALAM DIALAH DICIPTAKAN SEGALA SESUATU sebagai PENCIPTA tapi lupa bahwa sebutan Pencipta selalu ditujukan pada Yahweh Sang Bapa Surgawi dan Tuhan Alam Semesta sebagaimana dikatakan: 

“dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Tuhan (Theos/Elohim/Alaha/God), yang menciptakan segala sesuatu” (Fil 3:9)

Anda juga lupa meletakkan kedudukan Sang Bapa dan Sang Putra dalam relasi keilahian sebagaimana dikatakan dalam 1 Korintus 8:6 sbb:

“ namun bagi kita hanya ada satu Tuhan (Theos/Elohim/Alaha/God) saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Junjungan Agung (Kurios/Adon/Marya) saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Albert Rumampuk:
Tentu saja saat orang Kristen (dan Paulus) menyebut Yesus sebagai Sang pencipta, bukanlah memaksudkan bahwa ‘manusia Yesus’ adalah pencipta, tetapi ini ditinjau dari sudut keAllahanNya. Yesus adalah Tuhan dan manusia sepenuhnya, sebagai Tuhan, Dia adalah pencipta dan sebagai manusia, dia dicipta. Fakta bahwa Yesus / Sang Firman adalah pencipta segala sesuatu, membuktikan bahwa Yesus adalah YHWH! Mengapa demikian? Yes 44:24 adalah jawabannya: “Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; ‘Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang SEORANG DIRI membentangkan langit, yang menghamparkan bumi--siapakah yang mendampingi Aku?’”
-------------- 
Shem Tov:
Anda benar-benar mengabaikan struktur dalam Yohanes 1:1-18 khususnya frasa FIRMAN ITU BERSAMA-SAMA DENGAN TUHAN (dibedakan dengan Tuhan) dan FIRMAN ITU ADALAH TUHAN (Firman itu tidak bisa dilepaskan dari Tuhan) dalam Yohanes 1:1 dan struktur yang mendudukan Sang Bapa dan Sang Putra dalam 1 Korintus 8:6, SATU TUHAN (Theos) dan SATU JUNJUNGAN AGUNG (Kurios) dan terus menerus memaksakan opini bahwa hanya ada satu Yesus yang adalah penjelmaan Yahweh. Jika Yesus adalah Yahweh padahal Yahweh adalah Bapa maka Yesus adalah Bapa. Jika Yesus adalah Bapa, lalu mengapa Yesus berdoa pada Bapa? (Luk 22:42)

Shem Tov:
Wah...wah....rupanya Anda selama ini hanya banyak mengobral dan mengumbar pendapat Anda sendiri, sehingga gagal total memahami jalan pikiran saya mengenai hakikat Yesus sehingga membuat pernyataan di atas. Apa Anda selama ini tidak membaca dengan hati jernih semua tulisan saya mengenai Kristologi dan sibuk mencari sanggahan belaka terhadap argumentasi saya? Apakah selama ini saya menolak keilahian Yesus? Apakah selama ini saya menolak Yesus sebagai Anak Tuhan?

Yang saya tolak adalah sebutan Kurios/Adon diterjemahkan Tuhan bagi Yesus.Yang saya tolak adalah pernyataan bahwa Yesus adalah Yahweh yang menjadi manusiaYang benar adalah Kurios selayaknya diterjemahkan Tuan/Junjungan Agung tanpa menghubungkan dengan aspek Keilahian YesusYang benar adalah Yesus adalah Sang Firman Yahweh yang menjadi manusiaPaham?
------------
Albert Rumampuk:
Saya bukannya ‘gagal total’ memahami jalan pikiran anda, tetapi telah berhasil total membungkam anda. Jika anda memang tidak menolak keTuhanan Yesus yang terkandung dalam istilah ‘Anak Allah’, seharusnya anda mengakui bahwa Yesus adalah Allah / Tuhan / YHWH, karena budaya Yahudi mengerti bahwa istilah ‘Anak Allah’ adalah sama dengan / setara dengan Allah. Tetapi anehnya, disatu sisi anda mengakui Yesus adalah Anak Allah, tetapi disisi lain anda menolak Yesus disebut Allah / Tuhan / YHWH. Sebuah ketidakkonsistenan! Bukankah anda sangat mengagungkan Yahudi? Bahkan penganut Kristen Yahudi? Lalu mengapa cara pandang / budaya Yahudi anda tolak? Sungguh menarik...
------------ 
Shem Tov:
He...he...he...”berhasil total membungkam?” Berkacalah dan jadilah malu dengan pernyataan memalukan yang tidak korelatif dengan fakta. Baca argumentasi Anda yang lemah dan belajarlah dengan kerendahan hati bahwa Anda masih harus banyak menimba ilmu Kristologi khususnya dari perspektif Semitik Yudaik dan Kristen Timur.

Mengenai istilah “Anak Tuhan” (Beney Elohim/Huios ho Theos). Apakah saat istilah “Anak-anak Tuhan” muncul dalam Kejadian 6:2 bermakna bahwa mereka adalah Tuhan begitu? 

Jika orang Yahudi terkejut dengan pernyataan Yesus saat Dia mengatakan, “AKU DAN BAPA SATU” (Yoh 10:30), keterkejutan itu seperti keterkejutan Wali Songo mendengar ucapan Syech Siti Jenar “Akulah Tuhan” atau saat Al Halaj tokoh Sufi mengatakan “Ana al Haq” (Akulah Kebenaran). Keterkejutan itu lebih dikarenakan seolah-olah Yesus manusia menyejajarkan dan menjadikan dirinya Tuhan (Yoh 10:34)

Penggunaan istilah AKU DAN BAPA SATU saja sudah jelas menggemakan pemahaman Yohanes 1:1 dimana FIRMAN BERSAMA DENGAN TUHAN dan FIRMAN ADALAH TUHAN. Paham?

Albert Rumampuk:
Saya ulangi sekali lagi, silahkan protes juga kepada Petrus dan murid-murid Yesus lainnya saat mereka menyebut Sang Firman yang telah jadi manusia itu sebagai Anak Allah / Allah. Jangan bicara soal terjemahan kata KURIOS bagi Yesus karena disini kita sedang bahas Yesus adalah Yahweh. Paham?
------------- 
Shem Tov:
Buka mata dan baca dengan seksama! Apakah saya selalu menolak bahwa Yesus adalah Anak Tuhan? Baca penjelasan saya sebelumnya, “Apakah selama ini saya menolak keilahian Yesus? Apakah selama ini saya menolak Yesus sebagai Anak Tuhan?” Justru saya telah membuktikan pada Anda bahwa Yesus adalah ANAK TUHAN (Huios ho Theos) bukan TUHAN (Theos). Tidak ada pernyataan Yesus yang mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan (Theos). Yesus adalah Junjungan Agung (Yoh 13:13)

Shem Tov:
Anda mengutip ayat namun tidak menyanggah dan tidak memberikan analisis terhadap ayat yang saya berikan (1 Yoh 4:14). Tidak perlu binggung ketika PB memberikan kesaksian bahwa Yesus Juruslamat, karena Yesus adalah sang Firman YHWH yang setara, sehakikat, sederajat dengan YHWH yang adalah Juruslamat. Pernyataan Yesus sebagai Juruslamat harus diletakkan dalam konteks sebagai “yang ditinggikan” dan “dijadikan pemimpin”. Oleh siapa? Oleh Tuhan (Elohim/Theos). Siapa nama-Nya? YHWH!
------------
Albert Rumampuk:
Kata-kata ‘Bapa telah MENGUTUS Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia’ dalam 1 Yoh 4:14, menunjukkan bahwa ‘Bapa’ dan Anak’ adalah 2 pribadi yang berbeda. Tetapi bukan berarti Sang Anak bukanlah Allah / YHWH (lihat lagi Yoh 5:18). 

Saya ulangi lagi (rupanya hoby nauseum anda belum ditanggalkan): Yes 43:11 dan 45:21 sedang menjelaskan bahwa hanya Yahweh SATU-SATUNYA Juruselamat dan TIDAK ADA YANG LAIN. Tetapi mengapa PB bolak balik menyebut Yesus sebagai Juruselamat? Anda berusaha mengharmoniskan kedua kelompok ayat yang kelihatannya ‘bertentangan’ ini dengan mengatakan ini adalah ‘peninggian dan pengutusan’ yang dilakukan Yahweh. Tetapi walaupun demikian, bukankah berarti ada 2 (DUA) Juruselamat yaitu Yahweh dan Yesus? Lalu mengapa Yesaya mengatakan hanya ada SATU Juruselamat yaitu Yahweh?? 
--------------- 
Shem Tov:
Saya sudah buktikan lemahnya teori pararelisasi untuk membuktikan Yesus adalah Yahweh yang menjadi manusia. Jika dalil pararelisasi apa yang dikerjakan Yahweh dikerjakan Yesus maka Yesus adalah Yahweh, mengapa Elisha yang membangkitkan orang mati tidak disebut Tuhan Yahweh dikarenakan hanya Yahwehlah yang mampu membangkitkan orang mati? Apakah jika seseorang bisa melakukan apa yang orang lain lakukan dalam detail lalu kita dapat menyimpulkan bahwa keduanya adalah orang yang sama?

Silahkan Anda merenungkan pernyataan berikut ini:

“Dialah yang telah DITINGGIKAN oleh Tuhan sendiri dengan tangan kanan-Nya MENJADI Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa” (Kis 5:31)

“Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Tuhan telah MEMBANGKITKAN JURUSLAMAT bagi orang Israel, yaitu Yesus” (Kis 13:23)

“Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah MENGUTUS Anak-Nya MENJADI Juruselamat dunia” (1 Yoh 4:14)

Jika Anda CERDAS Anda akan dapat menangkap pernyataan Yesaya 43:11 dan Yesaya 45:21 dikonvergensikan dengan Kisah Rasul 5:31 dan Kisah Rasul 13:23 serta 1 Yohanes 4:14 bermakna bahwa Tuhan Yahweh yang satu-satunya Juruslamat telah mengutus Putra-Nya yaitu Sang Firman untuk MENJADI Manusia dan Juruslamat sebagaimana Tuhan Yahweh telah menjadi Juruslamat. Ada berapa Juruslamat? Satu Juruslamat, karena Sang Bapa yaitu Yahweh dan Sang Putra yaitu Yesus SATU KESATUAN (Yoh 10:30, tidak dipergunakan kata Yunani “monos” melainkan “en esmen”)

Albert Rumampuk:
Silahkan jawab pertanyaan saya ini: Siapakah Sang Juruselamat manusia?

[a] Yahweh[b] Yesus

Pilih salah satu: [a] atau [b].
------------ 
Shem Tov:
Instruksi Anda salah! Seharusnya instruksinya “pilihlah, A atau B atau A dan B benar”. Dari perspektif Kisah Rasul 5:31, Kisah Rasul 13:23, 1 Yohanes 4:14 menjadi jelas bahwa Tuhan Yahweh yang satu-satunya Juruslamat telah mengutus Putra-Nya yaitu Sang Firman untuk MENJADI Manusia dan Juruslamat sebagaimana Tuhan Yahweh telah menjadi Juruslamat.

Shem Tov:
Saya luruskan! Bukan “kemahakuasaan” melainkan “kuasanya dalam mengampuni dosa”. Bukan “kemahasuciannya” melainkan “kesucian Yesus”. Kesamaan itu harus dipahami dan diletakkan dalam kerangka ontologi (hakikat) Yesus sebagai Sang Firman yang menjadi manusia, tentu saja Yesus berkuasa dan memiliki otoritas sebagaimana YHWH Sang Bapa. Jadi tidak ada kontradiksi terhadap keyakinan saya bahwa Yesus adalah Firman YHWH karena itu didukung oleh Kitab Suci baik TaNaKh dan Perjanjian Baru
----------------
Albert Rumampuk:
Setelah Yesus mengampuni dosa seorang yang lumpuh (Mrk 2:5), apa respon dari para ahli Taurat? Mereka berkata: "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. SIAPA YANG DAPAT MENGAMPUNI DOSA SELAIN DARI PADA ALLAH SENDIRI?" 

Jika Yesus memiliki kuasa dan otoritas yang sama persis dengan YHWH, yang tidak bisa dimiliki oleh mahluk ciptaan yang tidak sehakikat / sederajat dengan Sang Bapa, lalu siapakah gerangan Yesus itu? Bukankah hanya YHWH, Tuhan yang Maha Kudus dan pengampun dosa? Sudah pasti Yesus adalah YHWH itu sendiri! 
------------ 
Shem Tov:
Apakah Yesus MAHLUQ (ciptaan)? Yesus adalah FIRMAN yang menjadi MANUSIA. Firman tidak diciptakan karena Firman adalah Daya Cipta Tuhan yang setara, sederajat, sehakikat dengan Tuhan yang adalah KHALIQ (pencipta). Sebagai Sang Firman yang menjadi manusia, tentu saja Yesus berkuasa dan memiliki otoritas sebagaimana YHWH Sang Bapa

Albert Rumampuk:
Jika anda menolak Yesus adalah YHWH, maka anda sedang membuat ayat-ayat Kitab Suci menjadi kontradiksi / salah. Ini sama saja dengan mengatakan bahwa YHWH itu seorang ‘pendusta’!
------------- 
Shem Tov:
Yang kontradiksi dan irasional itu Anda sendiri. Mengatakan apa yang tidak dituliskan (Firman itu menjadi manusia, Anda katakan Tuhan itu menjadi manusia)!

Shem Tov:
Anda menghindari untuk membuktikan tantangan saya, “Tidak pernah ada dalam literatur Yahudi sebuah keyakinan bahwa YHWH menjadi manusia” dan berusaha melarikan diri dengan kembali mempertanyakan, “Ingat, anda belum secara tegas menjelaskan istilah ‘nama’ dalam konteks Kitab Suci / budaya Yahudi”. Saya sudah jelaskan dalam sanggahan saya terhadap argumentasi Anda bahwa nama menunjuk pribadi. Dihubungkan dengan Yeremia 23:5-5, kata “nama” dalam ayat ini tidak akan dimengerti dengan baik tanpa melihat konteks dan alur logika pernyataan di dalamnnya. Dan saya sudah menjelaskan secara panjang lebar bahwa kata “nama” dalam ayat tersebut merupakan julukan yang diberikan orang lain untuk menyifatkan karakter keilahian tokoh yang akan datang. Karakter keilahian tersebut hanya dapat dimengerti dengan baik dengan membaca Yohanes 1:1-14 bahwa memang yang datang dan dinubuatkan itu adalah tokoh keilahian yaitu Sang Firman yang menjadi manusia dan berdiam diantara manusia.

Pernyataan Anda, “Literatur Yahudi tidak mencatat YHWH / Allah menjadi manusia, itu karena Yahudi adalah bangsa monotheisme mutlak yang menolak keAllahan Yesus”, sangat memprihatinkan. Pernyataan ini menyiratkan ketidakpahaman mengenai literatur Yahudi pra Mesias yang banyak berisikan tafsiran rabinik mengenai Mesias yang akan datang yang dihubungkan dengan Memra/Davar/Firman. Tidak ada satupun literatur Yahudi pra Mesias yang menuliskan tafsiran rabinik yang mengatakan bahwa YHWH akan menjadi manusia, bahkan terhadap Yesaya 9:5, Yeremia 23:4-5 sekalipun. Saya tanya pada Anda, apakah Yesus mengajarkan monoteisme tidak mutlak?
--------------
Albert Rumampuk:
Tantangan anda sudah saya jawab dengan mengatakan: “Literatur Yahudi tidak mencatat YHWH / Allah menjadi manusia, itu karena Yahudi adalah bangsa monotheisme mutlak yang menolak keAllahan Yesus. Makanya setiap menjumpai ayat-ayat tentang keIlahian Yesus (mis: Yer 23:5-6), mereka pasti berusaha menfsirkannya sedemikian rupa sehingga arti / makna sebenarnya menjadi hilang. Ini sama persis dengan kelakuan anda!”. Apakah saya harus terus menerus mengulanginya seperti mengajari anak TK membaca? Mana jawaban anda? Hanya berkata: ‘sangat memprihatinkan’ dan ‘ tidak paham literature Yahudi’. Buat apa saya mengaminkan literature Yahudi yang tidak pernah mencatat / mengakui Yesus sebagai YHWH, sedangkan para murid / rasul dan bahkan Sang Bapa / YHWH mengatakan bahwa Yesus adalah Allah / THEOS? Yohanes juga mengatakan bahwa Sang Firman yang adalah Allah itu sendiri telah berinkarnasi / menjadi manusia (Yoh 1:1, 14). Rupanya anda lebih percaya literature Yahudi dari pada firman YHWH sendiri ya? Saya tak perduli dengan semua omong kosong Yahudi itu! 
----------------
Shem Tov:
Silahkan Anda BELAJAR dengan membaca referensi rabinik mengenai Mesias dan tidak ada satupun penafsiran yang menghubungkan bahwa Mesias adalah Yahweh sendiri. Dan tafsiran Rabinik ini jauh dituliskan sebelum Yesus berkarya dan Perjanjian Baru dituliskan

http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/10/yesus-dan-konsep-mesias-dalam-tanakh.html

dan referensi rabinik yang saya kutip akan membungkam kebodohan argumen, “Makanya setiap menjumpai ayat-ayat tentang keIlahian Yesus (mis: Yer 23:5-6), mereka pasti berusaha menfsirkannya sedemikian rupa sehingga arti / makna sebenarnya menjadi hilang. Ini sama persis dengan kelakuan anda!” Mengapa? Karena referensi rabinik tersebut tidak perlu berkelit dikarenakan menolak keilahian Yesus karena Yesus belum ada secara historis saat mereka menuliskan penafsirannya!

Albert Rumampuk:
Anda bertanya, apakah Yesus mengajarkan monoteisme tidak mutlak? Jawaban saya: YA! Mau tahu alasannya? Lihat kembali seluruh penjelasan saya diatas.
--------------- 
Shem Tov:
Penjelasan Anda di atas TIDAK PERNAH mendefinisikan bahwa Yesus mengajarkan monoteisme tidak mutlak. Apalagi Yesus mengutip SHEMA (Ul 6:4, Mrk 12:29) yang berfokus pada YHWH. Kalau Anda mengatakan bahwa Yesus mengajarkan monoteisme tidak mutlak, maka itu berarti Yesus mengajarkan “soft politeism”. Memangnya apa sich arti “monoteisme tidak mutlak?”

Saya harus ingatkan lagi, anda belum jawab ini: istilah ‘TUHAN keadilan kita’ (Yer 23:6) menunjuk pada ‘Sang Tunas adil’ (ayat 5) bukannya kepada ‘Firman YHWH’. Sanggahan saya ini benar atau tidak? Jangan melarikan diri lagi!
------------ 
Shem Tov:
Anda LAMBAT MENANGKAP PENJELASAN SAYA! Saya ulangi penjelasan saya ya?

והקמתי לדוד צמח צדיק

(Wehaqimoti ledawid tsemakh tsadiq - Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud)

Frasa “wehaqimoti” adalah bentuk Imperfek orang pertama dari kata “qum” (bangkit)

ומלך מלך והשׂכיל ועשׂה משׁפט וצדקה בארץ

(Umalak melek wehishkil weasha mishpat utsedaqa baarets - Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri). Frasa “umalak” adalah bentuk imperfek orang ketiga tunggal dari kata “melek” (raja).

Dari analisis kata dan konteks kalimat saja sudah jelas bahwa YHWH berbicara mengenai Mesias yang disebut Tunas Adil dari Daud. YHWH tidak berbicara mengenai diri-Nya yang akan menjadi manusia. 

Bahkan frasa וזה־שׁמו אשׁר־יקראו יהוה צדקנו (weze shemo asyer yiqreo YHWH Tsidqenu) dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: YHWH keadilan kita) mempertegas siapa yang dimaksudkan dengan “YHWH Tsidqenu”. Bukan YHWH melainkan seseorang yang dinamai oleh banyak orang Israel dengan sebutan “YHWH Tsidqenu” yaitu Mesias sendiri. Perhatikan frasa “shemo” (namanya) BUKAN “shemi” (nama-Ku) sangat jelas menunjuk pada pihak ketiga bukan pihak pertama”

Dan Anda TIDAK MEMBERIKAN SANGGAHAN SEBANDING dengan analisis saya di atas!

Albert Rumampuk:
Istilah Ibrani ADONAI (Tuhan / Lord) bisa digunakan untuk seseorang yang bukan Allah (Misalnya dalam Yes 21:8). Juga istilah ELOHIM (Allah / God), THEOS (Allah) atau istilah KURIOS (Tuhan), bisa menunjuk pada dewa atau manusia (Kel 4:16; 7:1; Maz 82:1,6; Kis 28:6, dsb). Tetapi nama YHWH yang adalah nama diri Allah, tidak pernah diberikan kepada SIAPAPUN juga. Jika Yesus disebut dengan YHWH, maka tidak bisa tidak, Yesus adalah YHWH / Allah itu sendiri.
-----------------------
Shem Tov:
Anda NGAWUR dan NGELINDHUR lagi....dimana ayat yang mengatakan bahwa Yesus bersabda, “AKU ADALAH YAHWEH!” Yang benar adalah Tuhan Yahweh melalui malaikat MEMBERIKAN NAMA kepada Sang Firman yang menjadi manusia oleh kuasa Roh Kudus yaitu namanya YESHU (Peshitta Aramaik), IESOUS (Greek New Testament), YESHUA (Hebrew New Testament) atau YAHSHUA. 

Pernyataan saya bahwa Yesus adalah Davar Elohim, Memra Alaha, Milta d'Alaha adalah sesuai dengan doktrin Gereja Orthodox dan kesaksian para Bapa Gereja (Church Father) yang hidup tidak jauh dari zaman rasul-rasul Mesias. Irenaeus, murid Polikarpus (wafat 177) murid rasul Yohanes menuliskan, "Tuhan Yang Esa, yang oleh FIRMAN-NYA, yaitu PUTRA-NYA telah menyatakan diri-Nya sendiri di atas segala sesuatu, sehingga kita mengenal Tuhan hanya melalui Firman itu. Firman Tuhan secara kekal ada BERSAMA Sang Bapa, yang terdahulu dan tanpa memiliki permulaan" (Adversus Haereseos, Book I, Chap 30:9. Kemudian Ignatius, murid Yohanes dan Petrus yang wafat tahun 107 menuliskan, "Tuhan Yang Esa yang menyatakan diri-Nya sediri dalam Yesus Kristus, PUTRA-NYA yaitu FIRMAN-NYA yang keluar dari keheningan kekal" (Surat Ignatius kepada orang-orang Magnesia, VIII). Bukankah semua pernyataan ini menggemakan apa yang dikatakan dalam Yohanes 1:14, Ibrani 1:1-3, 1 Korintus 8:6, Wahyu 19:13.

0 komentar:

Posting Komentar