Artikel saya berjudul “Julukan Kurios Bagi Yesus: Tuan atau Tuhan” yang saya posting di blog dan dishare dalam sejumlah group diskusi telah menimbulkan tanggapan dan reaksi dari Albert Rumampuk.
http://bet-midrash.blogspot.com/2011/11/julukan-kurios-bagi-yesus-tuan-atau.html
http://bet-midrash.blogspot.com/2011/11/bagian-kedua-dalam-bagian-pertama.html
Berikut ini saya akan posting hasil diskusi secara berseri dalam Group “Diskusi Cerdas Judeochristianity dan Kristen”
http://www.facebook.com/groups/259025264138201/426654070708652/
DISKUSI SERI 2
Shem:
Anda tidak menjelaskan alasan mengapa kata Kurios/Lord dalam ayat-ayat yang Anda sitir harus diterjemahkan Tuhan. Mungkin Anda melandaskan pada kata “sembah” yang ditujukan pada Yesus (Yoh 9:38). Jika memang kata “sembah” yang menjadi fokus, mengapa kata “sembah” yang ditujukan pada Petrus (Kis 10:25) atau malaikat (Why 22:8), kenapa tidak Anda pertuhan?
-------------
Albert Rumampuk:
Kasus penyembahan kepada para rasul di Kis 10:25-26; KIS 14:14-18 dan penyembahan pada malaikat di Wah 19:10; 22:8-9, tak boleh disamakan dengan penyembahan pada Yesus di Yoh 9:38, dsb, karena pada saat para rasul dan malaikat dalam ayat itu disembah, mereka menolak penyembahan itu dan malaikat malah mengarahkannya kepada Allah. Tetapi saat Yesus disembah, Dia sama sekali tidak menolaknya. Ini tentu bukti keilahian Yesus. Jadi, saya tak mau menuhankan Petrus, malaikat, dsb, selain Kristus
----------------
Mana ayat yang menunjukkan bahwa saat orang-orang menyembah Yesus, mereka menyembah YHWH atau menyembah Bapa? Lihat konteks penyembahan yang ditujukan terhadap Yesus yang tidak beliau tolak karena memang beliau layak disembah. Namun disembah sebagai apa? Dalam konteks Yohanes 9:38 adalah penyembahan terhadap Yesus yang diyakini sebagai “Bar Enosh” (Anak Manusia) dalam Daniel 7:7-14. Anda tidak memperhatikan penjelasan saya ini dan memfokuskan pada keilahian Yesus belaka. Lagi pula keseluruhan artikel saya yang menggugat soal kata Kurios tidak ada hubungannya dengan keilahian Yesus yang tidak saya sangkal sama sekali? (22 September 2012)
Shem:
Mari kita telaah soal kata “sembah” yang dihubungkan pada Yesus. Dalam kategori apa penyembahan yang ditujukan pada Yesus menurut Yohanes 9:38. Untuk itu kita harus melihat secara keseluruhan dari ayat 35-38.
“Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuan (Kurios)? Supaya aku percaya kepada-Nya."Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"Katanya: "Aku percaya, Tuan!"(Kurios) Lalu ia sujud menyembah-Nya”. Dari kajian teks dan konteks di atas, penyembahan yang ditujukan terhadap Yesus bukan penyembahan yang dihubungkan dengan Keilahian yang ditujukan pada YHWH Sang Bapa. Penyembahan yang dimaksudkan adalah sikap takzim (hormat) karena mereka yang menyembahnya percaya bahwa Yesus adalah BAR ENOSH yang dijanjikan dalam Kitab Daniel.
---------
Albert Rumampuk:
Dalam Mat 4:10, Yesus melarang penyembahan kepada yang bukan Tuhan / Allah:
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’"
Jika Yesus bukan Tuhan / Allah, mengapa Dia mau disembah? Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10.
----------------
Sudah saya katakan, perhatikan dengan seksama ketika kata “sembah” dan “sujud” ditujukan pada Yesus, apakah pernah sujud dan sembah terhadap Yesus dihubungkan dengan status beliau sebagai YHWH atau Sang Bapa? Tidak! Penyembahan yang ditujukan pada beliau dihubungkan dengan status beliau sebagai Anak Tuhan, Mesias, Anak Manusia dan bukan yang lain yang menggantikan kedudukan Bapa di Sorga. Justru dengan pernyataan Yesus yang menyuruh Satan hanya menyembah YHWH Tuhan Pencipta membuktikan bahwa Yesus tidak pernah mengarahkan penyembahan pada dirinya yang menggantikan kedudukan Bapa.
Sekali lagi, tidak ada hubungan penerjemahan kata Kurios dengan status keilahian dan penyembahan terhadap Yesus.
Shem:
Istilah “Anak Manusia” (Bhs Yun: Huios tou Anthropou/Bhs Ibr: Ben ha Adam/Bhs Arm: Bar Enosh) menunjuk pada julukan pada seseorang dalam penglihatan Nabi Daniel sbb: “Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah” (Dan 7:7-14).
Perilaku ini pun sebanding dengan penyembahan orang Majus terhadap Yesus yang diyakini sebagai Raja yang dinubuatkan untuk membebaskan Israel (Mat 2:2)
------------
Albert Rumampuk:
Tentang istilah ‘anak manusia’ tak perlu dibahas karena itu bukan dasar argument saya. Tak ada orang yang waras / benar disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia (yang bukan Tuhan) setelah kata-kata Yesus di Mat 4:10. Herodes yang menerima penghormatan ilahi justru dihukum mati oleh Tuhan (Kis 12:20-23).
--------------
Itu memang bukan dasar argumen Anda namun saya perlu mengkaji Daniel 7:7-14 sebagai konsekwensi logis menguraikan konteks penyembahan terhadap diri Yesus dalam Yohanes 9:38. Bagaimana cara Anda menalar sebuah argumen sich?
Shem:
Mengenai dalil Yohanes 11:27 yang Anda simpulkan bahwa kata Kurios bagi Yesus harus diterjemahkan Tuhan pun tidak berdasar. Mari kita kaji ayat tersebut.
Terjemahan LAI: “Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." Justru sangat ganjil dan kacau jika penyembahan dan pengakuan Marta terkait dengan Kemesiasan Yesus (sejajar dengan status Anak Manusia, Anak Tuhan) yang diungkapkan dengan frasa, “Engkaulah Mesias” justru ditambahi frasa “Ya, Tuhan”.
Kitab TaNaKh menghubungkan Mesias sebagai Manusia Ilahiah. Maka konsekwensi logisnya Mesias tidak akan disapa dengan sapaan yang layak ditujukan pada YHWH yaitu Elohim/Alaha/Theos/God melainkan sapaan penghormatan untuk manusia yaitu Adon/Maran/Kurios/Lord
------------
Albert Rumampuk:
Kata ‘Tuhan’ dalam ayat itu, bukan hanya dikaitkan dengan ‘Mesias’ tetapi juga ‘Anak Allah’ (huios tou theou). Dalam konsep Yahudi, istilah itu merujuk pada Allah sendiri (bdk. Yoh 5:18). Bukankah anda akui bahwa ‘Mesias’ dalam PL menunjuk pada ‘manusia ilahi’? Lalu mengapa Yesus tak boleh disembah? Anda katakan kata ‘Adon’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia? Bagaimana dengan Maz 16:2 dimana YHWH disebut sebagai ‘Adonay’? Apa memang YHWH adalah seorang manusia?
---------------
Pertanyaan Anda, “Lalu mengapa Yesus tidak boleh disembah” salah alamat ditujukan pada saya. Tidak ada sedikitpun penjelasan saya yang mempersalahkan sikap penyembahan yang ditujukan pada diri Yesus. Yang saya persoalkan adalah menghubungkan kata Kurios yang diterjemahkan Tuhan dengan status Keilahian Yesus. Ini tidak ada sangkut pautnya. Kata Kurios (Yun) atau Adon (Ibr) atau Adonay (Ibr) bahkan untuk YHWH sendiri seharusnya diterjemahkan TUAN atau JUNJUNGAN tanpa merendahkan status Ketuhanan-Nya
Shem:
Mengenai dalil Matius 7:21-22 lebih tidak berdasar jika dijadikan rujukan bahwa kata Kurios dalam ayat tersebut harus diterjemahkan dengan Tuhan sementara teks berbahasa Inggris tetap menuliskan dengan Lord (Tuan)
Maka Matius 7:21-22 selayaknya diterjemahkan sebagaimana para murid dan rasulnya menyapa beliau dengan sebutan Adon/Maran/Kurios yang artinya TUAN atau JUNJUNGAN sehingga terjemahan LAI seharusnya berbunyi:
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan (Kurios)! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuan, Tuan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?”
-----------
Albert Rumampuk:
Teks ini dihubungkan dengan persoalan ‘sorga’. Yesus bukan hanya berkuasa untuk memasukkan orang percaya ke sorga tetapi bahkan memberi neraka bagi yang tak beriman (bdk. Mat 25:12,41). Jika Yesus punya kekuasaan untuk ‘mengenyahkan’ manusia ke neraka, lalu siapakah Dia sesungguhnya? Layakkah kata ‘KURIOS’ diayat itu diterjemahkan ‘tuan’?
------------
Tentu saja layak karena kata Kurios memang artinya Tuan. Bukankah dalam bahasa Inggris Kurios diterjemahkan dengan Lord? Manusia pun bisa memiliki gelar sapaan Lord seperti Lord Minto, Lord Baden Powell, Lord Land, War Lord. Dalam budaya Yahudi yang menjunjung Monoteisme atau Keesaan Tuhan, maka tidak mungkin sapaan Kurios disetarakan dengan Theos atau sapaan Adon disetarakan dengan Elohim. Ketika Yesus disapa Kurios atau Adon, tidak ada yang berfikir bahwa sapaan itu adalah bermakna Tuhan (Theos, Elohim, God). Itu avodah zarah alias syrk.
Persoalan Yesus berkuasa di Sorga dan berkuasa memasukkan orang-orang ke neraka, justru membuktikan keilahian Yesus sebagai Sang Putra yaitu Sang Firman yang menjadi manusia. Begitu saja khoq sulit mencerna thoh?
Shem:
Frasa FIRMAN ITU ADALAH TUHAN (kai theos en ho logos) bukanlah bermakna sapaan Yesus sehari-hari adalah Theos karena tidak pernah ada bukti bahwa Yesus disapa oleh muridnya atau siapapun yang berbicara dengannya dengan sebutan Theos/Elohim melainkan Kurios/Adon/Maran. Frasa FIRMAN ITU ADALAH TUHAN hendak menjelaskan bahwa Sang Firman bukan ciptaan melainkan memiliki kesehakikatan dengan YHWH Sang Bapa Tuhan Pencipta.
-----------
Albert Rumampuk:
Siapa bilang Yesus tidak disapa ‘THEOS’ dalam pembicaraan? Silahkan lihat teks dibawah ini:
Yoh 20:28 “Tomas menjawab Dia: ‘Ya Tuhanku dan Allahku!’"
Disini Tomas bukan hanya menyapa Yesus dengan KURIOS (Tuhan) tetapi juga THEOS (Allah). Ayat ini juga menunjukkan bahwa kata KURIOS tak boleh diartikan ‘tuan’ saja tetapi harus diterjemahkan ‘Tuhan’. Kata ‘THEOS’ bagi Yesus yang bermakna Allah / TUHAN, tidak ditentukan oleh ada tidaknya pembicaraan sehari-hari, tetapi adanya rujukan dalam Kitab Suci. Tak perduli apakah itu adalah percakapan sehari-hari atau tidak.
Jika memang Sang Firman dalam Yoh 1:1 tidak dicipta dan sehakikat dengan YHWH / TUHAN, apakah berarti Yesus bukan TUHAN? Bukankah hanya TUHAN yang tidak dicipta dan sehakikat dengan YHWH? Bisakah seorang ‘tuan’ sehakikat dengan YHWH?
-----------------
Silahkan berikan ayat bukti dalam Kitab PB dimana Yesus disapa oleh murid-muridnya dengan Theos/Elohim! Yohanes 20:28 saya terjemahkan “YA TUANKU dan TUHANKU” (Kurios mou kai Theos mou). Pernyataan ini tidak membuktikan bahwa Yesus disapa sebagai Theos. Ini adalah seruan ketakjuban yang ditujukan pada Sang Bapa yang telah membangkitkan Mesias.Anda harus dapat membedakan bahwa Keilahian Yesus sebagai sang Sang Firman tidak membuktikan bahwa beliau harus disapa Tuhan. Saya beri analogi demikian: Albert Rumampuk adalah anak manusia. Anak manusia adalah manusia. Albert Rumampuk manusia. Namun apakah semua orang yang menyapa Albert Rumampuk akan berkata “Manusia Albert Rumampuk?”
Demikian pula Yesus. Beliau adalah Sang Firman yang menjadi manusia. Sang Firman adalah Tuhan artinya tidak diciptakan dan dari essensi yang sama dengan Tuhan YHWH Sang Bapa. Namun demikian tidak ada satupun yang akan menyapa Yesus dengan sebutan “Elohim Yahshua/Yeshua”. Semua akan menyapa (sesuai dengan kesaksian Kitab PB, Adoni Yahshua/Yeshua atau Kurios Iesous bukan Theos Iesous
Shem:
Mengenai Titus 2:13 sangat keliru dipakai untuk mendakwa sapaan Yesus sebagai Tuhan. Perhatikan kata “Allah” dalam Titus 2:13 yang saya terjemahkan dengan Tuhan (Elohim/Theos/Alaha/God) bukan menunjuk pada Yesus melainkan menunjuk pada Sang Bapa sendiri sebagaimana dikatakan dalam Titus 2:11-13 sbb:
Terjemahan LAI:“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini. dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus”
Frasa “Allah yang Mahabesar” (atau dalam perspektif saya Tuhan yang Mahabesar) dihubungkan dengan kata DAN (kai/we) “Juruslamat kita Yesus Kristus”. Kata penghubung ini membedakan antara YHWH Sang Bapa sebagai Tuhan dan Yesus Sang Mesias sebagai Sang Anak dan Juruslamat. Ini setara dengan kalimat dalam Efesus 1:2, “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan, Bapa kita dan dari Junjungan Agung Yesus Kristus menyertai kamu.
------------
Albert Rumampuk:
Memang jika anda membaca dengan 'kaca mata' bahasa Indonesia, bisa saja kata ‘Juruselamat’ dalam ayat tersebut merupakan pribadi yang berbeda dengan ‘Allah yang Maha Besar’. Tetapi justru adanya kata penghubung KAI (dan) dalam ayat tersebut, merupakan salah satu syarat terpenuhinya tata bahasa Yunani yang membuktikan keTuhanan Yesus. Menurut hukum tata bahasa Yunani, Kalimat dalam Tit 2:13 (Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus) menunjuk pada satu pribadi.
----------------
Apakah pernyataan dalam Efesus 1:2, “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan, Bapa kita dan dari Junjungan Agung Yesus Kristus menyertai kamu” mengindikan bahwa SATU PRIBADI yaitu Yesus sebagaimana tafsir aneh Anda terhadap Titus 2:13? Karena toch keduanya menggunakan kata penghubung KAI (22 September 2012)
0 komentar:
Posting Komentar