RSS Feed

DEBAT FORMAL TENTANG BAHASA PENULISAN PERJANJIAN BARU (2 b)

Posted by Teguh Hindarto


JIMMY JEFFRY DAN SHEM TOV (TEGUH HINDARTO)


BABAK KEDUA


Introduksi

Berikut saya postingkan hasil diskusi  berseri  selama beberapa bulan antara Sdr Jimmy Jeffry dengan saya sendiri dalam salah satu group diskusi yaitu DISKUSI CERDAS JUDEOCHRISTIANISME DENGAN KEKRISTENAN. Diskusi ini merupakan tanggapan atas artikel saya mengenai BAHASA PENULISAN PERJANJIAN BARU yang saya tuliskan secara berseri dalam blog ini juga dan dibahas dalam forum diskusi.

Jimmy Jeffry:
Ada byk contoh kutipan dlm gospel merujuk ke septugianta, salah satu referensi ditulis Alexander Sperber, New Testament and Septuagint, Journal of Biblical Literature, Vol. 59, No. 2 (Jun., 1940). "..may at once be said that every part of the New Testament affords evidence of a and that a great majority knowledge of the Septuagint, of the passages cited from the Old Testament are in general agreement with the Greek version". Ada cukup byk problem kontradiksi dlm gospel/NT yg solusinya didapat pd perbedaan sumber kutipan tanakh/PL olen penulis gospel/NT. Gleason Archer dlm bukunya Encylopedia of Bible Difficulties, Zondervan, Grandrapids, 1982 byk melakukan kajian terhadap hal ini.

Dari bukti ini, jelaslah septuaginta telah beredar di Jerusalem pd abad pertama, sebagaimana juga beredar di berbagai komunitas Jewish diaspora di seantero Greco Roman (16 Maret 2012)
------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Anda tidak menjawab pertanyaan saya dengan baik. (1) Berikan bukti material dalam PB bahwa Yesus menggunakan Septuaginta dibandingkan TaNaKh. (2) Berikan bukti bahwa penduduk Yahudi dan umat Yudaisme kuno diYerusalem mempergunakan Septuaginta.

Kutipan referensi yang Anda lakukan tidak menjawab pertanyaan saya. Referensi di atas hanya hendak membuktikan bahwa kutipan PL dalam Greek New Testament merujuk pada naskah Septuaginta karena banyak kesamaan kutipan. Dan itu saya terima dan tidak saya sangkal. Bukti-bukti untuk itu sangat banyak sebagaimana saya kutipkan artikel berjudul “Table of Old Testament quotes in the New Testament, in English translation” dimana naskah Greek New Testament mengandung kesamaan signifikan dengan Septuaginta saat mengutip PL 

http://www.kalvesmaki.com/LXX/NTChart.htm

Dan masih ada link-link terkait yang mengupas kajian di atas al., Septuagint Quotes in the New Testament

http://greek.reslight.net/?p=11

Comparisons between the Bible and the Septuagint

http://www.ecclesia.org/truth/comparisons.html

Namun semua kajian di atas BELUM MENJAWAB dan BELUM MEMBUKTIKAN bahwasanya Yesus mempergunakan Septuaginta. Jika Anda tidak bisa membuktikan Yesus bercakap dan mengajar dalam bahasa Yunani, atas alasan apa kemudian Anda berkeyakinan bahwa kisah kehidupan Yesus dituliskan dalam bahasa Yunani? 

Kesamaan-kesamaan kutipan PB Yunani dengan Septuaginta hanya menguatkan dugaan bahwa penerjemahn PB Yunani dari naskah Aramaik, justru mempergunakan Septuaginta sebagai rujukan penerjemahan dan tidak untuk membuktikan bahwa Yesus bercakap-capa dan mengajar dalam bahasa Yunani.

Table of Old Testament quotes in the New Testament, in English translation
www.kalvesmaki.com (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
<<<Shem: Mengenai pernyataan, “adanya pergeseran penggunaan Hebrew ke Aramaic”, mari kita buktikan dengan berbagai penemuan arkeologis termasuk penemuan di Qumran. Pengalian yang dilakukan prof Yigael Yadin di Masada sungguh mengejutkan. Ditemukan 14 gulungan dan 4000 koin serta 700 ostraka dalam bahasa Ibrani, Aramaik, Yunani, Latin. Rasio Ibrani dengan Aramaik adalah 9:1 (Understanding the Difficult Word of Jesus, p.37). Apakah jumlah perbandingan di atas telah membuktikan pernyataan bahwa bahasa Ibrani telah digeser kedudukannya oleh bahasa Aramaik?>>> Memang benar Hebrew adalah bahasa dominan di naskah Dead Sea Scrolls tetapi bukan satu2nya bahasa. Tulisan2 Aramaic juga terdapat diantaranya seperti the Genesis Apocryphon, the Prayer of Nabonidus, the New Jerusalem text, bagian2 dari Enoch literature, a “pseudo-Daniel” cycle, Tobit dan the Testament of Levi. Ini menunjukan Aramaic telah mendapat "tempat" cukup penting di kalangan Jewish padahal komunitas Qumran ini cukup tertutup. Tentu akan berbeda dgn komunitas Jewish lainnya yg lebih byk berinteraksi dgn dunia luar/gentiles.

Posisi saya tdk sedang mendukung Aramaic Primacist, bahkan pemahaman terhadap Greek Primacist tdk berarti semua naskah gospel/NT originalnya ditulis dlm Greek, nanti akan dibahas detail case by case kitab2 & surat dlm NT. Tetapi saya ingin meletakan pd proporsinya masing-masing sesuai realita sejarah. Pergeseran dr Hebrew ke Aramaic, jelas tdk berarti Hebrew sdh mati/tdk digunakan lagi sebagaimana pendapat ahli2 sebelumnya "..Earlier scholarship used to argue that Hebrew had become a dead language after the exile, and that Aramaic was the spoken language of ordinary Jews" M.O Wise "Languages of Palestine" in Dictionary of Jesus and the Gospels, (Downer’s Grove, IL: InterVarsity Press) 1998, c1992. Tetapi harus dilihat secara lebih komprehensif & detail yaitu adanya kecenderungan penggunaan Hebrew-Aramaic mengacu pd letak geographic & strata masyarakat (16 Maret 2012). 
 -------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Pernyataan Anda, “Mengenai pernyataan, “adanya pergeseran penggunaan Hebrew ke Aramaic” KONTRADIKTIF dengan pernyataan, “Memang benar Hebrew adalah bahasa dominan di naskah Dead Sea Scrolls tetapi bukan satu2nya bahasa”. Pernyataan tersebut Anda keluarkan setelah saya mengemukakan bukti arkeologis di Qumran mengenai eksistensi bahasa Ibrani yang sangat dominan (disamping bahasa Aramaik). 

Kalimat, “adanya pergeseran penggunaan Hebrew ke Aramaic” BERBEDA MAKNANYA dengan pernyataan, “Memang benar Hebrew adalah bahasa dominan di naskah Dead Sea Scrolls tetapi bukan satu2nya bahasa”. Jika Anda mengklaim ada pergeseran bahasa dari Ibrani ke Aramaik, maka seharusnya jumlah tulisan berbahasa Ibrani sepenuhnya tergantikan oleh bahasa Aramaik. Faktanya justru bahasa Ibrani masih dipakai sebagai bahasa komunikasi dan peribadahan (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
Berikut kajian dr M.O. Wise, penggunaan standard biblical hebrew umumnya di kalangan atas terutama utk literary purposes.  Judean Villages A. Upper Class High form—Standard Biblical Hebrew for most genres Standard Literary Aramaic, Greek for contracts, receipts Spoken Aramaic for letters Low form—Mishnaic Hebrew/Aramaic, Greek B. Lower Class High form—Mostly illiterate Low form—Mishnaic Hebrew/Aramaic Jerusalem A. Upper Class High form—Standard Biblical Hebrew for most genres Standard Literary Aramaic for a few genres and ossuary inscriptions Spoken dialects of Mishnaic hebrew and Aramaic for letters, contracts at certain times Mishnaic Hebrew for written halakic discussions, temple record keeping Greek Low form—Aramaic, Greek B. Upper Class High form—Mostly illiterate Low form—Aramaic, Greek, Mishnaic Hebrew dialects

Bible Scholars lainnya juga membedakan antara wilayah Jerusalem/Judea dgn wilayah Galilea. Aramaic cukup kuat di bagian utara yg kadangkala disebut juga sebagai bahasa Ibrani dialek Galilea. Ini ada korelasinya dgn background sejarah, penyebaran Aramaic di Palestina dimulai pd periode kerajaan Assyrian (720 CE) saat itu Aramaic menjadi bahasa internasional dlm diplomasi dan pengaruhnya semakin besar sejak periode Persia (538-332 CE). Wilayah bagian utara yg berbatasan dgn Asyur/Persian jelas terkena dampak yg paling kuat.

Jelaslah pergeseran dr Hebrew-Aramaic tdk harus diartikan hitam putih, tapi harus dilihat secara detail mengacu jenis/kelompok masyarakat & geografi. Artinya Hebrew bukanlah bahasa tunggal yg tadinya begitu dominan di kalangan Yahudi terutama sebelum masa pembuangan. Tetapi sejak masa pembuangan & terjadinya proses helenisasi sejak masa Alexander membuat bahasa di Palestina menjadi heterogen. Neh 13:24 Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi (16 Maret 2012).

--------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Pernyataan bahwa Galilea adalah basis bagi penggunaan bahasa Aramaik nampaknya harus ditinjau ulang. Galilea merupakan sebuah wilayah yang sangat dekat dengan orang-orang Yahudi sebagaimana Yudea. Yosephus menggambarkan populasi penduduk tersebut di masa dia hidup yang didominasi oleh orang-orang Yahudi. Demikian pula Chancey dan Meyers menuliskan, “bahasa Ibrani dan literatur” tetap “mendominasi wilayah tersebut pada saat itu” (Mark Chancey and eric M. Meyers, “How Jewish was Sepphoris in Jesus’ time? Biblical Archaelogical Review, July-August 2000, p.33). Misnah mengatakan hal serupa demikian: “Orang Galilea menulis dengan cara yang sama dengan orang Yerusalem” (Tamud, Ketuvot 52b)

Orang Galilea adalah Yahudi, faktanya pada tahun 102 SM kota tersebut dijadikan sasaran cemooh oleh musuh pada hari Sabat, karena orang-orang Yahudi Galilea tidak berangkat berperang pada saat mereka beristirahat (Encylopedia Judaica, Vol 7, p. 266). Sinagoganya sendiri memiliki ketajaman arsitektural dari model orang-orang Galilea (Lee I. Levine, The Ancient Synagogue, 2000, p.198). Tiberias berada di Galilea kemudian menjadi pusat para Sanhendrin dimana Misnah menerima bentuk terakhirnya. Dugaan bahwa bahasa Ibrani menjadi bahasa asli dan sehari-hari yang diucapkan di Yudea dan Aramaik dipergunakan oleh populasi orang Yahudi di Galiela, merupakan sebuah diskriminasi yang secara historis tidak dapat dipertahankan.

Perbedaan bahasa Ibrani orang Yudea dan Galilea diibaratkan orang Yudea berbahasa Inggris Oxford sementara orang Galilea berbahasa Inggris Scotlandia (Brent Mingge, Jesus Spoke Hebrew)

Talmud menyatakan bahwa: “orang-orang Yudea...jelas dalam bahasa mereka...namun orang-orang Galilea...tidak jelas dalam bahasa mereka...satu kali beberapa orang Galilea datang mencari sesuatu dan berkata ‘siapa yang memiliki amar?’, ‘dasar orang Galilea bodoh!’, mereka berkata padanya, ‘apakah yang kamu maksudkan seekor keledai (khamor) untuk ditunggangi? Atau anggur (khamar) untuk diminum? Atau bulu domba (amar)untuk dipakai? Atau domba (amar) untuk disembelih? (Talmud, Eruvin 53a,b).

Spolsky dan Cooper menegaskan sbb: “Talmud mendiskusikan dengan kesungguhan mengenai detail jenis kesalahan yang dibuat penduduk Galilea dalam jenis bahasa Ibrani mereka...khususnya...pengucapan yang ceroboh yang menuntun pada kesalahpahaman yang menggelikan” (Bernard Spolsky and Robert L. Cooper, The Languages of Jerusalem 1991, p. 22;) (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
<<<Shem: Dari 215 koin yang ditemukan oleh Ya’akov Meshorer, seorang Kurator Numismatic Department of the Israel Museum, hanya 99 yang bertuliskan huruf Ibrani dan 1 saja dalam bahasa Aramaik (Ibid., p.55). Bagaimana mengorelasikan antara pernyataan Anda dengan kesaksian arkeologis tersebut?>>>

Sayangnya anda tdk mencantumkan referensi tulisan Meshorer yg anda gunakan utk dilakukan crosscheck. Anda hanya menyebutkan koin2 berbahasa Ibrani & Aramik lalu yg bahasa Yunani-nya mana? :-) so mengangkat masalah hebrew-aramaic bukan berarti saya aramaic primacist, tetapi saya ingin mendudukan secara proporsional penggunaan bahasa2 ini menurut data sejarah..

Saya sajikan tulisan Yaakov Meshore dlm BAR berkaitan hal ini: "The oldest known coins were struck in Lydia, in western Asia Minor, just before 600 B.C... coins were in common use among the Greeks and had reached the East in small quantities.Most of the coins were Greek, but the few Phoenician coins are evidence of the beginnings of local Middle Eastern mintings...Early fourth century coins from Gaza are especially inter esting.. Some of the inscriptions on the coins imitate Greek inscriptions; others are in Phoenician and Aramaic.. The first Jewish coins, dated about 350 B.C". Meshorer, Yaakov. “The Holy Land in Coins.” Biblical Archaeology Review, Mar 1978, 32-38.

Dari data ini coin dgn inskripsi Aramaic lebih dulu ada dibanding coin hebrew apalagi jika dibandingkan coin Greek. Bahkan coin Greek digunakan di lingkungan Bait Allah, bukankah Yesus pernah berdialog dgn ahli Taurat berkaitan coin yg bergambar kaisar?  "...During the first century B.C. and the first half of the first century A.D., the main currency in use in Palestine continued to be the silver shekel and silver half-shekel from Tyre .. They were circulated throughout the Middle East and, although bearing pagan symbols, were prescribed by the Jews as the only currency acceptable for the special sacred payments and tributes to the Jerusalem Temple.". Meshorer Yaakov, idem (16 Maret 2012)
 --------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Pernyataan Ya’akov Meshorer yang saya kutip di atas berasal dari buku David Bivin dan Roy Blizard berjudul Understanding the Difficult Word of Jesus pada halaman 33 (bukan 55 sebagaimana tulisan saya sebelumnya) dan David Bivin merujuk pada buku karya Ya’akov Meshorer dengan judul “Jewish Coins of the Second Temple”, 1967.

Anda khoq membandingkan penemuan koin di tempat yang berbeda? Saya berusaha membuktikan penemuan Ya’akov Meshorer di Yerusalem dimana dari dari215 koin yang ditemukan hanya 99 yang bertuliskan huruf Ibrani dan 1 saja dalam bahasa Aramaik Lha Anda khoq malah membicarakan penemuan koin Yunani di Lydia? Bukankah itu di luar Yerusalem? “Lydia (Assyrian: Luddu; Greek: Λυδία) was an Iron Age kingdom of western Asia Minor located generally east of ancient Ionia in the modern Turkish provinces ofManisa and inland İzmir. Its population spoke an Anatolian language known as Lydian. At its greatest extent, the Kingdom of Lydia covered all of western Anatolia. Lydia (known as Sparda by the Achaemenids) was a satrapy (province) of the Achaemenid Empire, with Sardis[1] as its capital. Tabalus, appointed by Cyrus the Great, was the first satrap (governor). (See: Lydia (satrapy)). Lydia was later the name for a Roman province. Coins are thought to have been invented in Lydia[2] around the 7th century BC.

http://en.wikipedia.org/wiki/Lydia

Memang coin inskripsi Hebrew lebih byk dibanding inskripsi Aramaic, jika dikaitan dgn level masyarakat, Aramaic cenderung digunakan di kalangan bawah, maka cukup wajar coin lebih byk Hebrew mengingat posisi kalangan atas yg cenderung ke Hebrew terutama berkaitan dgn literary purposes. Tetapi jika dibanding dgn inskripsi Greek jelas masih greek lebih dominan (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
Penyebaran coin greek cocok dgn tulisan awal saya mengenai kondisi Palestina yg terpengaruh helenisasi termasuk penggunaan bahasa sehar2i. Petrus dan murid2 lainnya adalah nelayan di Kapernaum kota di pinggiran danau Galilea. Dlm melakukan aktivitas perdagangan tentu akan melibatkan bahasa Greek sebagai lingua franca yg umumnya greco roman termasuk di palestina khususnya di wilayah Galilea.

"Lower Galilee was a center for trade with the Mediterranean, the Sea of Galilee and the Decapolis regions. .. Galilee was a center for import and export as well as general trade, resulting in a genuinely cosmopolitan flavor...It [Capernaum] was a fishing village, with fishing apparently constituting its major source of economic gain. Nearby was Tiberias, a city built by Herod Antipas, where there was a population that was probably even more bilingual than Jerusalem...Many of his [Jesus'] disciples were fishermen who worked on the Sea of Galilee, including Simon Peter, Andrew, James and John. They almost assuredly would have need to conduct in Greek much of their business of selling fish. It is also worth nothing that, of his disciples, Andrew and Philip had purely Greek names..", Bruce Chilton and Craig Evans, Studying the Historical Jesus: Evaluations of the State of Current Research, , eds. Brill: 1994, 135-136 (16 Maret 2012)
-------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Anda mengacaukan mengenai fakta penemuan koin Yunani di Lydia sebuah kota di Asia Minor dengan penemuan koin Ibrani di Yerusalem. Apakah kurang jelas hasil pembuktian arkeologis Yaakov Meshorer yang saya kutip sehingga masih juga mengutip pernyataan Bruce Chilton and Craig Evans dalam Studying the Historical Jesus: Evaluations of the State of Current Research ? Asumsi vs Fakta arkeologi! (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
<<<Shem: Data-data induktif dari Injil sudah saya sampaikan bahwa Yesus tidak terlihat sedang berbicara dalam bahasa Yunani saat mengajar atau berkomunikasi harian dengan penduduk Yerusalem. Apakah karena bahasa Yunani adalah bahasa Lingua Franca sudah menjamin kemampuan orang Ibrani berbahasa Yunani, sementara Yosephus yang terpelajar saja terbata-bata dan mendeskripsikan sikap bangsanya yang menolak penggunaan bahasa Yunani?>>>

Mengenai data internal dr Gospel seputar kosakata, akan saya bahas pd diskusi2 berikutnya. Point awalnya dlm gospel terdapat kosakata unik Yunani sehingga jika dikorelasikan dgn kajian setting sejarah Palestina, jelas menunjuknya percakapan Yesus bisa menggunakan Hebrew/Aramaic atau Greek (16 Maret 2012)
------------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Sebaiknya Anda segera menanggapi bukti-bukti internal yang saya ajukan dan saya segera meminta Anda untuk memberikan bukti internal dalam Injil bahwa Yesus berbicara bahasa Yunani (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
Jika Yoshepus terbata-bata dlm bahasa Yunani apakah mungkin dia bisa menjadi penerjamah Jenderal Titus? Seorang bisa terlihat lancar berbahasa Inggris, tapi bagi native speaker akan mengetahui adanya kejanggalan dlm pelafalan kata (pronunciation). Orang Yahudi bukannya menolak mempelajari bahasa lain seperti Yunani, tepatnya mereka tdk menganggap suatu hal penting utk mempelajari secara akurat sampai pada pronunction yg benar (16 Maret 2012).
 ------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Apakah Anda bisa membuktikan bahwa apa yang disuruh sampaikan oleh Titus adalah sebuah maklumat panjang lebar kepada orang Yahudi? Jika isinya hanyalah sebuah anjuran dan perintah singkat, dengan kualifikasi bahasa sekelas sarjana Yahudi seperti Yosephus, bukan suatu masalah. Namun itu tidak membuktikan bahwa Yosephus fasih berbahasa Yunani. Apalagi sudah terbukti bahwa karya terjemahan Yosephus dilakukan oleh asistennya (18 Maret 2012)


Jimmy Jeffry:
<<<Shem: Kita tidak menampik bahwa ada ragam bahasa di Yerusalem di zaman Mesias hidup sebagaimana terekam dalam 19:20 sbb: “Banyak orang Yahudi yang membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin dan bahasa Yunani”. Ada tiga bahasa yang bereksistensi zaman itu, Ibrani (plus Aramaik), Latin dan Yunani. Namun jangan lupa, fungsi dan kedudukan bahasa itu tidak sama. Talmud mengatakan sbb: “Empat bahasa memiliki nilai masing-masing: Bahasa Ibrani untuk nyanyian, Latin untuk peperangan, Aramaik untuk nyanyian penguburan dan Bahasa Ibrani untuk percakapan” (Jerusalem Talmud, Tracate Sotah 7:2, 30a). Sayangnya, informasi dalam Talmud tersebut meruntuhkan asumsi Anda. Bahasa Yunani tidak dipergunakan sebagai bahasa percakapan, masuk dalam kategori pun tidak. Sebaliknya, bahasa Ibrani adalah bahasa percakapan orang-orang Yahudi. Jika Yesus secara antropologis adalah manusia Yahudi (Ibr 7:14), logiskah jika Dia berbicara dalam bahasa Yunani dengan para murid-murid-Nya? Kalau hanya sekedar bisa, kita patut menduganya. Bisa berbahasa Yunani BERBEDA dengan menggunakan bahasa Yunani sebagai bahasa percakapan.>>>

Jelas dlm Gospel sendiri diakui keberadaan bahasa-bahasa ini termasuk eksistensi Yunani. Sekarang masalah kutipan dlm Talmud yg dijadikan proof text. “Four languages are of value: Greek for song, Latin for war, Aramaic for dirges, and Hebrew for speaking”. Jerusalem Talmud, Tracate Sotah 7:2, 30a.

Jerusalem Talmud dikompilasi pd sekitar abad ke-4, dan ditulis pd periode Tannaitik (70-200 M) atau periode Ammoraik (abad 3-6). Seharusnya perlu dijelaskan juga setting sejarah dr Tracate Soteh ditulis dlm konteks apa kutipan tsb? Karena masalahnya Bible Scholars mewanti-wanti terhadap pengambilan data Talmud utk dijadikan rujukan sejarah. Salah satunya R.T.France yg pesimis utk mendapat informasi sejarah akurat dr Talmud, karena menurutnya para rabi lebih mengutamakan pokok pembahasan pada Hukum dan Teologi dibanding menyajikan informasi sejarah.(R.T.France, The Evidence of Jesus, Downers Grove, InterVarsity Press, 1986) (16 Maret 2012)
 -------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Ah, Anda terlalu pesimis dan mencari referensi yang mendukung sikap pesimis Anda. Mengenai signifikasi kedudukan Talmud Anda bisa membaca kajian saya berjudul:

TALMUD SEBAGAI LITERATUR RABINIK & PERANNYA DALAM MEMAHAMI LATAR BELAKANG DUNIA KEAGAMAAN PRA KRISTEN

http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/03/talmud-sebagai-literatur-rabinik.html

YESUS DAN KONSEP MESIAS DALAM TANAKH DAN LITERATUR RABINIK

http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/10/yesus-dan-konsep-mesias-dalam-tanakh.html

Satu hal Anda harus ketahui. Talmud LEBIH TUA USIANYA dibanddingkan berbagai Dictionary yang Anda berikan sebagai rujukan. Masih ada banyak Dictioanry yang menihilkan fungsi bahasa Ibrani sebvagai bahasa tutur. Dan semua pernyataan tersebut gugur oleh adanya fakta bahwa bahasa Ibrani tetap dipergunakan sebagai bahasa percakapan menurut Tracate Sotah 7:2, 30a (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
Pengelompokan bahasa dlm Talmud tsb patut dipertanyakan, apakah itu sekedar pandangan pribadi dr rabi tsb dgn melakukan simbolisasi atau merepresentasikan keadaan real yg ada di Palestina? Greek for song, apakah berarti tdk ada lagi pujian dlm liturgi pujian seremonial dlm Hebrew & semuanya diganti ke greek? ini tentu akan berbalik menyerang posisi sdr Shem sendiri :-)

Latin for war, mungkin menjadi simbol imperium Romawi padahal bahasa yg umum digunakan pd kekaisaran Romawi di bagian timur Greco Roman justru Greek. Aramaic fo dirges, apakah proses ritual penguburan yahudi semuanya menggunakan Aramaic? mungkin menjadi simbol "rendahnya" Aramaic dimata rabi tsb, tetapi ini bisa cocok utk konteks penggunaan Aramaic yg memang byk dikalangan level bawah termasuk di wilayah Galilea yg jauh dr Yerusalem tempat pusatnya para Rabi & Imam Besar. Hebrew for speaking, apakah tdk ada percakapan dlm bahasa lain? mungkin saja ini jadi standar bahasa percakapan di kalangan rabi tetapi belum tentu utk masyarakat umum (16 Maret 2012).
--------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Itu tugas Anda untuk membuktikan apakah kutipan pernyataan dalam Tracate Sotah 7:2, 30a tidak memiliki bobot historis. Saya tunggu sanggahan Anda! (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
So.. pengkategorian dlm Talmud itu sangat lemah utk dijadikan standard informasi sejarah tentang penggunaan bahasa2 di Palestina. Akan lebih tepat kutipan tsb sebagai pandangan pribadi rabi penulisnya berdasarkan simbolisasi yg dilakukannya. Karena berbagai data sejarah & arkeologi justru menyatakan lain bahkan para rabi-pun juga tahu bah. Yunani.

"...Presumably the chief priests and leaders of the prominent families were trained in Jewish traditions and also in Greek so that they could communicate with the imperial government". Anthony J. Saldarini. Pharisees, Scribes and sadducees in palestinian society, Eerdmans, 2001 (16 Maret 2012)
-------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Apa dalil Anda untuk membuktikan pernyataan, “pengkategorian dlm Talmud itu sangat lemah utk dijadikan standard informasi sejarah tentang penggunaan bahasa2 di Palestina?” Silahlkan Anda meluangkan waktu membaca kajian saya mengenai signifikasi Talmud berikut ini:

TALMUD SEBAGAI LITERATUR RABINIK & PERANNYA DALAM MEMAHAMI LATAR BELAKANG DUNIA KEAGAMAAN PRA KRISTEN

http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/03/talmud-sebagai-literatur-rabinik.html 

terdapat pararelisasi antara ajaran Yesus dengan mazhab Farisi Yahudi yang terekam dalam Talmud sehingga ada dugaan mazhab Yudaisme Yesus adalah Farisi. Pandangan ini diwakili oleh Gershon Winkler dalam bukunya, “The Way of the Boundary Crosser

Not Subject to the Law of God 


Jimmy Jeffry:
Sekarang saya akan berikan data sejarah & arkeologi yg justru menunjukan Greek telah menjadi bahasa yg umum di Palestina.

"...From the third century B.C.E. , public inscriptions were regularly in Greek...Major inscriptions of import for Jews in this period were in Greek, from Caesar's decree in the Galilee regarding the sanctity of tombs to the public notice forbidding admission of the allogenai into various sections of the Jerusalem Temple...This means that for Jesus to have conversed with inhabitants of cities in the Galilee, and especially of cities of the Decapolis and the Phoenician regions, he would have had to have known Greek, certainly at the conversational level. The modes and forms of communication deriving from the Greek tradition would not have had to be acquired by Greek editors or writers of a later generation, as the form-critical school assumes....Nevertheless, the dominant medium of communication in the Jesus tradition seems to have been Greek." The Galilee in Late Antiquity, Lee Levine (ed.), Jewish Theological Seminary of America: 1992

Bahkan penggunaan Yunani juga sampai ke masyarakat level bawah, berbagai data sejarah & arkeologi telah membantah asumsi sebelumnya. 

" ..It has sometimes been suggested that Greek was the language of the upper classes and the educated, whereas Aramaic continued to be spoken by the unlettered especially in the country areas. However, this assumption has been seriously challenged by recent evidence and is based on a too intellectualist understand of the whole hellenization process in Palestine. The Greek documents from Waddis Murabbat, Habra and Seiyal are those of country people, and many ossuary inscriptions, both by the quality of the Greek and their craftsmanship, have no particular signs of sophistication or education.....these were not confined to the cities but were distributed throughout the villages and estate in charge of the affairs of the government. The frequent journey of the officials, some of higher, others of lesser rank, ensured a network of communication that tied village life to various cities and thouched everybody from the poorest peasant to the various village officials" [ Sean Freyne, Galilee from Alexander the Great to Hadrian 323BCE to 135CE: A Study of Second Temple Judaism, Sean Freyne, T&T Clark:1980, 139-141

Van der Horst telah meniliti berbagai jewish inscription & menyimpulkan Greek cukup dominan di Palestina.

"...In Jerusalem itself about 40 percent of the Jewish inscriptions from the first-century period (before 70 C.E.) are in Greek. We may assume that most Jewish Jerusalemites who saw the inscriptions in situ were able to read them” Jewish Funerary Inscriptions—Most Are in Greek, Pieter W. van der Horst, BAR 18:05, Sep/Oct 1992.

So..dari seluruh data ini telah menggugurkan pendapat sdr Shem Tov, kutipan Talmud yg dijadikan proof text justru lemah dibandingkan data arkeologi & sejarah yg ada (16 Maret 2012)
-------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
Sekali saya tegaskan bahwa Talmud LEBIH TUA dibandingkan berbagai informasi yang disampaikan dalam literatur yang Anda rujuk. Tugas Anda sekarang adalah membuktikan ketidakbenaran dan ketidaksignifikanan informasi dalam Talmud tersebut. Ingat, informasi Talmud bukan hanya satu atau dua kutipan namun banyak kutipan yang berusaha memberikan informasi berharga pada kita mengenai eksistensi bahasa Ibrani sebagai lashon ha Qodesh dan bahasa percakapan sehari-hari (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
<<<Shem: Bahkan rasul Paul berbicara dalam bahasa Yahudi (Kis Ras 21:40 dan 26:14). Naskah Yunani menyebutnya dengan Hebraidi Dialektoon. Apa yang dimaksudkan dengan Hebraidi Dialektoon? Mengutip pandangan J.M. Grintz dalam Journal of Biblical Literatur, 1960, D. Bivin dan R. Blizzard mengatakan sbb: “Penyelidikan atas tulisan Yosephus (ahli sejarah bangsa Yahudi Abad I Ms, red) menunjukkan tanpa keraguan bahwa kapan saja Yosephus menyebut “glota Ebraion” (lidah Ibrani) dan “Ebraion dialekton” (dialek Ibrani) dia selalu memaksudkan artinya, “bahasa Ibrani” dan bukan bahasa lain” (Understanding the Difficult Word of Jesus, 2001, p.42).>>>

Khusus kajian berkaitan kosakata, saya tunda dulu pembahasannya, termasuk berkaitan dgn Paulus (16 Maret 2012)
-------------- 

Shem Tov (Teguh Hindarto):
Saya harap ini bukan cara Anda untuk menghindari dari tantangan saya untuk memberikan bukti internal bahwa Paul berbicara Yunani (sekalipun saya tidak menyangkal kemampuan minimal Paul dalam bahasa Yunani) dalam naskah PB (18 Maret 2012)

Jimmy Jeffry:
so.. dari seluruh kajian ini, semakin memberi bukti kuat terhadap posisi saya sebelumnya. Pada masa Yesus, bahasa Greek sudah umum digunakan di samping Hebrew/Aramaic. Kemungkinan besar Yesuspun tahu bahasa Yunani, apalagi dia tinggal di Nazareth hanya beberapa mil dr Shepporis yg menurut ahli begitu bernuansa helenistic seperti terlihat dr berbagai arsitektur bangunan & petunjuk lainnya. Yesus byk melakukan pelayanan di daerah Galilea yg tingkat penetrasi greek begitu kuat & berada di sekitar Dekapolis, bahkan Yesus pernah ke Sidon & Syro Fenisia kota helenis di luar Palestina (16 Maret 2012).
---------------- 
Shem Tov (Teguh Hindarto):
He..he...terlalu dini Anda membuat klaim. Silahkan memberikan sanggahan balik atas data dan analisis yang saya berikan untuk menyanggah tulisan Anda. Selama Anda BELUM BISA MEMBUKTIKAN hal-hal berikut: Yesus berbicara dalam bahasa Yunani dalam naskah PB Paul berbicara dalam bahasa Yunani dalam naskah PB Yesus membaca Septuaginta di Sinagog, maka Anda belum berhak mengklaim bahwa posisi argumentasi Anda tidak tersanggah. Justru, meminjam istilah Anda, pernyataan bahwa “Kemungkinan besar Yesuspun tahu bahasa Yunani, apalagi dia tinggal di Nazareth hanya beberapa mil dr Shepporis yg menurut ahli begitu bernuansa helenistic...” adalah sebuah pernyataan filosofis belaka (18 Maret 2012)


0 komentar:

Posting Komentar