RSS Feed

DISKUSI SHEM TOV (TEGUH HINDARTO) DENGAN ALBERT RUMAMPUK MENGENAI JULUKAN KURIOS BAGI YESUS: TUAN ATAU TUHAN? (SERI 4)

Posted by Teguh Hindarto





Artikel saya berjudul “Julukan Kurios Bagi Yesus: Tuan atau Tuhan” yang saya posting di blog dan dishare dalam sejumlah group diskusi telah menimbulkan tanggapan dan reaksi dari Albert Rumampuk.

http://bet-midrash.blogspot.com/2011/11/julukan-kurios-bagi-yesus-tuan-atau.html

http://bet-midrash.blogspot.com/2011/11/bagian-kedua-dalam-bagian-pertama.html

Berikut ini saya akan posting hasil diskusi secara berseri dalam Group “Diskusi Cerdas Judeochristianity dan Kristen”


http://www.facebook.com/groups/259025264138201/426654070708652/


DISKUSI SERI 4


Shem Tov:

Anda harus membedakan antara “keilahian Yesus” (hakikat Yesus sebagai Sang Firman Tuhan) dan “julukan Yesus”. Saya tidak mempersoalkan keilahian Yesus. Saya mempersoalkan akurasi terjemahan kata Kurios/Adon bagi Yesus yang diterjemahkan Tuhan, dalam bahasa Indonesia tidak tepat. Saya tidak akan mengulangi dalil saya. Sudah jelas.

Penerjemahan kata Kurios tidak perlu menghubungkan dengan keilahiannya karena toch dalam bahasa Inggris, kata Kurios diterjemahkan secara lurus dengan kata Lord. Kata Lord bisa ditujukan pada Tuhan dan dapat ditujukan pada manusia. Jika Tuhan yang bernama YHWH disapa dengan Kurios, maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan atau Penguasa. Jika Herodes, Petrus, Yohanes disapa Kurios maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan. Jika Yesus disapa dengan Kurios maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan. Maka menerjemahkan kata Kurios dengan Tuhan terhadap Yesus, sungguh menimbulkan kerancuan bahasa dan kerancuan akidah karena kata Tuhan dalam bahasa Yunaninya Theos dan dalam bahasa Ibraninya Elohim. Dalam percakapan, Yesus tidak pernah disapa dengan Elohim atau Theos melainkan Adoni atau Kurios.

Kembali kepada Yohanes 9:38 dan 35, Anda berkata, “dalam Yoh 9:35, merupakan tantangan untuk beriman pada-Nya dan tentu mengisyaratkan keilahian Kristus. Setelah Yesus menjelaskan identitasnya, orang tersebut lalu menyembah-Nya. Karena Yesus disembah, maka Dia sudah pasti adalah TUHAN / ALLAH (sesuai dengan Mat 4:10). Maka kata KURIOS (ayat 38) harus diterjemahkan ‘Tuhan”. Anda melakukan lompatan kesimpulan terhadap Yohanes 9:35 yang merujuk pada Daniel 7:7-14 mengenai BAR ENOSH (ANAK MANUSIA) dengan menyimpulkan “Dia pasti Tuhan/Allah”. Sudah jelas Daniel 7:7-14 berbicara mengenai Bar Enosh BUKAN soal YHWH yang adalah Tuhan yang Esa. Darimana Anda berkesimpulan bahwa Yesus pastilah harus disapa Tuhan?

Jadi kalau Anda menuduh saya “lucu”, dimana letak kelucuan saya?
-------------
Albert Rumampuk:

Penerjemahan kata Kurios tidak perlu menghubungkan dengan keilahiannya? Lalu harus dihubungkan dengan kemanusiaan Yesus? Anda akui tidak bahwa Yesus adalah TUHAN sejati sekaligus manusia sejati? Lalu jika konteks ayat yang dimaksud menunjuk pada keilahian Yesus, maka kata KURIOS untuk Yesus tetap bermakna ‘tuan’? Sebuah terjemahan yang amburadul dan out of konteks! Yesus Kristus bukan hanya manusia, tapi juga Tuhan yang sesungguhnya. Dalam kasus percakapanNya dengan perempuan Samaria, maka kata KURIOS memang bermakna ‘tuan’. Tetapi saat para murid dan orang-orang Yahudi menyembah-Nya, itu tentu tak bisa diterjemahkan ‘tuan’ tetapi TUHAN. Anda katakan menerjemahkan kata Kurios dengan Tuhan terhadap Yesus, sungguh menimbulkan kerancuan bahasa dan kerancuan akidah? Justru jika kata itu diterjemahkan ‘tuan’ (walaupun menunjuk pada keilahian Yesus) yang akan menimbulkan kesalahpahaman tentang diri Kristus. Saya curiga pengakuan anda yang mengamini keilahian Yesus hanyalah ucapan belaka untuk menutupi pemahaman yang sebenarnya. 

Anda katakan penafsiran saya dalam Yoh 9 adalah sebuah ‘lompatan kesimpulan’? Sudah saya akui bahwa dalam ayat itu Yesus memang disebut ‘anak manusia’, tetapi konteks menjelaskan bahwa sang ‘anak manusia / Yesus’ itu justru disembah. Jika Anak manusia itu bukan Tuhan, kenapa menerima sembah? Mana ada seorang manusia disepanjang PB yang mau menerima sembah? Apakah Teguh Hindarto mau disembah dan menerima sembah jemaat anda? Mau atau tidak?? Silahkan dijawab YA atau TIDAK!

Kalimat anda: “Darimana Anda berkesimpulan bahwa Yesus pastilah harus disapa Tuhan?” semakin membuat saya geli.
--------------- 
Kalau penerjemahan kata Kurios harus melibatkan keilahian Yesus sebagai Sang Firman, lalu mengapa terjemahan bahasa Inggris tetap menerjemahkan dengan kata Lord, baik untuk Yesus dan rasul-rasulnya bahkan malaikat (Band. Kis 10:4). Saya mengakui Keilahian (Godhead) dan kemanusiaan. Bedakan antara Keilahian/Ketuhanan (Godhead) dengan Tuhan (God). Saya katakan saya mengakui Ketuhanan Yesus dalam arti hakikat Yesus adalah Sang Firman. Sang Firman tidak diciptakan melainkan daya cipta Tuhan yang setara, sehakikat, melekat dengan Tuhan. Namun Yesus sebagai perwujudan Sang Firman Tuhan, tidak pernah disebut dengan Tuhan (Elohim/Theos/God). Maka pertanyaan Anda harus dikoreksi. Bukan “Anda akui tidak bahwa Yesus adalah TUHAN sejati sekaligus manusia sejati?” tapi “Apakah Anda mengakui Keilahian/Ketuhanan Yesus dan kemanusiaannya?”

Bagaimana mungkin terjemahan kata Kurios yang diterjemahkan dengan Lord kemudian saya usulkan diterjemahkan Tuan atau Junjungan Agung disebut “amburadul” dan “out of context?” 

Silahkan Anda membaca Yohanes 21:7 sbb: “Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau” (terjemahan LAI). Nah, pada ayat ini tidak ada indikasi penyembahan apapun saat kata Kurios/Lord ditujukan pada Yesus yang diterjemahkan oleh LAI dengan Tuhan. Oleh karenanya, penerjemahan kata Kurios bagi Yesus harus Anda terjemahkan dengan Tuhan hanya berdasarkan sikap penyembahan yang ditujukan pada Yesus justru itu yang “out of context” karena dari semua kasus penyembahan yang tercatat tidak lebioh dari lima kasus dalam Kitab Injil tidak dihubungkan dengan status dan kedudukan Yesus yang menggantikan kedudukan YHWH sebagai Tuhan. Penyembahan yang ditujukan pada Yesus berkaitan dengan status “Anak Manusia” dan “Anak Tuhan” yang datang dari Sorga.Mengenai pernyataan Anda, “Justru jika kata itu diterjemahkan ‘tuan’ (walaupun menunjuk pada keilahian Yesus) yang akan menimbulkan kesalahpahaman tentang diri Kristus. Saya curiga pengakuan anda yang mengamini keilahian Yesus hanyalah ucapan belaka untuk menutupi pemahaman yang sebenarnya”. Curiga? Menutupi pemahaman yang sebenarnya? Ah, bawaan dan style Anda berdialog sejak dahulu memang bermodalkan prasangka. Anda membuat labeling dan kategorisasi terhadap siapa Anda berbicara. Kemudian Anda akan membuat sejumlah pernyataan yang telah ditunggangi prasangka dan labeling negatif terhadap sejumlah pernyataan yang Anda tidak mengerti dari lawan bicara Anda. Kesalahpahaman? Baiklah, saya akan jelaskan kembali dengan memperbesar kesabaran saya.


Sekalipun secara hakikat, Yesus adalah Firman Tuhan dan Firman Tuhan adalah Tuhan itu sendiri (Yoh 1:1), namun penyebutan “Tuhan Yahshua” atau “Tuhan Yesus”, menimbulkan sejumlah persoalan teologis. Sekali lagi, yang dipersoalkan bukan HAKIKAT-NYA melainkan PENYEBUTAN-NYA atau SAPAAN terhadap pribadi-Nya. Apakah Dia lebih tepat disapa “Tuan” atau “Tuhan” saat Dia masih berkarya di bumi dan saat setelah kebangkitan-Nya dan kenaikan-Nya ke sorga? Pertanyaan ini bukan hendak meragukan “Ketuhanan” atau “Divinitas” Yesus, melainkan mempertanyakan sebutan yang proper bagi Yesus, apakah “Tuan” atau “Tuhan”?

Beberapa persoalan teologis yang dapat kita temukan adalah sbb: Dalam Yohanes 4:11 versi Lembaga Alkitab Indonesia dikatakan, “Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?”. Bagaimana mungkin perempuan Samaria menyapa dengan sebutan “Tuhan”, karena sebutan “Tuhan”, selalu menunjuk pada Sang Pencipta? Persoalan selanjutnya ditemukan dalam 2 Korintus 11:26, “Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan” . Bagaimana mungkin sebutan Tuhan yang dikhususkan bagi Sang Pencipta, dapat mengalami kematian dan menjadi mayat? “God is Dead” –ungkapan filsuf Nietzhe- mungkinkah Tuhan mati? Demikian pula dalam Lukas 24:3 dikatakan,”…dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus”. Tuhan menjadi mayat? Sungguh tidak dapat dibayangkan bahwa Kekristenan bertuhankan mayat…

Persoalan-persoalan teologis yang mengemuka ini harus disikapi dengan melakukan analisis teks bahasa, baik Ibrani maupun Aramaik serta Greek sebagai bahasa yang dipergunakan pertama kali untuk mengkomunikasikan kehidupan dan ajaran Yesus Sang Mesias. Tanpa analisis kebahasaan, akan menimbulkan sejumlah persepsi yang spekulatif dan tidak firmaniah.

Merujuk pada Kitab TaNaKh (Torah, Neviim, Kethuvim), yang lazim dikenal oleh Kekristenan dengan sebutan Kitab Perjanjian Lama, baik yang berbahasa Ibrani maupun Greek yang dikenal dengan sebutan Septuaginta serta berbahasa Aram yang dikenal dengan sebutan Peshitta, maupun Kitab Perjanjian Baru versi Yunani dan Aramaik serta terjemahan Ibrani modern, ada beberapa gelar atau sapaan yang harus kita ketahui, yaitu : Adon, Adonai, Elohim (Ibr) atau Maran, MarYah, Alaha (Aram) serta Kurios, Theos (Greek).

Nah, dari penjelasan dapat terlihat justru penerjemahan kata Kurios bagi Yesus yang diterjemahkan secara lurus oleh LAI dengan Tuhan justru yang selalu menimbulkan salah paham. Bagi siapa? Bagi kaum Muslim dan bagi orang Kristen yang mau berfikir kritis dan melihat dari aspek kajian penerjemahan bahasa. Maka tudingan Anda bahwa gugatan saya terhadap penerjemahan kata Kurios dengan Tuhan yang ditujukan pada Yesus akan menimbulkan salah paham, memang bisa saja terjadi karena masih sedikit orang Kristen yang menggeluti persoalan ini.

Shem:

Saya harus bersabar memberi penjelasan pada Anda yang masih menggunakan terminologi yang masih umum diberlakukan di kalangan Kristen, dimana kami sudah meninggalkan dan menggunakan terminologi rekosntruktif yang saat ini kami pergunakan.

Saya harus membuat persamaan terminologi dahulu.

Elohim=Alaha=Theos=God= Tuhan (Orang Kristen di Indonesia menerjemahkan dengan Allah)

Adonay/Adon=Maran=Kurios=Lord= Tuan/Penguasa (Orang Kristen di Indonesia menerjemahkannya dengan Tuhan dan Tuan)

YHWH (Yahweh) adalah NAMA Tuhan Pencipta

Yesus adalah NAMA Juruslamat, Anak Tuhan, Sang Firman yang menjadi manusia

Yesus tidak pernah disembah dalam kedudukannya sebagai Elohim/Theos/God/Tuhan. Saya sudah menganalisis semua kasus penyembahan yang ditujukan pada Yesus bukan dan tidak terkait pemahaman bahwa dia adalah Elohim/Theos/God/Tuhan. Penyembahan terhadap Yesus terkait bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, Anak Manusia yang dinubuatkan, Anak Tuhan yang dinyatakan pada dunia. Maka pernyataan Anda, “Maka otomatis saat orang-orang menyembah Yesus, dan Dia tidak menolaknya, menunjukkan bahwa Dialah Tuhan / YHWH itu sendiri” adalah sebuah lompatan kesimpulan dengan mengabaikan konteks penyembahan yang ditujukan pada Yesus. Tunjukkan pada saya ada kasus dalam percakapan sehari-hari Yesus disapa Elohim atau Theos
!-------------
Albert Rumampuk:

Anda katakan penyembahan pada Yesus terkait diri-Nya sebagai Mesias (yang anda sebut sebagai ‘manusia ilahi’), lalu Anak Tuhan (yang menurut orang Yahudi menunjuk pada Tuhan itu sendiri). Lalu mengapa tak mau menerjemahkan KURIOS sebagai Tuhan? Apakah anda menganggap ‘Mesias’ yang anda sebut sebagai ‘manusia Ilahi’ itu bukan Ilahi? Atau Anak Tuhan itu bukan setara / sama dengan Tuhan sendiri? Masih menuduh saya melakukan ‘lompatan kesimpulan’? Sebuah tuduhan yang layak untuk diri anda sendiri. Pertanyaan anda: “Tunjukkan pada saya ada kasus dalam percakapan sehari-hari Yesus disapa Elohim atau Theos!” Lagi-lagi membuat saya bingung dengan cara berdiskusi anda yang amburadul karena suka mengulang-ulang sesuatu yang sudah dijawab. Kapan bisa berdiskusi dengan baik dan benar?

Pertanyaan saya ini belum dijawab: Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10. Anda mau katakan Yesus seorang yang plin plan? Jangan suka berputar-putar, jawab itu!
-------------- 
Saya koreksi dahulu repetisi (pengulangan) kutipan pernyataan saya Anda beri tanda kurung yang mengesankan itulah pernyataan saya padahal itu interpretasi Anda sendiri. Contoh: l”alu Anak Tuhan (yang menurut orang Yahudi menunjuk pada Tuhan itu sendiri)”. Anak Tuhan (Sang Firman yang menjadi manusia) ya Anak Tuhan sendiri, jangan Anda samakan dengan YHWH yang adalah Tuhan!

Lho, khoq Anda masih bertanya lagi “Lalu mengapa tak mau menerjemahkan KURIOS sebagai Tuhan? Apakah anda menganggap ‘Mesias’ yang anda sebut sebagai ‘manusia Ilahi’ itu bukan Ilahi? Atau Anak Tuhan itu bukan setara / sama dengan Tuhan sendiri?” Apa Anda tidak membaca dengan baik atau apakah Anda tidak bisa mencerna sebuah penjelasan dan argumentasi mengapa saya tidak menerjemahkan kata Kurios dengan Tuhan? Bukankah dari judul dan isinya adalah dalil yang saya sajikan berdasarkan analisis kata untuk membuktikan bahwa kata Kurios seharusnya diterjemahkan Tuan dan Junjungan Agung bukan Tuhan. Khoq masih bertanya lagi? Sudah berkali-kali saya jelaskan, “tidak ada hubungan penerjemahan kata Kurios dengan status keilahian Yesus sebagai perwujudan Sang Firman Tuhan yang setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan”. Sebagaimana tidak ada hubungan antara sapaan Adon terhadap YHWH yang diterjemahkan Kurios dengan status Ketuhanan YHWH karena kata Adon atau Kurios memang artinya Tuan, Majikan, Penguasa, Junjungan, Junjungan Agung.

Anda berkata, “Pertanyaan anda: “Tunjukkan pada saya ada kasus dalam percakapan sehari-hari Yesus disapa Elohim atau Theos!” Lagi-lagi membuat saya bingung dengan cara berdiskusi anda yang amburadul karena suka mengulang-ulang sesuatu yang sudah dijawab. Kapan bisa berdiskusi dengan baik dan benar?” Bukankah Anda hanya bisa mengajukan satu dalil dari Yohanes 20:28 dimana saya sudah menyanggahnya bahwa itu bukan sapaan umum terhadap Yesus sebagaimana sapaan Kurios/Lord dalam keempat Injil. Tidak ada kasus lain dalam Injil dimana Yesus disapa dengan Theos!. Saya sudah buktikan bahwa kata Theos dalam Yohanes 20:28 bukan ditujukan pada Yesus melainkan pada YHWH Sang Pencipta.

Anda berkata, “Pertanyaan saya ini belum dijawab: Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10. Anda mau katakan Yesus seorang yang plin plan? Jangan suka berputar-putar, jawab itu!”. Pertanyaan ini bukan belum dijawab tapi Anda tidak mau tahu jawabannya. Bukankah sudah saya jelaskan bahwa semua kasus penyembahan yang ditujukan pada Yesus dimana Yesus tidak menolak penyembahan itu, bukan dikarenakan mereka sedang menyembah Tuhan YHWH yang telah menjadi manusia Yesus. Sebaliknya, mereka menyembah Yesus sebagai Mesias dan Anak Tuhan yang dijanjikan dalam TanaKh. Mesias yang dijanjikan itu berasal dari Sorga dan memiliki sifat Keilahian (Mik 5:1, Yes 9:5). Maka logis penyembahan ini ditujukan pada Yesus dan Yesus tidak menolak penyembahan tersebut. Tapi ini tidak ada hubungannya dengan kata Kurios yang harus diterjemahkan Tuhan!

Shem:

Pertanyaan menggelikan....seperti menantang demikian, “buktikan ada orang yang mengklaim dirinya Mesias dalam Kitab PB setelah Yesus mengatakan dirinya adalah Mesias”. Pertanyaan macam apa itu? Apa yang hendak Anda buktikan dengan pertanyaan aneh tersebut? Toch Anda tidak bisa membuktikan bahwa penyembahan yang ditujukan pada diri Yesus bukan dikarenakan dia adalah YHWH dan Sang Bapa Surgawi?

Bahkan saat malaikat diperintahkan menyembah Yesus, penyembahan yang ditujukan bukan penyembahan yang menggantikan kedudukan Bapa Surgawi sebagaimana dikatakan, “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." (Ibr 1:6)
-------
Albert Rumampuk:

Yang ngaku sebagai ‘Mesias’ setelah kedatangan Sang Mesias asli (Yesus) memang bisa saja banyak. Tapi apakah anda mau percaya begitu saja? Bisakah saya menyebut Hindarto sebagai ‘Mesias’ yang dijanjikan Allah? Nah, sekarang saya terus ulangi lagi: siapa orang benar / waras disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia setelah adanya kata-kata Yesus di Mat 4:10? Jawab itu dan jangan menghindar lagi!
------------- 
Lho, Bukankah saya sudah menantang Anda membuktikan dengan ANALOG PERTANYAAN, ““buktikan ada orang yang mengklaim dirinya Mesias dalam Kitab PB setelah Yesus mengatakan dirinya adalah Mesias”. Mana jawaban Anda. Apa yang Anda jawab adalah sama dengan yang akan saya jawab. Silahkan jawab...

Albert Rumampuk:

Jika Bapa / Allah memerintahkan semua malaikat harus menyembah Yesus, bukankah itu membuktikan bahwa Yesus adalah Allah? Anda mau katakan ini ‘lompatan kesimpulan’? Baik, lihat ayat selanjutnya:

Ibr 1:8 “TETAPI TENTANG (KEPADA) ANAK IA BERKATA: ‘TAKHTA-MU, YA ALLAH, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.’”

Teks dalam Ibrani 1 ayat 6 dan 8 ini, tentu sebuah ungkapan pengakuan keAllahan Yesus oleh Bapa, dan secara implicit, Bapa sendiri mengakui bahwa hanya Allah / Tuhan saja yang patut menerima sembah. Anda berani membantah Sang Bapa??
------------- 
Wah...wah....benar-benar Kekristenan selalu menghalalkan logika jungkir balik demi imannya (sebagaimana dituduhkan Muslim). Bagaimana mungkin jika Tuhan YHWH Sang Bapa Surgawi menyuruh malaikat menyembah Yesus kemudian disimpulkan bahwa Yesus adalah Tuhan? Apakah jika Hamengkubuwono IX memiliki anak bernama Herjuno Derpito (yang sekarang menjadi Hamengkubuwono X) dan keduanya menerima penyembahan dari kawulannya atau saat Sang Raja memerintahkan pengawalnya menyembah putra raja apakah itu membuktikan bahwa Herjuno Derpito adalah Raja dan Hamengkubuwono IX? Gunakan akal sehat dan bukan hanya iman yang sehat. Bukankah sudah saya jelaskan berulang kali bahwa penyembahan terhadap diri Yesus bahkan dalam kasus Ibrani 1:6 ditujukan karena Yesus adalah Anak Tuhan yaitu Sang Firman yang setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan?

Cukup menggelikan membaca istilah lama “Keallahan Bapa”, “Keallahan Yesus”, “Keallahan Roh Kudus”. Tidak pernah ada dalam PB sebutan untuk Bapa, Anak, Roh Kudus dengan Tuhan (kalau terjemahan LAI Allah) sekalipun Bapa, Anak, Roh Kudus setara, sehakikat, sederajat. Sebaliknya dibedakan sapaan untuk Bapa, Anak, Roh Kudus

“namun bagi kita hanya ada satu Tuhan (Elohim/Theos) saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Junjungan Agung (Adon/Kurios) saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” (1 Korintus 8:6)

“Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan (Elohim/Theos) Bapa kita dan dari Junjungan Agung (Kurios/Lord) Yesus Kristus menyertai kamu. Terpujilah Tuhan (Elohim/Theos) dan Bapa Junjungan Agung (Adon/Kurios) kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga” (Ef 1:2-3)

Shem:

Kembali saya harus bersabar dengan jawaban yang tidak argumentatif ini. Silahkan periksa keseluruhan kalimat dalam Yohanes 11:27 “Jawab Marta: "Ya, KURIOS, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Tuhan, Dia yang akan datang ke dalam dunia." Keilahian Yesus dalam ungkapan tersebut dihubungkan dengan status Yesus sebagai Anak Tuhan BUKAN Tuhan Bapa. 

Jika kata Kurios dapat diterjemahkan Tuhan, lalu mengapa semua terjemahan berbahasa Inggris begitu konsisten menerjemahkan kata Kurios baik yang ditujukan pada YHWH Sang Bapa, Yesus Sang Mesias, para rasul dengan Lord (Kis 16:31-32) dan tidak ada yang menerjemahkan dengan kata God. Lalu mengapa dalam terjemahan berbahasa Indonesia harus dibedakan antara Tuan dan Tuhan padahal kata tersebut satu dalam bahasa Yunaninya yaitu Kurios atau Adoni dalam bahasa Ibrani?

Mengenai pernyataan Anda, “Anda katakan bahkan kata ‘Adon / Adonay’ buat YHWH harus diterjemahkan ‘tuan / junjungan’? Ini justru menentang kata-kata anda sendiri yang mengklaim bahwa kata ‘Adon, Kurios, Lord’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia. Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?””. Pertama, memang benar kata Kurios, Adon, Lord adalah sapaan penghormatan yang ditujukan pada manusia yang memiliki kedudukan tinggi dan berpengaruh. NAMUN jika Anda jujur dan teliti membaca artikel dan pernyataan saya, kata tersebut dapat ditujukan pula terhadap YHWH Sang Pencipta. Secara kaidah tata bahasa, kata tersebut tetap diterjemahkan Tuan atau Penguasa. Justru pertanyaan Anda menyiratkan ketidakpahaman apa yang sudah saya berulang kali jelaskan dengan menyatakan, “Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?”. Pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan karena hanya membuat Anda terlihat kurang cerdas menangkap penjelasan saya soal AKURASI dan KONSISTENSI TERJEMAHAN kata Kurios menjadi Tuan, Penguasa, Junjungan Agung BUKAN Tuhan sebagaimana yang sudah LAI lakukan
-------- 
Albert Rumampuk:

Nah, anda sendiri akui bahwa Yoh 11:27 menunjuk pada keilahian Yesus. Lalu kenapa tak mau terjemahkan KURIOS dengan Tuhan? Anda pikir ‘Anak Tuhan’ itu bukan Tuhan? Masa KURIOS diayat itu harus diterjemahkan ‘tuan’ yang menunjuk pada manusia seperti yang anda katakan diatas? --------------- Makanya kalau membaca itu UTUH dan MENYELURUH. Saya mengatakan, “Keilahian Yesus dalam ungkapan tersebut dihubungkan dengan status Yesus sebagai Anak Tuhan BUKAN Tuhan Bapa”. Jangan kacaukan antara pengakuan saya terhadap Keilahian Yesus (sebagai Sang Firman yang menjadi manusia) dengan kata Kurios yang seharusnya diterjemahkan lurus dengan Tuan, Junjungan Agung dan bukan Tuhan.

Albert Rumampuk:

Anda bolak-balik katakan KURIOS diberbagai terjemahan Inggris disebut ‘Lord’. Mau tahu apa arti kata benda ‘Lord’ menurut kamus Websters-Online-Dictionary? 

1. Terms referring to the Judeo-Christian God. 2. A person who has general authority over others. 3. A titled peer of the realm. 4. A hump-backed person; -- so called sportively. 

5. One who has power and authority; a master; a ruler; a governor; a prince; a proprietor, as of a manor. 

6. A titled nobleman., whether a peer of the realm or not; a bishop, as a member of the House of Lords; by courtesy; the son of a duke or marquis, or the eldest son of an earl; in a restricted sense, a boron, as opposed to noblemen of higher rank. 

7. A title bestowed on the persons above named; and also, for honor, on certain official persons; as, lord advocate, lord chamberlain, lord chancellor, lord chief justice, etc. 

8. A husband. 

9. One of whom a fee or estate is held; the male owner of feudal land; as, the lord of the soil; the lord of the manor. 

10. The Supreme Being; Jehovah. 11. The Savior; Jesus Christ.

Perhatikan nomor 1, 10 dan 11 yang menjelaskan bahwa kata itu merujuk kepada Tuhan Kristen-Yahudi, Yehovah / YHWH dan Sang Juruselamat. Dalam berbagai Alkitab Inggris (NIV, NASB, KJV,dsb), kata KURIOS dalam Kis 16:31 diterjemahkan ‘Lord’ dengan ‘L’ huruf besar, ini menunjuk pada ‘Tuhan’. Tetapi dalam 1 Ptr 3:6, kata KURIOS diterjemahkan ‘lord’ (l) huruf kecil yang menunjuk pada manusia (NASB, KJV, ASV, dsb). Jadi, baik Alkitab Inggris maupun Indonesia, tidak salah menterjemahkan kata KURIOS menjadi ‘Tuhan’ atau ‘tuan’ karena semuanya tergantung konteks. 
-------------- 
Ya ampun....harus berapa kali saya menulis dan menjelaskan sich? Bukankah saya sudah mengutip dari kamus mengenai istilah Adon, Elohim, Theos dan Kurios sbb:

ADON. Lord, Lord, LORD, master, owner….Adon usually refers to men (The Theological Wordbook of The Old Testament, R. Laird Harris, etc., Moody Press Chicago, Illinois, 1980) ELOHIM : is the assumed root of El, Eloah, and Elohim, which mean "god" or "God (Ibid)KURIOS : one having legal power lord, master (Analytycal Greek New Testament, Timothy & Barbara Friberg, 1994. THEOS: as the supreme divine being, the true, living, and personal God (Ibid)

Bukan sesuatu yang tidak saya ketahui bahwa sebutan ADON, ADONAY/KURIOS dapat ditujukan pada Tuhan Pencipta dalam hal ini YHWH (Yahweh). Namun itu tidak membuktikan bahwa istilah tersebut harus diterjemahkan dengan Tuhan. Jika itu dilakukan, bagaimana dengan ungkapan Yahudi yang selalu menggunakan frasa ADONAI ELOHEINU untuk frasa YHWH ELOHEINU? Akan diterjemahkan dengan TUHAN TUHAN KAMI? Begitu?

Perhatikan baik-baik frasa, “Adon usually refers to men”. Yesus adalah MANUSIA (penjelmaan Sang Firman, 1 Tim 2:5). Logikanya sebagai manusia dia akan disapa menurut sapaan yang lazim untuk manusia yang terhormat yaitu KURIOS atau LORD yang artinya TUAN atau JUNJUNGAN.

Albert Rumampuk:

Kalimat anda ini: “Pertama, memang benar kata Kurios, Adon, Lord adalah sapaan penghormatan yang ditujukan pada manusia yang memiliki kedudukan tinggi dan berpengaruh”, semakin mempertegas posisi anda yang menekankan kata KURIOS / LORD adalah sapaan untuk MANUSIA. Tetapi karena tak bisa jawab pertanyaan saya: “Berarti YHWH adalah seorang manusia?” anda lalu membuat pernyataan bahwa “kata tersebut dapat ditujukan pula terhadap YHWH Sang Pencipta”. Nah, apa anda pikir Yesus bukan YHWH sang pencipta?
------------- 
Lho, apakah Yesus pernah berkata bahwa AKU ADALAH YAHWEH? Jika Yesus adalah Yahweh, mengapa beliau menyapa YHWH dengan sebutan Bapa (Mat 6:9) dan Tuhan (Yoh 14:1)? Yohanes 1:14 sudah jelas yang menjadi manusia adalah FIRMAN TUHAN YAHWEH dan bukan YAHWEH itu sendiri!

Albert Rumampuk:

Jika YHWH sang pencipta adalah sebuah gelar keilahian, mengapa keilahian Yesus diberbagai ayat yang dihubungkan dengan kata KURIOS tak mau diterjemahkan ‘Tuhan’? Lucunya lagi, anda tetap ngotot menterjemahkan kata itu sebagai ‘Tuan atau Penguasa’. Anda anggap YHWH sang pencipta itu bukan Tuhan? Yesus yang adalah YHWH sang pencipta itu bukan Tuhan? Jika YHWH / Yesus adalah Tuhan dan adalah sang pencipta, lalu apakah cocok kata KURIOS bagi Yesus sang pencipta itu (Ibr 1:10) diterjemahkan ‘tuan’ yang menurut anda adalah sapaan untuk manusia??? Bisakah seorang ‘tuan’ (sapaan untuk manusia) mencipta semesta alam?
------------ 
Benar khan? Saya sudah menduga Anda benar-benar awam dan tidak tahu menahu YHWH itu siapa. Terbukti Anda mengatakan, “Jika YHWH sang pencipta adalah sebuah gelar keilahian...”. Baca dan kalau perlu belajar lagi soal terminologi Ketuhanan berikut ini:

ELOHIM yang setara dengan THEOS yang setara dengan GODADON/ADONAY yang setara dengan KURIOS yang setara dengan LORDYHWH (YAHWE) adalah nama ELOHIM (Kel 3:15, YHWH ELOHEY AVOTEKEM yang artinya YHWH TUHAN NENEK MOYANGMU). Albert...Albert....belajarlah dengan lebih baik lagi agar mengetahui perbedaan antara GENERIC NAME dan PROPER/PERSONAL NAME.

Saya harus menjawab pertanyaan menggelikan berikut ini, “Bisakah seorang ‘tuan’ (sapaan untuk manusia) mencipta semesta alam?” jawabnnya bisa! Tergantung siapa Tuan itu. Jika Tuan YHWH (Adonay Yahweh) maka Dia bisa dan Dia memang Pencipta (Yes 40:28)

Shem:

Anda tidak menyebutkan sumber referensi tersebut dikutip dari mana.

Saya akan mengutip referensi mengenai MAKNA dan TERJEMAHAN terminologi berikut ini:

ADON. Lord, Lord, LORD, master, owner….Adon usually refers to men (The Theological Wordbook of The Old Testament, R. Laird Harris, etc., Moody Press Chicago, Illinois, 1980)

ELOHIM : is the assumed root of El, Eloah, and Elohim, which mean "god" or "God (Ibid)

KURIOS : one having legal power lord, master. (Analytycal Greek New Testament, Timothy & Barbara Friberg, 1994)

THEOS: as the supreme divine being, the true, living, and personal God (Ibid)

Nah, silahkan BUKTIKAN pada saya dimana kata KURIOS diterjemahkan dengan GOD. Buktikan pula dalam terjemahan berbahasa Inggris, kata Kurios diterjemahkan dengan God!
-------
Albert Rumampuk:

Arti kata KURIOS yang saya tunjukkan diatas, saya kutip dari Strong’s Hebrew & Greek Dictionaries. Itu bisa menunjuk pada ‘Tuhan’ atau ‘tuan’ (God, Lord, master, Sir), sekali lagi tergantung konteksnya. Tanya lagi buktinya mana? Anda anak SD yang harus terus dijelaskan secara berulang-ulang? Lihat diatas!
------------
Anda mengatakan bahwa kata Kurios “itu bisa menunjuk pada Tuhan atau Tuan”. Nampaknya Anda memang sama sekali masih juga belum mengerti istilah-istilah Ketuhanan sehingga mengacaukan antara nama diri (personal name) dan sebutan (generic name). Nama Tuhan YHWH disapa dengan sebutan Adon dan Adonay yang diterjemahkan dalam bahasa Yunani Kurios yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris Lord artinya Tuan atau Junjungan. Namun pernyataan Anda di atas mengesankan bahwa Kurios bisa diterjemahkan dengan Tuhan maupun Tuan. Jika menggunakan terminologi yang sudah berlaku saat ini di kalangan Kristen Indonesia memang demikian adanya. Namun saya sudah meredefinisi dan melakukan gugatan dari perspektif kebahasaan, sehingga tidak seharusnya kata Kurios diterjemahkan menjadi Tuhan dan Tuan karena kata Elohim atau Theos lah yang lebih tepat diterjemahkan dengan Tuhan.

Anda belum menjawab pertanyaan saya, “Nah, silahkan BUKTIKAN pada saya dimana kata KURIOS diterjemahkan dengan GOD. Buktikan pula dalam terjemahan berbahasa Inggris, kata Kurios diterjemahkan dengan God!”

Shem:

Jawaban Anda sudah dipengaruhi asumsi teologi tertentu. Jika menggunakan pendekatan bahasa BUKAN Teologi, maka berdasarkan akurasi dan kelurusan terjemahan, maka kata KURIOS (sekalipun saya menyatakan harus diterjemahkan berdasarkan konteksnya) harus diterjemahkan dengan opsi-opsi berikut ini, TUAN, PENGUASA, JUNJUNGAN, JUNJUNGAN AGUNG YANG ILAHI. Saya menerjemahkan kata Kurios terhadap Yesus dengan Junjungan Yang Ilahi, jika kata tersebut dibingkai dalam formula doxologis (1 Kor 12:3, Rom 10:9-10). Tapi tidak selayaknya (berdasarkan kaidah penerjemahan) bahwa kata Kurios diterjemahkan Tuhan.

Anda paham bahwa Yesus adalah MANUSIA ILAHI. Namun Anda harus paham bahwa Kitab PB selalu menempatkan status kemanusiaan Yesus dalam karya Mesianisnya. Perhatikan beberapa ayat berikut:

“Karena Tuhan itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Tuhan dan manusia, yaitu MANUSIA Kristus Yesus” (1 Tim 2:5)

Dalam konteks kemanusiaan, maka sapaan wajar terhadap Yesus adalah Kurios atau Adoni. Para murid tidak pernah membedakan saat menyapa Yesus dengan Kurios bermakna keilahian dan kemanusiaan. Jika memang kata Kurios yang ditujukan pada Yesus begitu istimewa pastilah orang Yahudi sejamannya melempari batu terhadap Yesus terkait sapaan Kurios yang ditujukan pada dirinya. Nyatanya, kasus pelemparan batu terhadap Yesus terkait klaim Yesus sebagai Anak Tuhan dan dituding menyamakan dirinya dengan Tuhan.

Mengenai Matius 7:21-22 sudah saya jelaskan di atas.
------------
Albert Rumampuk:

Terjemahan saya itu bukan hanya didasari dari sudut bahasa saja, tetapi juga teologi (latarbelakang) ayatnya. Anda mau terjemahkan kata KURIOS sebagai ‘Junjungan Agung yang Ilahi’? Apakah itu tak sama dengan Tuhan? Memangnya Tuhan bukan Ilahi? Anda katakan mendasari terjemahan berdasar konteksnya? Saya sudah tunjukkan bagaimana konteks ayat-ayat yang saya berikan. Terjemahan anda justru menentang konteks!
---------------- 
Menerjemahkan kata Kurios sebagaimana kata Theos tidak memerlukan perspektif Teologi. Ini hanya soal analog terjemahan. Sebagaimana menerjemahkan kata Patros, Huios, Paidia dll, tidak memerlukan perspektif Teologi. Cukup dicari padanan kata yang tepat untuk masing-masing kata tersebut. Jika kata Theos hanya dapat diterjemahkan dengan Tuhan (atau mayoritas Kekristenan di Indonesia menerjemahkannya dengan Allah) maka mengapa kata Kurios harus diterjemahkan menjadi Tuhan dan Tuan hanya dikarenakan persoalan Teologi dan Konteks?

Penerjemahan kata Kurios bagi Yesus menjadi Tuan (dalam Injil Sinoptik) dan Junjungan Agung (Kisah Rasul sampai Wahyu) justru didasarkan pertimbangan yang masak dari aspek bahasa. Bayangkan jika kata Elohim/Theos yang telah kita terjemahkan dengan Tuhan lalu kata Kurios/Adon kemudian diterjemahkan Tuhan pula, maka akan terjadi keduaan Tuhan dalam Iman Kristen. 1 Korintus 8:6 akan berbunyi “dua Tuhan” yang harus disembah.

“namun bagi kita hanya ada satu Tuhan saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup” Pahamkah Anda dengan kajian yang saya maksudkan?

Mengenai konteks, Anda mengatakan, “Saya sudah tunjukkan bagaimana konteks ayat-ayat yang saya berikan”. Namun sayangnya konteks yang Anda sajikan tidak membuktikan bahwa kata Kurios tidak ada pengaruhnya dengan persoalan yang dihubungkan dengan penyembahan terhadap diri Yesus. Toch terjemahan bahasa Inggris menerjemahkan secara konsisten setiap kata Kurios yang muncul dan yang ditujukan pada Yesus dengan Lord, sekalipun ada konteks peristiwa penyembahan terhadap diri Yesus sebagai Anak Tuhan dan Mesias yang dijanjikan

Albert Rumampuk:

Yesus manusia Ilahi artinya bahwa Yesus adalah manusia dan Tuhan sejati. Memang banyak ayat-ayat yang menunjukkan kemanusiaan Yesus (misalnya perempuan Samaria yang menganggap Yesus sebagai KURIOS - tuan / manusia), tetapi banyak ayat yang juga menyatakan keilahian / ketuhanan Yesus seperti yang telah saya contohkan diatas. Kata KURIOS bagi Yesus yang bermakna Tuhan tak perlu dibuktikan dengan adanya ‘pelemparan batu’. Cukup dengan sebuah tindakan penyembahan oleh orang-orang Yahudi saja! Anda sendiri katakan bahwa kata KURIOS dihubungkan dengan status Yesus sebagai Anak Tuhan. Bukankah itu gelar keilahian yang begitu penting yang membuat Yesus dilempari batu / akan dibunuh (Yoh 5:18)? Bukankah kata KURIOS yang dihubungkan dengan status ‘Anak Tuhan’ yang disandang Yesus seharusnya diterjemahkan Tuhan?
------------- 
Bung Albert....kemarahan orang-orang Yahudi khususnya para rabbi terhadap Yesus bukan dikarenakan orang-orang menyebut beliau dengan sapaan Kurios/Adon melainkan klaim-klaim ucapan Yesus yang menurut mereka menyamakan dirinya dengan Tuhan YHWH sebagaimana dikatakan dalam Yohanes 5:18, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Tuhan adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Tuhan”. Jika Anda selalu mengklaim mengulas berdasarkan konteksnya, silahkan buktikan konteks pelemparan batu terhadap Yesus dihubungkan dengan sapaan Kurios/Adon terhadap dirinya. Dengan tidak adanya bukti bahwa pelemparan batu terhadap Yesus dikaitkan dengan sebutan Kurios, itu MEMBUKTIKAN bahwa kata Kurios tidak istimewa dan tidak dipahami sebagai istilah yang dihubungkan dengan Tuhan Pencipta karena siapapun bisa memiliki sapaan Kurios namun tidak satu manusiapun disapa dengan Theos atau Elohim.

Shem:

Anda perlu belajar budaya Yahudi dan Yudaisme sebagai latar belakang dan ibu kandung Kekristenan. Setiap bentuk ketakjuban selalu diungkapkan dengan frasa “BARUK ATTA YHWH....”. Jika ada berita gembira dikatakan “Baruk Atta YHWH asyer tov we hamativ” (Diberkatilah Engkau YHWH yang telah mengerjakan yang baik). Jika mendengar kabar buruk diungkapkan, “Baruk Atta YHWH Din ha Emet” (Diberkatilah Engkau YHWH Hakim yang Adil), dst....

Demikian pula saat Thomas saat melihat apa yang terjadi pada diri Yesus, beliau memuji Sang Bapa yang telah membangkitkan Yesus. Bukankan ada tertulis, “Yesus inilah yang DIBANGKITKAN Tuhan, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi” (Kis 2:32). Maka wajarlah jika ungkapan Thomas lebih masuk akal diartikan sebagai SERUAN KETAKJUBAN (jangan dipotong dan dilepas dari konteks kalimatnya dengan mengatakan SERUAN belaka) terhadap apa yang telah diperbuat YHWH Sang Bapa terhadap Yesus sehingga keluarlah ungkapan THEOS MOU KAI KURIOS MOU (Tuhanku dan Tuanku).

Saya tambahkan dengan mengutip tafsir Messianic Jewish yaitu DR. David Stern sbb: “Yet it is not propositional statement but AN EXCLAMATION by a talmid who had just seen with his own eyes the opposite of what he had dare hope for namely Yeshua Resurrected. This is important for Jewish readers for whom the declaration ‘Yeshua is God’ is UNPALATABLE” (Jewish New Testament Commentary, 1998:213)

Terjemahan: “Namun itu bukan pernyataan proposisional melainkan SERUAN oleh talmid (murid) yang baru saja melihat dengan mata kepala sendiri kebalikan dari apa yang telah dengan berani diharapkan yaitu kebangkitan Yeshua. Hal ini penting untuk pembaca Yahudi mengenai deklarasi 'Yeshua adalah Tuhan' adalah TIDAK MENGENAKKAN.

Nah, dimana kelucuan argumentasi saya.............?
----------
Albert Rumampuk:

Terserah mau katakan itu bentuk ketakjuban atau tidak. Yang jelas bahwa itu adalah sebuah percakapan antara Yesus dan Tomas dan Tomas menyapa / menyebutnya sebagai KURIOS yang harus diterjemahkan Tuhan karena konteksnya Tomas menyebut Yesus dengan THEOS. Mana ada Tomas mengatakan ‘Baruk Atta Yesus…’?? Mana ada kalimat Tomas yang memuji Bapa?
 ----------- 
Ya semua orang juga tahu kalau Yesus dan Thomas sedang bercakap-cakap lach...namun dalam percakapan singkat tersebut terlihat bagaimana ekspresi Thomas yang dapat dianalisis dari ucapannya “Ya Tuanku dan Tuhanku”. Itu bukan sapaan. Sapaan itu adalah misalkan “Tuan Yesus, apa yang harus aku perbuat?”. Bukankah sering kita jumpai ketika kita melihat atau mendengar sesuatu yang mengakumkan akan keluarkan ungkapan “Oh My God” (Ya Tuhan). Apakah pernyataan itu sapaan terhadap Tuhan? Mungkin Anda akan menjawab “ya” demi mempertahankan keyakinan Anda. Bahkan Anda mengabaikan pendapat teolog Messianic Judaism yang mengulas makna dan konteks seruan ketakjuban tersebut yang tidak ada hubungannya dengan persoalan Keilahian Yesus. Alih-alih memberikan sanggahan, Anda membuat pertanyaan konyol, “Mana ada Tomas mengatakan ‘Baruk Atta Yesus…’?? Mana ada kalimat Tomas yang memuji Bapa?” Apa Anda tidak melihat penjelasan saya soal siapa yang membangkitkan Yesus dan kepadanyalah seruan pengagungan disampaikan oleh Thomas?

Albert Rumampuk:

Sebagai manusia Yesus memang dibangkitkan, tetapi sebagai Allah, Dia bangkit sendiri: “Bapa mengasihi Aku, oleh karena AKU MEMBERIKAN NYAWA-KU untuk MENERIMANYA KEMBALI. TIDAK SEORANGPUN MENGAMBILNYA DARI PADA-KU, MELAINKAN AKU MEMBERIKANNYA MENURUT KEHENDAK-KU SENDIRI. AKU BERKUASA MEMBERIKANNYA dan BERKUASA MENGAMBILNYA KEMBALI. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.” (Yoh 10:17-18).
----------- 
Hemm...berarti Anda menempatkan pernyataan “Yesus inilah yang DIBANGKITKAN Tuhan, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi” (Kis 2:32) VIS A VIS dengan pernyataan, “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan BERKUASA MENGAMBILNYA kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku” (Yoh 10:17-18)?Jadi menurut Anda, Yesus itu dibangkitkan oleh siapa? Seharusnya Anda melihat dengan seksama bahwa otoritas (kuasa) yang dimiliki manusia Yesus berasal dari Sang Bapa. Maka pernyataan “Aku berkuasa mengambilnya” seharusnya diletakkan pada kuasa dan otoritas Sang Bapa yang diberikan pada Yesus.

Albert Rumampuk:

Memang pada umumnya orang Yahudi menolak keTuhanan Yesus, tetapi apakah semua orang Yahudi menolaknya / merasa tidak enak? Tidak! Para murid dan beberapa orang lainnya justru mengakuinya. Anda mestinya menyuruh DR. David Stern belajar lagi. 
----------- 
He...he....luar biasa pernyataan Anda. Bukannya bersikap rendah dan belajar banyak malah menyuruh seorang Yahudi berlatar belakang Yudaisme yang telah menerima Mesias dan menulis JEWISH NEW TESTAMENT dan JEWISH NEW TESTAMENT COMMENTARY untuk belajar....Bahkan David Stern yang Yahudi saja telah menggambarkan pada semua pembaca komentar dan tafsirnya bahwa TIDAK ADA SATUPUN Yahudi akan memanggil Yesus dengan sapaan ADONAY dan ELOHIM melainkan ADON (Kurios). Silahkan Anda membaca HEBREW NEW TESTAMENT, tidak akan Anda temui Yesus disapa dengan ADONAY dan ELOHIM melainkan ADONI

Albert Rumapuk:

Ini yang belum dijawab: Apakah diayat itu Tomas sedang bicara dengan Bapa?? Jangan lari lagI! Ini yang membuat argument anda menjadi lucu!
----------- 
He...he...masak berdiskusi sambil berlari? Ada-ada saja. Anda sekarang rupanya pandai melucu meskipun pada tempat yang salah...Baiklah, saya akan jawab pertanyaan Anda di atas. Tentu saja Thomas sedang memuji perbuatan Sang Bapa yaitu YHWH karena ungkapan THEOS MOU atau ELOHAI yang artinya YA TUHANKU, selalu ditujukan pada Sang Bapa yaitu YHWH (Yahweh). Jelas?

Shem:

Anda nampaknya belum terlalu mengerti maksud analogi yang saya berikan. Silahkan dibaca perlahan dan diresapi maknannya dan jangan asal menjawab berdasarkan prasangka teologis tertentu dan tidak membuka ruang penafsiran kritis lainnya. FAKTANYA, dalam keempat Injil Yesus tidak pernah disapa dengan Theos, maka penyebutan “Tuhan Yesus” adalah keliru dan tidak ada dasarnya. Maka pernyataan Anda, “Status keTuhanan Yesus tidak ditentukan dengan ada tidaknya awalan ‘Theos’ adalah LEMAH dan TIDAK ADA DALIL BUKTINYA dalam Kitab PB.

Saya koreksi pernyataan Anda, “Sejak kekekalan Dia sudah adalah Theos / Allah”. Baca dengan seksama Yohanes 1:1-14. Yesus adalah SANG FIRMAN yang BERSAMA-SAMA dengan Tuhan. Keliru jika Anda mendakwa Yesus sejak kekal adalah Theos/Elohim. Sejak kekal Yesus adalah Sang Firman yang setara, sehakikat, melekat dengan Sang Bapa.

Frasa “Firman itu adalah Tuhan” bermakna Firman itu tidak diciptakan. Firman itu bukan manusia. Firman itu sehakikat dengan Tuhan.
--------
Albert Rumampuk:

Lagi-lagi anda terbiasa asal klaim bahwa tak ada data / dasar dalam Injil yang menyebut Yesus sebagai THEOS padahal sudah dijelaskan diatas. Status keTuhanan Yesus memang tidak ditentukan dengan ada tidaknya awalan ‘Theos’ sudah saya tunjukkan dalil PB-nya diatas tak perlu terus diulangi lagi! 
------------ 
Ah, asal bicara saja. Hayo buktikan bahwa Yesus pernah berkata ANI ELOHIM/EGO EIMI HO THEOS! Hayo buktikan bahwa murid-muridnya menyapa dengan sapaan ELOHAY/THEOS MOU, selain kasus Yohanes 20:28 yang disalahpahami banyak orang Kristen termasuk Anda! 

Sekali lagi saya katakan, “Maka pernyataan Anda, ‘Status keTuhanan Yesus tidak ditentukan dengan ada tidaknya awalan Theos’ adalah LEMAH dan TIDAK ADA DALIL BUKTINYA dalam Kitab PB”.

Albert Rumampuk:

Semakin jelas bahwa anda memang tidak mengakui Yesus sebagai THEOS (Allah) / Tuhan. Hanya berdalih bahwa Yesus adalah ‘junjungan ilahi’ atau’sehakikat dengan Tuhan’ atau ‘Sang Firman bukan manusia’. Saya tak bisa mengerti, bagaimana sesuatu yang ilahi dan sehakikat dengan Tuhan (bukan manusia) bukanlah Tuhan itu sendiri? Aneh juga…
------------
 Lha wong Anda saja TIDAK BISA MEMBUKTIKAN bahwa ada ayat yang mengatakan bahwa Yesus mengklaim dirinya sebagai Theos/Elohim dan para muridnya menyapanya dengan Theos/Elohim, khoq Anda langsung membuat tudingan, “ Semakin jelas bahwa anda memang tidak mengakui Yesus sebagai THEOS (Allah) / Tuhan?” Saya sudah hafal dengan style Anda berdiskusi bung Albert...Anda hanya berusaha membenarkan segala asumsi negatif Anda tentang saya dengan orang-orang yang bermazhab Judeochristianity, sehingga ketika Anda menemukan pendapat yang tidak sesuai dengan mazhab Reform (belum tentu Biblikal) maka Anda dengan bernafsu menuduh sesat dst.

Anda katakan: “Frasa ‘Firman itu adalah Tuhan’ bermakna Firman itu tidak diciptakan. Firman itu bukan manusia. Firman itu sehakikat dengan Tuhan.” Saya Tanya lagi: Apakah berarti makna yang anda berikan itu tak boleh saya terjemahkan bahwa Sang Firman / Yesus (dalam Yoh 1:1) adalah Tuhan / Allah? Kata-kata ‘Firman itu adalah Allah’ dalam Yunaninya ‘theos ên ho logos’. HO LOGOS (Firman) itu memang adalah THEOS (Allah). Ini adalah pernyataan yang eksplisit! Mau ditafsirkan seperti pemahaman anda-pun, itu tidak merubah keAllahan / keTuhanan Yesus dalam ayat itu. Sejak kekekalan Yesus sudah adalah sang Firman yang adalah Allah itu sendiri. Kalau “Sang Firman adalah Tuhan” itu memang BENAR dan sesuai dengan TEKS dan KONTEKS. Namun jika dikatakan “Yesus adalah Tuhan” (Yahshua Hu Elohim/Ieosous ho Theos) itu SALAH. Mengapa salah? Karena Yesus tidak pernah menyebut dirinya dan disapa dengan sapaan Theos dalam percakapan dengan siapapun. Jika sapaan Theos ditujukan pada diri Yesus, maka serentak orang-orang Yahudi yang Monoteis akan merajam Yesus karena dianggap melakukan Avodah Zarah (Syrik).

Bahkan frasa FIRMAN ADALAH TUHAN tidak bisa dibalik menjadi TUHAN ADALAH FIRMAN. Apa artinya? Ya, karena memang frasa FIRMAN ADALAH TUHAN bukan bermakna bahwa julukan bagi Firman adalah Tuhan melainkan istilah tersebut hendak menjelaskan bahwa Sang Firman bukan ciptaan melainkan setara, sehakikat, melekat bersama Tuhan. Dalam bahasa Agustinus, HOMOUSIOUS. Dalam bahasa Teolog Islam Al Ghazali diistilahkan hubungan antara DZAT dan SIFAT adalah QADIMATUN AZALIYATUN, LAISA HIYA DZAT WA LAA HIYA GAIRUHA (sama-sama kadim, azali, tidak sama dengan Dzat Allah, tetapi juga tidak berbeda dengan-Nya) (Ahmad Daudy, Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syekh Nurudin Ar Raniry, 1983:70). Atau dalam bahasa Kristen Orthodox Coptic, “AL AQAL ILAHI AL KAINU FI ADZ DZAT AL ILAHIY MUNDZU AZALI” (Akal Ilahi berdiam dalam Dzat Ilahi sejak asali atau tanpa permulaan) (Anba Yunais, Aqidat al Masihiyyin fi al Masih, dalam Bambang Noorsena, Menuju Dialog Teologis Islam Kristen, 2001:24)

Shem:

Jangan takut membicarakan Efesus 1:2 karena pernyataan dalam Efesus 1:2 SEBANDING dan ANALOG dengan Titus 2:13. Jika logika Anda mengatakan bahwa pernyataan “Allah Yang Maha Besar’ dan ‘Juruselamat kita’” dalam Titus 2:13 menunjuk pada SATU PRIBADI yaitu Yesus KONSEKWENSI LOGISNYA, pernyataan “Kasih karunia dan damai sejahtera dari Tuhan, Bapa kita dan dari Junjungan Agung Yesus Kristus menyertai kamu” mengindikan SATU PRIBADI yaitu Yesus?

Apakah frasa “Dialah Tuhan yang benar dan hidup yang kekal” dalam 1 Yohanes 5:21 pun akan Anda tafsirkan menunjuk pada satu pribadi yaitu Yesus?

“Kita tahu, bahwa kita berasal dari Tuhan dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat. Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Tuhan telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan yang benar dan hidup yang kekal” ( 1 Yoh 5:20-21)
-------
Albert Rumampuk:

Siapa yang takut bicara Ef 1:2? Saya tak mau lari ke ayat lain karena itu akan memperburuk cara berdiskusi anda. Kata benda pertama THEOU PATROS HEMON dalam Ef 1:2 tidak menggunakan artikel. Jadi tak memenuhi hukum tata bahasa Yunani, maka itu tak menunjuk pada pribadi yang sama. Tetapi apakah ayat ini tidak menunjuk pada keilahian Yesus? Jelas ini menegaskan keTuhananNya, karena jika Yesus bukan KURIOS (dalam arti Tuhan) yang sesungguhnya, maka Dia tak mungkin bisa memberi kasih karunia dan damai sejahtera. 1 Yoh 5:20 juga memproklamirkan keTuhanan Yesus!
----------- 
Saya tidak mengerti maksud Anda dengan berkata, “Saya tak mau lari ke ayat lain karena itu akan memperburuk cara berdiskusi anda?” Aneh. Jika saya memfokuskan satu ayat dianalisis dari segi tata bahasa dan konteks kebudayaan serta konteks peristiwanya, Anda akan menuduh saya hanya mengulang-ulang dan berputar-putar. Jika saya mengembangkan dengan mengkaji ayat-ayat pembanding dituding OOT alias Out of Topic. Bagaimana Anda ini?

Kembali kepada Efesus 1:2 yang saya katakan ANALOG dengan Titus 2:13, kata sambung KAI pada kedua pernyataan tersebut tidak bisa diartikan kedua pernyataan yang dihubungkan satu sama lain sedang membicarakan pribadi yang sama. Mengenai tidak adanya artikel, apakah jika frasa KAI THEOS EN HO LOGOS akan diartikan FIRMAN ITU SUATU TUHAN (THE WORD IS A GOD) hanya dikarenakan tidak adanya artikel HO dalam Yohanes 1:1 tersebut? Dalil penggunaan kata penghubung KAI dan artikel HO sangat lemah untuk dipakai sebagai dasar bahwa Titus 2:13 berbicara mengenai Yesus dan bukan YHWH Sang Bapa

Albert Rumampuk: 

Shem Tov, saya tak suka diskusi dengan cara anda yang hobi mengulang-ulang sesuatu yang telah dijelaskan dan bahkan lari dari sanggahan saya (OOT) dengan memberi serangan baru tanpa menjawabnya. Tolong ubah cara berdiskusi anda ini.
------------- 
Saya tidak mengerti maksud Anda dengan berkata, “Saya tak mau lari ke ayat lain karena itu akan memperburuk cara berdiskusi anda?” Aneh. Jika saya memfokuskan satu ayat dianalisis dari segi tata bahasa dan konteks kebudayaan serta konteks peristiwanya, Anda akan menuduh saya hanya mengulang-ulang dan berputar-putar. Jika saya mengembangkan dengan mengkaji ayat-ayat pembanding dituding OOT alias Out of Topic. Bagaimana Anda ini? (26 September 2012)

0 komentar:

Posting Komentar